28.9 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

BIN Sebut Pelaku Bom Makassar Lancarkan Aksi karena Dendam

PROKALTENG.CO-Deputi VII Badan Intelijen Negara (BIN) Wawan Hari Purwanto mengungkapkan, pelaku bom Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, melancarkan bom bunuh diri karena adanya dendam. Salah satu mentor dari Jamaah Ansharut Daulah (JAD) telah terbunuh aparat keamanan. Sehingga dia dendam dan melancarkan aksi lewat bom bunuh diri.

”Sebetulnya mereka mengarah ke balas dendam setelah mentornya itu tewas terbunuh,” ujar Wawan dalam diskusi secara virtual di Jakarta, Sabtu (3/4).

Wawan mengatakan, dua pengantin bom Makassar tersebut ingin melanjutkan aksi mentornya sebelum tewas terbunuh oleh aparat. Setelah mentornya tewas, mereka malah semakin ingin membalas dengan melancarkan aksinya.

”Jadi dia penerus pengantin dan dia ingin mewujudkan rencana untuk menyerang sejak Januari,” kata Wawan.

Baca Juga :  Catat, Ini Dokumen yang Wajib Dipenuhi Calon Penumpang Pesawat

Wawan menambahkan, pasangan suami istri pelaku bom Gereja Katedral Makassar tersebut, sebetulnya telah diincar aparat kepolisian. Namun mereka selalu berpindah-pindah tempat.

”Makanya dia lari-lari menghapuskan jejak dan menghilangkan semua atribut dan mengganti komunikasinya, kemudian pindah-pindah tempat,” ungkap Wawan.

Diketahui, sebuah ledakan terjadi di pintu Gerbang Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, pada Minggu (28/3) pagi. Ledakan tersebut berasal dari pelaku bom bunuh diri.

Polri menyebut pelaku berjumlah dua orang. Keduanya merupakan pasangan suami-istri berinisial L dan YSF. Belakangan mereka disebut terafiliasi dengan jaringan teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Keduanya melakukan aksi bom Makassar dengan menggunakan motor matik.

PROKALTENG.CO-Deputi VII Badan Intelijen Negara (BIN) Wawan Hari Purwanto mengungkapkan, pelaku bom Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, melancarkan bom bunuh diri karena adanya dendam. Salah satu mentor dari Jamaah Ansharut Daulah (JAD) telah terbunuh aparat keamanan. Sehingga dia dendam dan melancarkan aksi lewat bom bunuh diri.

”Sebetulnya mereka mengarah ke balas dendam setelah mentornya itu tewas terbunuh,” ujar Wawan dalam diskusi secara virtual di Jakarta, Sabtu (3/4).

Wawan mengatakan, dua pengantin bom Makassar tersebut ingin melanjutkan aksi mentornya sebelum tewas terbunuh oleh aparat. Setelah mentornya tewas, mereka malah semakin ingin membalas dengan melancarkan aksinya.

”Jadi dia penerus pengantin dan dia ingin mewujudkan rencana untuk menyerang sejak Januari,” kata Wawan.

Baca Juga :  Catat, Ini Dokumen yang Wajib Dipenuhi Calon Penumpang Pesawat

Wawan menambahkan, pasangan suami istri pelaku bom Gereja Katedral Makassar tersebut, sebetulnya telah diincar aparat kepolisian. Namun mereka selalu berpindah-pindah tempat.

”Makanya dia lari-lari menghapuskan jejak dan menghilangkan semua atribut dan mengganti komunikasinya, kemudian pindah-pindah tempat,” ungkap Wawan.

Diketahui, sebuah ledakan terjadi di pintu Gerbang Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, pada Minggu (28/3) pagi. Ledakan tersebut berasal dari pelaku bom bunuh diri.

Polri menyebut pelaku berjumlah dua orang. Keduanya merupakan pasangan suami-istri berinisial L dan YSF. Belakangan mereka disebut terafiliasi dengan jaringan teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Keduanya melakukan aksi bom Makassar dengan menggunakan motor matik.

Terpopuler

Artikel Terbaru