28.2 C
Jakarta
Friday, April 26, 2024

Pacar Disuruh Aborsi dengan Minum Deterjen dan Disiksa

SEORANG pemuda bernama Harief Pearson memaksa pacarnya yang masih
remaja untuk menggugurkan kandungannya. Akibat ulahnya menuangkan deterjen ke
mulut sang kekasih, Harief yang baru berusia 22 tahun dipenjara 11 tahun.

Harief awalnya mencari di Google
tentang bagaimana cara menyingkirkan kehamilan yang tidak diinginkan dan apa
efek heroin terhadap bayi yang belum lahir. Setelah pacarnya yang berusia 17
tahun menolak untuk melakukan aborsi, dia akhirnya meminta bantuan sepupunya
Kydie McKenna (22), dan seorang gadis berusia 16
tahun yang tidak dapat disebutkan namanya karena alasan hukum.

Ketiganya lalu menyekap remaja
itu di rumah Pearson di Harlesden, London barat laut. Selama disekap, mereka
berulang kali menendang perutnya agar ia keguguran.  Mereka juga merusak salah satu kukunya dan
menuangkan alkohol ke wajahnya yang berlumuran darah lalu menuangkan deterjen
ke mulutnya ketika dia meminta air.

Baca Juga :  Tahun Ini, Total Pendaftar Haji 558.270 Orang

Setelah penyiksaan itu, gadis
tersebut dibuang karena Pearson khawatir ibunya akan pulang. Tapi, remaja itu
bersama janin di perutnya ternyata selamat dari serangan mengerikan. Pengadilan
mendengar bagaimana ketika korban menyampaikan berita kehamilannya melalui
telepon kepada Harief Pearson. Saat itu, Harief menjawab: “Anda tahu apa yang
harus dilakukan, saya belum siap untuk memiliki anak.”

James Thacker, yang menuntut,
mengatakan: “Dia memberi tahu dia bahwa dia ingin menjaga bayi itu dan ingin
dia menjadi bagian dari kehidupan mereka. Pearson mengatakan kepadanya bahwa
dia akan meminta seseorang untuk menculiknya.”

Setelah menghabiskan malam di
rumahnya pada Desember tahun lalu, korban mencoba untuk pergi keesokan paginya
karena mengetahui Pearson sedang menjalin hubungan dengan wanita, yang berusia
15. Namun, Pearson mengambil teleponnya dari tangannya dan mengatakan bahwa dia
tidak bisa pergi. McKenna kemudian muncul dan mulai mencekik korban.

Baca Juga :  Presiden Erdogan Disuntik Vaksin Covid-19 Sinovac

Harief Pearson dijatuhi hukuman
11 tahun penjara di Harrow Crown Court pada hari Jumat waktu setempat. McKenna
sementara itu dipenjara selama 10 tahun setelah mengaku bersalah karena
berusaha menyebabkan GBH dan memutarbalikkan keadilan. Sedangkan remaja yang
juga terlibat dijatuhi hukuman empat tahun. (metro/amr/fajar/kpc)

SEORANG pemuda bernama Harief Pearson memaksa pacarnya yang masih
remaja untuk menggugurkan kandungannya. Akibat ulahnya menuangkan deterjen ke
mulut sang kekasih, Harief yang baru berusia 22 tahun dipenjara 11 tahun.

Harief awalnya mencari di Google
tentang bagaimana cara menyingkirkan kehamilan yang tidak diinginkan dan apa
efek heroin terhadap bayi yang belum lahir. Setelah pacarnya yang berusia 17
tahun menolak untuk melakukan aborsi, dia akhirnya meminta bantuan sepupunya
Kydie McKenna (22), dan seorang gadis berusia 16
tahun yang tidak dapat disebutkan namanya karena alasan hukum.

Ketiganya lalu menyekap remaja
itu di rumah Pearson di Harlesden, London barat laut. Selama disekap, mereka
berulang kali menendang perutnya agar ia keguguran.  Mereka juga merusak salah satu kukunya dan
menuangkan alkohol ke wajahnya yang berlumuran darah lalu menuangkan deterjen
ke mulutnya ketika dia meminta air.

Baca Juga :  Tahun Ini, Total Pendaftar Haji 558.270 Orang

Setelah penyiksaan itu, gadis
tersebut dibuang karena Pearson khawatir ibunya akan pulang. Tapi, remaja itu
bersama janin di perutnya ternyata selamat dari serangan mengerikan. Pengadilan
mendengar bagaimana ketika korban menyampaikan berita kehamilannya melalui
telepon kepada Harief Pearson. Saat itu, Harief menjawab: “Anda tahu apa yang
harus dilakukan, saya belum siap untuk memiliki anak.”

James Thacker, yang menuntut,
mengatakan: “Dia memberi tahu dia bahwa dia ingin menjaga bayi itu dan ingin
dia menjadi bagian dari kehidupan mereka. Pearson mengatakan kepadanya bahwa
dia akan meminta seseorang untuk menculiknya.”

Setelah menghabiskan malam di
rumahnya pada Desember tahun lalu, korban mencoba untuk pergi keesokan paginya
karena mengetahui Pearson sedang menjalin hubungan dengan wanita, yang berusia
15. Namun, Pearson mengambil teleponnya dari tangannya dan mengatakan bahwa dia
tidak bisa pergi. McKenna kemudian muncul dan mulai mencekik korban.

Baca Juga :  Presiden Erdogan Disuntik Vaksin Covid-19 Sinovac

Harief Pearson dijatuhi hukuman
11 tahun penjara di Harrow Crown Court pada hari Jumat waktu setempat. McKenna
sementara itu dipenjara selama 10 tahun setelah mengaku bersalah karena
berusaha menyebabkan GBH dan memutarbalikkan keadilan. Sedangkan remaja yang
juga terlibat dijatuhi hukuman empat tahun. (metro/amr/fajar/kpc)

Terpopuler

Artikel Terbaru