33.2 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

KemenPANRB Bakal Buka Rekrutmen ASN Tiap Tiga Bulan Sekali

­­PROKALTENG.CO-Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB), yang dipimpin oleh Azwar Anas, berencana buka rekrutmen ASN tiap tiga bulan sekali. Rencana rekrutmen ASN yang akan dilakukan oleh KemenPANRB ini, lebih cepat dari yang sebelumnya setiap satu tahun atau dua tahun sekali, sekarang menjadi tiga bulan sekali.

Perubahan rekrutmen ASN tiap tiga bulan sekali oleh KemenPANRB ini sejalan dengan tujuh agenda reformasi dan transformasi, yang diatur dalam UU No. 20 Tahun 2023 tentang ASN.

KemenPANRB berencana buka rekrutmen ASN tiap tiga bulan sekali karena selama ini terjadi ketidaksesuaian antara jumlah ASN yang pensiun dengan jumlah PNS yang direkrut.

Misalnya, pada Januari ada PNS yang pensiun dan dua tahun kemudian baru dilakukan perekrutan ASN, sehingga terjadi pengangkatan tenaga honorer.

Mulai sekarang, pendaftaran pensiun akan dijadwalkan untuk direkrut setiap tiga bulan sekali.

Baca Juga :  Usai Cuti Umroh, Nuryakin Dorong ASN Wujudkan Visi Misi Gubernur

Dan sedang berlangsung koordinasi dengan kementerian/lembaga, sehingga posisi yang kosong tidak akan diisi oleh tenaga honorer, melainkan langsung diisi oleh ASN.

Di sisi lain, seiring dengan proses digitalisasi di pemerintahan, jumlah ASN yang direkrut memang tidak sebanding dengan jumlah yang pensiun.

Contohnya di Kemenkeu, di mana jika ada 600 orang yang pensiun, hanya 200 orang yang akan diterima.

Hal ini dikarenakan posisi tenaga teknis akan dirampingkan dengan digitalisasi.

Hal ini juga merupakan bagian dari upaya KemenPANRB untuk menata tenaga kerja non-ASN atau honorer.

Hingga Desember 2024, mereka menargetkan untuk menata 2,3 juta tenaga honorer yang tidak dapat ditambah lagi.

KemenPANRB juga berencana untuk meningkatkan efisiensi struktur lewat perampingan eselon dua.

Dengan mengurangi sekitar 1.200 tenaga atau menghemat biaya birokrasi hingga Rp8 triliun.

Baca Juga :  Irjen Fadil Imran Tegaskan Polisi Tak Segan Jemput Paksa Rizieq Shihab

Pada tahun 2024, KemenPANRB berencana membuka rekrutmen besar-besaran khususnya untuk lulusan baru guna mengisi formasi yang membutuhkan keahlian di bidang digital.

Alasannya adalah pemerintah akan memberikan fokus utama pada upaya digitalisasi birokrasi sebagai respons terhadap kemajuan zaman.

Namun, rekrutmen akan terbatas pada posisi yang pertumbuhannya positif dan bukan pada tenaga teknis.

KemenPANRB telah melakukan pemetaan untuk menentukan posisi yang mengalami pertumbuhan positif positif growth mana zero growth.

Ada usulan formasi dari kepala daerah yang tidak disetujui karena permintaan untuk perawat, namun yang diusulkan adalah tenaga teknis di puskesmas.

Posisi yang masih mengalami pertumbuhan positif adalah tenaga guru, dosen, dan sektor kesehatan.

Namun, tidak diperbolehkan menambah tenaga teknis fungsional, begitu juga teknis pelaksana karena sebagian diganti digital.(pojoksatu/jpg)

­­PROKALTENG.CO-Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB), yang dipimpin oleh Azwar Anas, berencana buka rekrutmen ASN tiap tiga bulan sekali. Rencana rekrutmen ASN yang akan dilakukan oleh KemenPANRB ini, lebih cepat dari yang sebelumnya setiap satu tahun atau dua tahun sekali, sekarang menjadi tiga bulan sekali.

Perubahan rekrutmen ASN tiap tiga bulan sekali oleh KemenPANRB ini sejalan dengan tujuh agenda reformasi dan transformasi, yang diatur dalam UU No. 20 Tahun 2023 tentang ASN.

KemenPANRB berencana buka rekrutmen ASN tiap tiga bulan sekali karena selama ini terjadi ketidaksesuaian antara jumlah ASN yang pensiun dengan jumlah PNS yang direkrut.

Misalnya, pada Januari ada PNS yang pensiun dan dua tahun kemudian baru dilakukan perekrutan ASN, sehingga terjadi pengangkatan tenaga honorer.

Mulai sekarang, pendaftaran pensiun akan dijadwalkan untuk direkrut setiap tiga bulan sekali.

Baca Juga :  Usai Cuti Umroh, Nuryakin Dorong ASN Wujudkan Visi Misi Gubernur

Dan sedang berlangsung koordinasi dengan kementerian/lembaga, sehingga posisi yang kosong tidak akan diisi oleh tenaga honorer, melainkan langsung diisi oleh ASN.

Di sisi lain, seiring dengan proses digitalisasi di pemerintahan, jumlah ASN yang direkrut memang tidak sebanding dengan jumlah yang pensiun.

Contohnya di Kemenkeu, di mana jika ada 600 orang yang pensiun, hanya 200 orang yang akan diterima.

Hal ini dikarenakan posisi tenaga teknis akan dirampingkan dengan digitalisasi.

Hal ini juga merupakan bagian dari upaya KemenPANRB untuk menata tenaga kerja non-ASN atau honorer.

Hingga Desember 2024, mereka menargetkan untuk menata 2,3 juta tenaga honorer yang tidak dapat ditambah lagi.

KemenPANRB juga berencana untuk meningkatkan efisiensi struktur lewat perampingan eselon dua.

Dengan mengurangi sekitar 1.200 tenaga atau menghemat biaya birokrasi hingga Rp8 triliun.

Baca Juga :  Irjen Fadil Imran Tegaskan Polisi Tak Segan Jemput Paksa Rizieq Shihab

Pada tahun 2024, KemenPANRB berencana membuka rekrutmen besar-besaran khususnya untuk lulusan baru guna mengisi formasi yang membutuhkan keahlian di bidang digital.

Alasannya adalah pemerintah akan memberikan fokus utama pada upaya digitalisasi birokrasi sebagai respons terhadap kemajuan zaman.

Namun, rekrutmen akan terbatas pada posisi yang pertumbuhannya positif dan bukan pada tenaga teknis.

KemenPANRB telah melakukan pemetaan untuk menentukan posisi yang mengalami pertumbuhan positif positif growth mana zero growth.

Ada usulan formasi dari kepala daerah yang tidak disetujui karena permintaan untuk perawat, namun yang diusulkan adalah tenaga teknis di puskesmas.

Posisi yang masih mengalami pertumbuhan positif adalah tenaga guru, dosen, dan sektor kesehatan.

Namun, tidak diperbolehkan menambah tenaga teknis fungsional, begitu juga teknis pelaksana karena sebagian diganti digital.(pojoksatu/jpg)

Terpopuler

Artikel Terbaru