30.4 C
Jakarta
Monday, April 29, 2024

Calon Jemaah Haji Kloter Pertama Mulai Terbang ke Madinah

MASKAPAI penerbangan nasional pada hari ini, Minggu (7/7) mulai
melakukan penerbangan perdananya untuk melayani jemaah musim Haji 2019. Arus
pergi dan pulang jemaah haji rencananya akan dilakukan hingga pertengahan
September 2019 mendatang.

Direktur Utama Garuda Indonesia,
Ari Askhara mengatakan, kloter pertama untuk keberangkatan haji dilaksanakan
secara serentak di 5 dari total 9 embarkasi yang dilayani. Kelima embarkasi
tersebut yaitu Jakarta, Solo, Padang, Makassar, dan Lombok.

Askhara mengatakan, Garuda
Indonesia group telah melakukan berbagai persiapan untuk kelancaran penerbangan
haji tahun ini. Emiten dengan tiker GIAA itu juga telah berkoordinasi dengan
seluruh pemangku kepentingan kebandarudaraan untuk memastikan kelancaran operasional
haji.

“Kami juga berupaya untuk
memberikan layanan transportasi udara terbaik bagi seluruh Jemaah haji
Indonesia,” kata Askhara dalam keterangannya, Minggu (7/7).

Pada musim haji ini, total jemaah
haji yang berasal dari Indonesia yang akan berangkat mencapai 111.071 jemaah.
Untuk mendukung operasionalnya, Garuda akan mengoperasikan 14 pesawat. Di
antaranya pesawat jenis Boeing 777 (kapasitas 393 seat), Airbus 330 (kapasitas
360 seat) dan Boeing 744 (kapasitas 455 seat).

Penerbangan fase keberangkatan
dimulai pada 7 Juli 2019 sampai dengan 5 Agustus 2019. Gelombang 1 fase
keberangkatan itu akan diberangkatkan menuju Madinah dari 7 Juli 2019 sampai
dengan 19 Juli 2019. Sementara untuk gelombang 2, fase keberangkatanakan
diberangkatkan menuju Jeddah pada 20 Juli 2019 sampai dengan 5 Agustus 2019.

Baca Juga :  DR.Yuyung Abdi, Fotografer Senior Itu Telah Berpulang

Untuk penerbangan fase
kepulangan, akan dimulai dari 17 Agustus 2019 sampai dengan 16 September 2019.
Gelombang 1 fase kepulangan akan diberangkatkan dari Jeddah dari tanggal 17
Agustus 2019 sampai dengan 29 Agustus 2019. Sedangkan gelombang 2 fase
kepulangan akan diberangkatkan dari Madinah tanggal 30 Agustus 2019 sampai
dengan 16 September 2019.

“Kami akan terus memonitor
pelaksanaan penerbangan Haji ini dengan mengedepankan aspek keselamatan, on
time performance (OTP), dan service excellence,” kata Askhara.

Ashkara mengatakan bahwa sebagai
upaya peningkatan layanan kepada para jamaah haji, Garuda Indonesia juga
menghadirkan berbagai pilihan hiburan In-flight yang menarik. Maskapai plat
merah tersebut akan memberikan entertainment bernuansa islami disetiap
penerbangannya.

“Khusus mengenai barang bawaan,
para jamaah haji diharapkan dapat mematuhi ketentuan yang disepakati antara
Departemen Agama dan Garuda Indonesia,” tukasnya.

Baca Juga :  Wisuda Purnabakti Pengayoman, Sekjen: Pengabdian Belum Selesai

Sementara itu, Lion Air Group
juga akan menerbangkan sekitar 67.457 jemaah dalam arus lebaran haji tahun ini
dari sejumlah negara melalui kerja sama dengan charter dengan salah satu
perusahaan internasional.

Adapun Lion Air telah
mempersiapkan 288 sumber daya manusia profesional, terdiri 65 pilot, 153 awak
kabin, 57 teknisi serta 13 petugas pengatur kegiatan operasional darat (flight
operation officer/ FOO atauAircraft Dispatcher). Lion Air juga menggunakan basis
operasional (home base) di Madinah (MED) dan Jeddah (JED), untuk masa
operasional berkisar 2,5 bulan.

“Pelayanan haji mulai dari 10
Juli 2019 hingga 5 September 2019,” kata Corporate Communications Strategic of
Lion Air, Danang Mandala Prihantoro dalam keteranganya, Minggu (7/7).

Pada penerbangan haji tahun ini,
Lion Air melayani kota asal pemberangkatan (embarkasi) dari beberapa negara di
Asia, Timur Tengah, Afrika dan Eropa. Dengan kota tujuan penurunan (debarkasi)
di Bandar Udara Internasional Raja Khalid, Riyadh (RUH); Bandar Udara
Internasional Pangeran Mohammad bin Abdul Aziz, Madinah (MED); serta Bandar
Udara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah (JED). (jp/kpc)

MASKAPAI penerbangan nasional pada hari ini, Minggu (7/7) mulai
melakukan penerbangan perdananya untuk melayani jemaah musim Haji 2019. Arus
pergi dan pulang jemaah haji rencananya akan dilakukan hingga pertengahan
September 2019 mendatang.

Direktur Utama Garuda Indonesia,
Ari Askhara mengatakan, kloter pertama untuk keberangkatan haji dilaksanakan
secara serentak di 5 dari total 9 embarkasi yang dilayani. Kelima embarkasi
tersebut yaitu Jakarta, Solo, Padang, Makassar, dan Lombok.

Askhara mengatakan, Garuda
Indonesia group telah melakukan berbagai persiapan untuk kelancaran penerbangan
haji tahun ini. Emiten dengan tiker GIAA itu juga telah berkoordinasi dengan
seluruh pemangku kepentingan kebandarudaraan untuk memastikan kelancaran operasional
haji.

“Kami juga berupaya untuk
memberikan layanan transportasi udara terbaik bagi seluruh Jemaah haji
Indonesia,” kata Askhara dalam keterangannya, Minggu (7/7).

Pada musim haji ini, total jemaah
haji yang berasal dari Indonesia yang akan berangkat mencapai 111.071 jemaah.
Untuk mendukung operasionalnya, Garuda akan mengoperasikan 14 pesawat. Di
antaranya pesawat jenis Boeing 777 (kapasitas 393 seat), Airbus 330 (kapasitas
360 seat) dan Boeing 744 (kapasitas 455 seat).

Penerbangan fase keberangkatan
dimulai pada 7 Juli 2019 sampai dengan 5 Agustus 2019. Gelombang 1 fase
keberangkatan itu akan diberangkatkan menuju Madinah dari 7 Juli 2019 sampai
dengan 19 Juli 2019. Sementara untuk gelombang 2, fase keberangkatanakan
diberangkatkan menuju Jeddah pada 20 Juli 2019 sampai dengan 5 Agustus 2019.

Baca Juga :  DR.Yuyung Abdi, Fotografer Senior Itu Telah Berpulang

Untuk penerbangan fase
kepulangan, akan dimulai dari 17 Agustus 2019 sampai dengan 16 September 2019.
Gelombang 1 fase kepulangan akan diberangkatkan dari Jeddah dari tanggal 17
Agustus 2019 sampai dengan 29 Agustus 2019. Sedangkan gelombang 2 fase
kepulangan akan diberangkatkan dari Madinah tanggal 30 Agustus 2019 sampai
dengan 16 September 2019.

“Kami akan terus memonitor
pelaksanaan penerbangan Haji ini dengan mengedepankan aspek keselamatan, on
time performance (OTP), dan service excellence,” kata Askhara.

Ashkara mengatakan bahwa sebagai
upaya peningkatan layanan kepada para jamaah haji, Garuda Indonesia juga
menghadirkan berbagai pilihan hiburan In-flight yang menarik. Maskapai plat
merah tersebut akan memberikan entertainment bernuansa islami disetiap
penerbangannya.

“Khusus mengenai barang bawaan,
para jamaah haji diharapkan dapat mematuhi ketentuan yang disepakati antara
Departemen Agama dan Garuda Indonesia,” tukasnya.

Baca Juga :  Wisuda Purnabakti Pengayoman, Sekjen: Pengabdian Belum Selesai

Sementara itu, Lion Air Group
juga akan menerbangkan sekitar 67.457 jemaah dalam arus lebaran haji tahun ini
dari sejumlah negara melalui kerja sama dengan charter dengan salah satu
perusahaan internasional.

Adapun Lion Air telah
mempersiapkan 288 sumber daya manusia profesional, terdiri 65 pilot, 153 awak
kabin, 57 teknisi serta 13 petugas pengatur kegiatan operasional darat (flight
operation officer/ FOO atauAircraft Dispatcher). Lion Air juga menggunakan basis
operasional (home base) di Madinah (MED) dan Jeddah (JED), untuk masa
operasional berkisar 2,5 bulan.

“Pelayanan haji mulai dari 10
Juli 2019 hingga 5 September 2019,” kata Corporate Communications Strategic of
Lion Air, Danang Mandala Prihantoro dalam keteranganya, Minggu (7/7).

Pada penerbangan haji tahun ini,
Lion Air melayani kota asal pemberangkatan (embarkasi) dari beberapa negara di
Asia, Timur Tengah, Afrika dan Eropa. Dengan kota tujuan penurunan (debarkasi)
di Bandar Udara Internasional Raja Khalid, Riyadh (RUH); Bandar Udara
Internasional Pangeran Mohammad bin Abdul Aziz, Madinah (MED); serta Bandar
Udara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah (JED). (jp/kpc)

Terpopuler

Artikel Terbaru