28.9 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Brexit Gagal, PM Inggris Theresa May Mengundurkan Diri

PERDANA Menteri Inggris Theresa May mengumumkan rencana pengunduran
dirinya sebagai Pimpinan Partai Konservatif pada 7 Juni mendatang.

Di Inggris, ketua partai yang
berkuasa secara otomatis menjadi perdana menteri.

May adalah Perdana Menteri ke 13,
sekaligus Perdana Menteri wanita yang kedua, di bawah kepemimpinan Ratu
Elizabeth II.

Meski begitu, May akan tetap
menduduki kursi perdana menteri sampai penggantinya ditetapkan.

Langkah pengunduran ini ditempuh
May menyusul paket usulannya tentang kesepakatan keluarnya Inggris dari Uni
Eropa (Brexit) ditolak tiga kali di parlemen.

“Ini dan akan selalu menjadi
masalah penyesalan yang mendalam bahwa saya belum dapat mewujudkan
Brexit,” kata May, saat memberikan pernyataan yang emosional, di luar
kediaman Downing Street, hari ini (Jumat, 24/5).

Baca Juga :  Hentikan Penyebaran Virus Corona, Italia Karantina 16 Juta Warganya

May melanjutkan, dia telah melakukan
yang terbaik untuk menghormati hasil referendum Uni Eropa 2016 yang
mengamanatkan Brexit. (rmol/kpc)

PERDANA Menteri Inggris Theresa May mengumumkan rencana pengunduran
dirinya sebagai Pimpinan Partai Konservatif pada 7 Juni mendatang.

Di Inggris, ketua partai yang
berkuasa secara otomatis menjadi perdana menteri.

May adalah Perdana Menteri ke 13,
sekaligus Perdana Menteri wanita yang kedua, di bawah kepemimpinan Ratu
Elizabeth II.

Meski begitu, May akan tetap
menduduki kursi perdana menteri sampai penggantinya ditetapkan.

Langkah pengunduran ini ditempuh
May menyusul paket usulannya tentang kesepakatan keluarnya Inggris dari Uni
Eropa (Brexit) ditolak tiga kali di parlemen.

“Ini dan akan selalu menjadi
masalah penyesalan yang mendalam bahwa saya belum dapat mewujudkan
Brexit,” kata May, saat memberikan pernyataan yang emosional, di luar
kediaman Downing Street, hari ini (Jumat, 24/5).

Baca Juga :  Hentikan Penyebaran Virus Corona, Italia Karantina 16 Juta Warganya

May melanjutkan, dia telah melakukan
yang terbaik untuk menghormati hasil referendum Uni Eropa 2016 yang
mengamanatkan Brexit. (rmol/kpc)

Terpopuler

Artikel Terbaru