28.9 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Bandara Soetta Pastikan Pelayanan Tak Terganggu Pemadaman Listrik

Pemadaman listrik
tidak mempengaruhi kegiatan operasional di Bandara Internasional
Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Bandara dengan kode CGK tersebut dalam
kondisi yang normal, baik untuk layanan penerangan dan sistem komputerisasi di
Terminal maupun di sisi udara (air side).

Febri Toga Simatupang,
Senior Manager Of Branch Communication and Legal, Bandara Internasional
Soekarno-Hatta mengatakan, sistem kelistrikan di Bandara Internasional
Soekarno-Hatta dipasok empat gardu listrik dari PT Perusahaan Listrik Negara
(PLN).

Dari pasokan tersebut,
lalu disalurkan ke main power system (MPS) yang milik PT Angkasa Pura II
(Persero). Keempat gardu itu yakni Jakarta Internasional Airport Cengkareng
(JIAC) atau Gardu Induk Cengkareng I dan Gardu Induk Cengkareng II serta Gardu
Induk Teluk Naga Tangerang dan Gardu Induk Tangerang lama.

Baca Juga :  Itong: Tuntaskan Dulu Honorer K2, Jangan Terburu-buru Seleksi CPNS Jal

“Selain itu seluruh
kebutuhan kelistrikan pun di back-up genset serta UPS,” kata
Febri dalam keterangannya, Minggu (4/8).

Febri tak menampik
bahwa Bandara Soetta sempat terdampak gangguan kelistrikan akibat pemadaman
listrik dari PLN. Tapi, semuanya bisa teratasi dengan alat bantu genset yang
dimiliki oleh perseroan.

“Langsung ter-back-up oleh
17 genset. Sehingga kebutuhan listrik di Bandara Internasional Soekarno-Hatta
aman terkendali. Kondisi operasional normal, tak ada layanan yang terganggu,”
tukasnya.

Sebelumnya, Executive
Vice President Corporate Communication & CSR PLN, I Made Suprateka
mengatakan bahwa gangguan tersebut terjadi akibat gangguan yang terjadi pada
sisi transmisi ungaran dan pemalang 500 kV. Hal itu mengakibatkan transfer
energi dari timur ke barat mengalami kegagalan dan diikuti trip seluruh pembangkit
di sisi tengah dan barat Jawa.

Baca Juga :  Pemerintah Hentikan Sementara Fasilitas Bebas Visa Bagi Warga China

Gangguan ini
mengakibatkan aliran listrik di Jabodetabek, sebagian jawa barat dan jawa
tengah mengalami pemadaman.

“Kami mohon maaf
sebesar-besarnya untuk pemadaman yang terjadi, saat ini upaya penormalan terus
kami lakukan, bahkan beberapa Gardu Induk sudah mulai berhasil dilakukan
penyalaan,” kata Made dalam keterangannya, Minggu (4/8).

Selain itu, terjadinya
gangguan pada Transmisi SUTET 500 kV mengakibatkan padamnya sejumlah Area Jawa
Barat. Pengaturan penormalan dilakukan dari UP2B untuk meminimalisir pemadaman.

“Sekali lagi kami
mohon maaf dan pengertian seluruh pelanggan yang terdampak akibat gangguan ini,
kami berjanji akan melakukan dan mengerahkan upaya semaksimal mungkin untuk
memperbaiki sistem agar listrik kembali normal,” tutupnya.(jpg)

 

Pemadaman listrik
tidak mempengaruhi kegiatan operasional di Bandara Internasional
Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Bandara dengan kode CGK tersebut dalam
kondisi yang normal, baik untuk layanan penerangan dan sistem komputerisasi di
Terminal maupun di sisi udara (air side).

Febri Toga Simatupang,
Senior Manager Of Branch Communication and Legal, Bandara Internasional
Soekarno-Hatta mengatakan, sistem kelistrikan di Bandara Internasional
Soekarno-Hatta dipasok empat gardu listrik dari PT Perusahaan Listrik Negara
(PLN).

Dari pasokan tersebut,
lalu disalurkan ke main power system (MPS) yang milik PT Angkasa Pura II
(Persero). Keempat gardu itu yakni Jakarta Internasional Airport Cengkareng
(JIAC) atau Gardu Induk Cengkareng I dan Gardu Induk Cengkareng II serta Gardu
Induk Teluk Naga Tangerang dan Gardu Induk Tangerang lama.

Baca Juga :  Itong: Tuntaskan Dulu Honorer K2, Jangan Terburu-buru Seleksi CPNS Jal

“Selain itu seluruh
kebutuhan kelistrikan pun di back-up genset serta UPS,” kata
Febri dalam keterangannya, Minggu (4/8).

Febri tak menampik
bahwa Bandara Soetta sempat terdampak gangguan kelistrikan akibat pemadaman
listrik dari PLN. Tapi, semuanya bisa teratasi dengan alat bantu genset yang
dimiliki oleh perseroan.

“Langsung ter-back-up oleh
17 genset. Sehingga kebutuhan listrik di Bandara Internasional Soekarno-Hatta
aman terkendali. Kondisi operasional normal, tak ada layanan yang terganggu,”
tukasnya.

Sebelumnya, Executive
Vice President Corporate Communication & CSR PLN, I Made Suprateka
mengatakan bahwa gangguan tersebut terjadi akibat gangguan yang terjadi pada
sisi transmisi ungaran dan pemalang 500 kV. Hal itu mengakibatkan transfer
energi dari timur ke barat mengalami kegagalan dan diikuti trip seluruh pembangkit
di sisi tengah dan barat Jawa.

Baca Juga :  Pemerintah Hentikan Sementara Fasilitas Bebas Visa Bagi Warga China

Gangguan ini
mengakibatkan aliran listrik di Jabodetabek, sebagian jawa barat dan jawa
tengah mengalami pemadaman.

“Kami mohon maaf
sebesar-besarnya untuk pemadaman yang terjadi, saat ini upaya penormalan terus
kami lakukan, bahkan beberapa Gardu Induk sudah mulai berhasil dilakukan
penyalaan,” kata Made dalam keterangannya, Minggu (4/8).

Selain itu, terjadinya
gangguan pada Transmisi SUTET 500 kV mengakibatkan padamnya sejumlah Area Jawa
Barat. Pengaturan penormalan dilakukan dari UP2B untuk meminimalisir pemadaman.

“Sekali lagi kami
mohon maaf dan pengertian seluruh pelanggan yang terdampak akibat gangguan ini,
kami berjanji akan melakukan dan mengerahkan upaya semaksimal mungkin untuk
memperbaiki sistem agar listrik kembali normal,” tutupnya.(jpg)

 

Terpopuler

Artikel Terbaru