33.2 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Kebijakan PTM, Seimbangkan Keselamatan dan Belajar

KETUA DPR RI Puan Maharani
mengingatkan pemerintah berhati-hati dalam melaksanakan kebijakan pembelajaran
tatap muka (PTM) terbatas di sekolah pada masa pandemi Covid-19. Targetnya,
semua satuan pendidikan dapat melaksanakan PTM di Juli mendatang.

Peringatan ini dilontarkan agar pemerintah
betul siap dalam mengantisipasi penyebaran Covid-19 di sekolah. Pasalnya, di
beberapa daerah yang sudah menguji coba PTM, malah muncul klaster sekolah.

“Prinsipnya harus mengutamakan keselamatan
siswa, pendidik dan tenaga pendidik, sehingga perlu keseimbangan antara aspek
keselamatan dan pembelajaran siswa,” terang dia kepada wartawan, Jumat (2/4).

PTM secara terbatas di sekolah ini juga harus
atas izin orang tua murid. “Harus seizin orang tua karena orang tua yang
mengetahui kondisi siswa. Penerapan protokol kesehatan ketat (dilakukan) sejak
dari rumah sampai di area sekolah,” ungkap Puan.

Baca Juga :  KSP Persilakan Para Pemilik Tanah di Wilayah IKN Ajukan Klaim

Politisi PDIP ini juga menuturkan, jika ada
orang tua ingin anaknya tetap menggunakan metode pembelajaran jarak jauh (PJJ),
hal ini harus diakomodasi oleh pihak sekolah, sesuai dengan rencana kebijakan
pemerintah.

“Pastikan semua sekolah dan orang tua tahu
dan paham bahwa anak-anak tetap bisa menggunakan metode pembelajaran jarak jauh
jika orang tua menginginkan. Jangan sampai apa yang sudah diputuskan
Kemendikbud tidak tersosialisasi dengan baik di lapangan,” tambahnya.

“Segera ada uji coba keamanan vaksin untuk
anak-anak sehingga para siswa mendapat prioritas untuk vaksinasi Covid-19,”
pungkasnya.

Seperti diketahui, pemerintah pusat telah
menargetkan pembelajaran tatap muka secara terbatas bisa dimulai pada Juli
2021. Belajar tatap muka terbatas akan dimulai setelah guru dan tenaga pendidik
mendapatkan vaksinasi Covid-19.

Baca Juga :  Istri Bupati Nganjuk Ternyata Artis, Pernah Viral pada 2018

KETUA DPR RI Puan Maharani
mengingatkan pemerintah berhati-hati dalam melaksanakan kebijakan pembelajaran
tatap muka (PTM) terbatas di sekolah pada masa pandemi Covid-19. Targetnya,
semua satuan pendidikan dapat melaksanakan PTM di Juli mendatang.

Peringatan ini dilontarkan agar pemerintah
betul siap dalam mengantisipasi penyebaran Covid-19 di sekolah. Pasalnya, di
beberapa daerah yang sudah menguji coba PTM, malah muncul klaster sekolah.

“Prinsipnya harus mengutamakan keselamatan
siswa, pendidik dan tenaga pendidik, sehingga perlu keseimbangan antara aspek
keselamatan dan pembelajaran siswa,” terang dia kepada wartawan, Jumat (2/4).

PTM secara terbatas di sekolah ini juga harus
atas izin orang tua murid. “Harus seizin orang tua karena orang tua yang
mengetahui kondisi siswa. Penerapan protokol kesehatan ketat (dilakukan) sejak
dari rumah sampai di area sekolah,” ungkap Puan.

Baca Juga :  KSP Persilakan Para Pemilik Tanah di Wilayah IKN Ajukan Klaim

Politisi PDIP ini juga menuturkan, jika ada
orang tua ingin anaknya tetap menggunakan metode pembelajaran jarak jauh (PJJ),
hal ini harus diakomodasi oleh pihak sekolah, sesuai dengan rencana kebijakan
pemerintah.

“Pastikan semua sekolah dan orang tua tahu
dan paham bahwa anak-anak tetap bisa menggunakan metode pembelajaran jarak jauh
jika orang tua menginginkan. Jangan sampai apa yang sudah diputuskan
Kemendikbud tidak tersosialisasi dengan baik di lapangan,” tambahnya.

“Segera ada uji coba keamanan vaksin untuk
anak-anak sehingga para siswa mendapat prioritas untuk vaksinasi Covid-19,”
pungkasnya.

Seperti diketahui, pemerintah pusat telah
menargetkan pembelajaran tatap muka secara terbatas bisa dimulai pada Juli
2021. Belajar tatap muka terbatas akan dimulai setelah guru dan tenaga pendidik
mendapatkan vaksinasi Covid-19.

Baca Juga :  Istri Bupati Nganjuk Ternyata Artis, Pernah Viral pada 2018

Terpopuler

Artikel Terbaru