33.2 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Ismail Sabri Jadi Perdana Menteri Malaysia ke-9

PROKALTENG.CO – Raja Malaysia, Sultan Abdullah Riayatuddin Mustafa Billah Shah memastikan Wakil Presiden Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) Ismail Sabri Yaakob menjadi Perdana Menteri ke-9.

Hal ini disampaikan Sultan Abdullah, usai pertemuan dengan raja-raja di seluruh negara bagian, di Istana Negara, Kuala Lumpur, Jumat (20/8) sore, seperti dilansir The Straits Times.

Sebelum pertemuan berakhir sebelum pukul 16.30 waktu setempat, pihak Istana mengeluarkan pernyataan yang menegaskan keputusan Sultan Abdullah Ahmad Shah, untuk menunjuk Datuk Seri Ismail Sabri.

Mantan Wakil Perdana Menteri di era Muhyiddin Yassin itu akan dilantik pada Sabtu (21/8) pukul 14.30 waktu setempat. 

Absennya penguasa Johor, Perlis dan Kelantan dalam pertemuan yang digelar Raja, sempat memunculkan spekulasi bagaimana para raja  dapat mempengaruhi pembentukan pemerintahan baru, setelah pengunduran diri Muhyiddin pada Senin (16/8).

Seperti diketahui, Muhyiddin menanggalkan jabatan Perdana Menteri pada Senin (16/8), setelah sejumlah anggota parlemen UMNO menarik dukungan. Sehingga, Muhyiddin kehilangan suara mayoritas.

114 anggota parlemen yang mendukung Ismail adalah replika persis dari mereka yang berada di pemerintahan Muhyiddin. Termasuk, anggota Perdana Menteri PartaiPribumi Bersatu Malaysia, Partai Islam SeMalaysia, Gabungan Parti Sarawak (GPS), UMNO, serta beberapa partai kecil dan independen.

Baca Juga :  Kondisi Mata Buta Permanen, Kemenlu Beri Pendampingan untuk Veby

Pemimpin Oposisi yang juga Mantan Wakil Perdana Menteri Anwar Ibrahim turut meramaikan bursa calon Perdana Menteri ke-9 Malaysia. Namun, ia hanya mendulang 105 suara.

Petisi Online Tolak Ismail Sabri

Ribuan warga Malaysia menandatangani petisi yang ditujukan kepada Raja, Sultan Abdullah Riayatuddin Mustafa Billah Shah.

Mereka menolak pencalonan Wakil Presiden Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) Ismail Sabri Yaakob, untuk menjadi Perdana Menteri Malaysia ke-9, setelah kolapsnya pemerintahan Perikatan Nasional pimpinan Muhyiddin Yassin pada Senin (16/8).

Petisi online yang diluncurkan Kyle Mohd melalui situs change.org itu telah diteken oleh lebih dari 333 ribu orang.

Dalam tempo 8 jam setelah dirilis, Kyle mampu meraih 200 ribu tanda tangan dukungan. "Ismail tak becus menangani pandemi Covid-19. Penyebaran kasus justru kian meluas. Dia pembohong dan pelawak politik," ujar Kyle Mohd dalam deskripsi petisi, seperti dilansir The Straits Times, Jumat (20/8).

Baca Juga :  Buat UU Anti Pelecehan, Duterte Dipuji Sekaligus Dikecam

"Pekerjaan atau bisnis Anda harus berhenti karena protokol kesehatan terus berubah. Banyak orangtua, suami, istri, anak, saudara, teman kita meninggal karena terinfeksi Covid-19. Tolak pemerintah yang gagal," tambahnya.

Salah satu penandatangan, Dzikri Z, mengungkap alasan di balik penandatanganan petisi tersebut.

Menurutnya, Ismail Sabri adalah salah satu politisi yang bertanggung jawab atas tingginya kasus Covid-19 di Malaysia.

Ismail Sabri banyak dikritik karena protokol kesehatan yang diterbitkan pemerintah kadang membingungkan dan bertentangan. Termasuk, dalam memilih sektor ekonomi mana yang harus ditutup, karena kasus Covid-19 terus meningkat.

Namun, tidak semua orang menentang pengangkatan Ismail Sabri sebagai perdana menteri.

"Semoga Ismail Sabri dimudahkan untuk menjalankan amanah Allah, mengatur negara ini dengan bijaksana," kata pengguna Facebook Anne's Kauthar.

Facebooker lainnya, Msham Kamal mengatakan, "Jika Pak Long ingin menjadi lebih kuat, Pak Long harus menunjuk Muhyiddin sebagai DPM (Wakil Perdana Menteri) yang dihormati rakyat".

Ismail Sabri memang kerap dipanggil Pak Long, yang artinya paman sulung.

PROKALTENG.CO – Raja Malaysia, Sultan Abdullah Riayatuddin Mustafa Billah Shah memastikan Wakil Presiden Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) Ismail Sabri Yaakob menjadi Perdana Menteri ke-9.

Hal ini disampaikan Sultan Abdullah, usai pertemuan dengan raja-raja di seluruh negara bagian, di Istana Negara, Kuala Lumpur, Jumat (20/8) sore, seperti dilansir The Straits Times.

Sebelum pertemuan berakhir sebelum pukul 16.30 waktu setempat, pihak Istana mengeluarkan pernyataan yang menegaskan keputusan Sultan Abdullah Ahmad Shah, untuk menunjuk Datuk Seri Ismail Sabri.

Mantan Wakil Perdana Menteri di era Muhyiddin Yassin itu akan dilantik pada Sabtu (21/8) pukul 14.30 waktu setempat. 

Absennya penguasa Johor, Perlis dan Kelantan dalam pertemuan yang digelar Raja, sempat memunculkan spekulasi bagaimana para raja  dapat mempengaruhi pembentukan pemerintahan baru, setelah pengunduran diri Muhyiddin pada Senin (16/8).

Seperti diketahui, Muhyiddin menanggalkan jabatan Perdana Menteri pada Senin (16/8), setelah sejumlah anggota parlemen UMNO menarik dukungan. Sehingga, Muhyiddin kehilangan suara mayoritas.

114 anggota parlemen yang mendukung Ismail adalah replika persis dari mereka yang berada di pemerintahan Muhyiddin. Termasuk, anggota Perdana Menteri PartaiPribumi Bersatu Malaysia, Partai Islam SeMalaysia, Gabungan Parti Sarawak (GPS), UMNO, serta beberapa partai kecil dan independen.

Baca Juga :  Kondisi Mata Buta Permanen, Kemenlu Beri Pendampingan untuk Veby

Pemimpin Oposisi yang juga Mantan Wakil Perdana Menteri Anwar Ibrahim turut meramaikan bursa calon Perdana Menteri ke-9 Malaysia. Namun, ia hanya mendulang 105 suara.

Petisi Online Tolak Ismail Sabri

Ribuan warga Malaysia menandatangani petisi yang ditujukan kepada Raja, Sultan Abdullah Riayatuddin Mustafa Billah Shah.

Mereka menolak pencalonan Wakil Presiden Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) Ismail Sabri Yaakob, untuk menjadi Perdana Menteri Malaysia ke-9, setelah kolapsnya pemerintahan Perikatan Nasional pimpinan Muhyiddin Yassin pada Senin (16/8).

Petisi online yang diluncurkan Kyle Mohd melalui situs change.org itu telah diteken oleh lebih dari 333 ribu orang.

Dalam tempo 8 jam setelah dirilis, Kyle mampu meraih 200 ribu tanda tangan dukungan. "Ismail tak becus menangani pandemi Covid-19. Penyebaran kasus justru kian meluas. Dia pembohong dan pelawak politik," ujar Kyle Mohd dalam deskripsi petisi, seperti dilansir The Straits Times, Jumat (20/8).

Baca Juga :  Buat UU Anti Pelecehan, Duterte Dipuji Sekaligus Dikecam

"Pekerjaan atau bisnis Anda harus berhenti karena protokol kesehatan terus berubah. Banyak orangtua, suami, istri, anak, saudara, teman kita meninggal karena terinfeksi Covid-19. Tolak pemerintah yang gagal," tambahnya.

Salah satu penandatangan, Dzikri Z, mengungkap alasan di balik penandatanganan petisi tersebut.

Menurutnya, Ismail Sabri adalah salah satu politisi yang bertanggung jawab atas tingginya kasus Covid-19 di Malaysia.

Ismail Sabri banyak dikritik karena protokol kesehatan yang diterbitkan pemerintah kadang membingungkan dan bertentangan. Termasuk, dalam memilih sektor ekonomi mana yang harus ditutup, karena kasus Covid-19 terus meningkat.

Namun, tidak semua orang menentang pengangkatan Ismail Sabri sebagai perdana menteri.

"Semoga Ismail Sabri dimudahkan untuk menjalankan amanah Allah, mengatur negara ini dengan bijaksana," kata pengguna Facebook Anne's Kauthar.

Facebooker lainnya, Msham Kamal mengatakan, "Jika Pak Long ingin menjadi lebih kuat, Pak Long harus menunjuk Muhyiddin sebagai DPM (Wakil Perdana Menteri) yang dihormati rakyat".

Ismail Sabri memang kerap dipanggil Pak Long, yang artinya paman sulung.

Terpopuler

Artikel Terbaru