31.7 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

Setelah Dipertanyakan Publik, Kementan Kini Bantah Eucalyptus Sebagai

JAKARTA, KALTENGPOS.CO – Ada apa dengan Kementerian Pertanian
(Kementan)? Setelah publik mempertanyakan temuannya berupa eucalyptus yang
diklaim sebagai antivirus Covid-19, namun sekarang dibantahnya.

Pada 8 Mei 2020, Kementan
mengeluarkan press release yang berjudul ‘Kementan Launching Antivirus Corona
Berbahan Eucalyptus’. Produk tersebut disebutkan telah dilakukan hasil uji lab
oleh para peneliti pertanian yang dinilai mampu menangkal penyebaran virus.

Besoknya, pada 9 Mei 2020,
Kementan kembali mengeluarkan press release yang berjudul ‘Kementan: Masyarakat
Bisa Gunakan Eucalyptus Sebagai antivirus’. Tertulis, inovasi antivirus
berbasis eucalyptus yang diluncurkan oleh Kementan menjadi angin segar di
tengah pandemi Covid-19 yang masih merebak khususnya di Indonesia.

Kini, Kepala Balitbangtan Fadjry
Djufry memberikan klarifikasi atas produk tersebut. Dia menegaskan tidak pernah
mengklaim atas eucalyptus sebagai antivirus Corona. Sebab izin edar dari BPOM
sendiri atas tiga produk eucalyptus yakni minyak roll on, inhaler, dan kalung
aromatherapy hanya sebatas produk jamu. “Kita menerima saran dan masukan. Izin
dari BPOM memang tidak menyebut antivirus, sama di roll on eucalyptus ini tidak
ada menyebut, karena memang harus melalui tahapan. Izin edar ini kan jamu,”
kata Kepala Balitbangtan, Fajry Jufri dalam video daring, Senin (6/7).

Baca Juga :  Kecewa Tak Bisa Bertemu, Tur: Cucu Saya Lahir Pas Pak Jokowi Dilantik

Selain itu, produk tersebut juga
belum diuji langsung pada sampel asli Covid-19. Pihaknya hanya menguji kepada
corona model, yakni alpha Corona, beta Corona, gamma Corona, delta Corona.

Produk eucalyptus, ia menegaskan
berpotensi untuk ‘membunuh’ corona, bukan klaim sebagai antivirus Covid-19. “Klaim
produk kita ini memang sebatas apa yang menjadi izin dari BPOM. Tapi ini secara
lab potensi untuk untuk ‘membunuh’ virus Corona, termasuk H5N1 dan influenza,”
pungkasnya.

JAKARTA, KALTENGPOS.CO – Ada apa dengan Kementerian Pertanian
(Kementan)? Setelah publik mempertanyakan temuannya berupa eucalyptus yang
diklaim sebagai antivirus Covid-19, namun sekarang dibantahnya.

Pada 8 Mei 2020, Kementan
mengeluarkan press release yang berjudul ‘Kementan Launching Antivirus Corona
Berbahan Eucalyptus’. Produk tersebut disebutkan telah dilakukan hasil uji lab
oleh para peneliti pertanian yang dinilai mampu menangkal penyebaran virus.

Besoknya, pada 9 Mei 2020,
Kementan kembali mengeluarkan press release yang berjudul ‘Kementan: Masyarakat
Bisa Gunakan Eucalyptus Sebagai antivirus’. Tertulis, inovasi antivirus
berbasis eucalyptus yang diluncurkan oleh Kementan menjadi angin segar di
tengah pandemi Covid-19 yang masih merebak khususnya di Indonesia.

Kini, Kepala Balitbangtan Fadjry
Djufry memberikan klarifikasi atas produk tersebut. Dia menegaskan tidak pernah
mengklaim atas eucalyptus sebagai antivirus Corona. Sebab izin edar dari BPOM
sendiri atas tiga produk eucalyptus yakni minyak roll on, inhaler, dan kalung
aromatherapy hanya sebatas produk jamu. “Kita menerima saran dan masukan. Izin
dari BPOM memang tidak menyebut antivirus, sama di roll on eucalyptus ini tidak
ada menyebut, karena memang harus melalui tahapan. Izin edar ini kan jamu,”
kata Kepala Balitbangtan, Fajry Jufri dalam video daring, Senin (6/7).

Baca Juga :  Kecewa Tak Bisa Bertemu, Tur: Cucu Saya Lahir Pas Pak Jokowi Dilantik

Selain itu, produk tersebut juga
belum diuji langsung pada sampel asli Covid-19. Pihaknya hanya menguji kepada
corona model, yakni alpha Corona, beta Corona, gamma Corona, delta Corona.

Produk eucalyptus, ia menegaskan
berpotensi untuk ‘membunuh’ corona, bukan klaim sebagai antivirus Covid-19. “Klaim
produk kita ini memang sebatas apa yang menjadi izin dari BPOM. Tapi ini secara
lab potensi untuk untuk ‘membunuh’ virus Corona, termasuk H5N1 dan influenza,”
pungkasnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru