33.2 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Guru Harus Bisa Berinovasi Dalam Konten Pengajarannya

Dirupsi teknologi di tengah pandemi begitu pesat. Dalam
pendidikan pun, teknologi dimanfaatkan menjadi media pembelajaran jarak jauh
(PJJ).

Meskipun cepat, masih banyak guru yang tidak bisa beradaptasi akan hal
tersebut. Hal itu diungkapkan oleh Staf Khusus Menteri Komunikasi dan
Informatika Henry Subiakto.

Dia mengatakan bahwa para guru masih belum bisa memanfaatkan teknologi
dengan baik. Pasalnya, dengan teknologi, harusnya tenaga pengajar mulai bisa
berinovasi dalam konten pengajarannya.

“Banyak yang mengeluh murid itu jadi generasi rebahan, karena ternyata
para pendidik masih banyak menggunakan cara konvensional sama anak didik,
akhirnya hanya ceramah dan memberikan tugas-tugas. Model ngajarnya ceramah,”
ungkapnya dalam webinar, Senin (7/9).

Baca Juga :  Kini Pemerintah Sebut New Normal Salah, Diganti dengan Isitilah Ini

Dengan melakukan hal yang sama seperti di sekolah, tentunya akan
menciptakan kejenuhan bagi para murid. Bagaimana tidak jenuh, tidak adanya
interaksi membuat para murid bosan.

“Itu jelas akan menciptakan kejenuhan kalau sampai 1 hari penuh di
ceramahi lewaat zoom. Ini perlu adanya kreativitas, di kalangan dosen dan guru
karena penggunaan internet tidak hanya sekedar memindahkan ceramahnya ke
teknologi,” ujarnya.

Maka dari itu, guru perlu lebih paham akan esensi pembelajaran jarak
jauh. Sebab, Indonesia saat ini disebut tengah mengalami darurat pendidikan.

“Harus memanfaatkan teknologi semaksimal mungkin, harus ada metode
pendidikan baru yang cocok dengan pemanfaatan teknologi. Sehingga istilah
merdeka belajar itu betul-betul terjadi,” kata dia.

Baca Juga :  Kolaborasi Konkret Dukung Presidensi G20 Indonesia untuk Dunia

Dirupsi teknologi di tengah pandemi begitu pesat. Dalam
pendidikan pun, teknologi dimanfaatkan menjadi media pembelajaran jarak jauh
(PJJ).

Meskipun cepat, masih banyak guru yang tidak bisa beradaptasi akan hal
tersebut. Hal itu diungkapkan oleh Staf Khusus Menteri Komunikasi dan
Informatika Henry Subiakto.

Dia mengatakan bahwa para guru masih belum bisa memanfaatkan teknologi
dengan baik. Pasalnya, dengan teknologi, harusnya tenaga pengajar mulai bisa
berinovasi dalam konten pengajarannya.

“Banyak yang mengeluh murid itu jadi generasi rebahan, karena ternyata
para pendidik masih banyak menggunakan cara konvensional sama anak didik,
akhirnya hanya ceramah dan memberikan tugas-tugas. Model ngajarnya ceramah,”
ungkapnya dalam webinar, Senin (7/9).

Baca Juga :  Kini Pemerintah Sebut New Normal Salah, Diganti dengan Isitilah Ini

Dengan melakukan hal yang sama seperti di sekolah, tentunya akan
menciptakan kejenuhan bagi para murid. Bagaimana tidak jenuh, tidak adanya
interaksi membuat para murid bosan.

“Itu jelas akan menciptakan kejenuhan kalau sampai 1 hari penuh di
ceramahi lewaat zoom. Ini perlu adanya kreativitas, di kalangan dosen dan guru
karena penggunaan internet tidak hanya sekedar memindahkan ceramahnya ke
teknologi,” ujarnya.

Maka dari itu, guru perlu lebih paham akan esensi pembelajaran jarak
jauh. Sebab, Indonesia saat ini disebut tengah mengalami darurat pendidikan.

“Harus memanfaatkan teknologi semaksimal mungkin, harus ada metode
pendidikan baru yang cocok dengan pemanfaatan teknologi. Sehingga istilah
merdeka belajar itu betul-betul terjadi,” kata dia.

Baca Juga :  Kolaborasi Konkret Dukung Presidensi G20 Indonesia untuk Dunia

Terpopuler

Artikel Terbaru