28.9 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

WHO Akhirnya Berikan Izin untuk Vaksin Sinopharm

ORGANISASI
Kesehatan
Dunia (WHO) mengumumkan pada Jumat (7/5) bahwa mereka telah menyetujui vaksin
Covid-19 asal Tiongkok, Sinopharm, untuk penggunaan darurat. Vaksin tersebut
salah satu dari dua vaksin utama Tiongkok selain Sinovac. Sementara itu izin
penggunaan darurat untuk Sinovac masih belum diberikan.

Sinopharm menjadi vaksin Covid-19 pertama
yang dikembangkan oleh negara non-Barat untuk memenangkan dukungan WHO. Ini
juga pertama kalinya WHO memberikan persetujuan penggunaan darurat vaksin
Tiongkok untuk penyakit menular apapun.

Daftar darurat WHO adalah sinyal bagi
regulator nasional tentang keamanan dan kemanjuran produk. Dan akan
memungkinkan vaksin dimasukkan dalam COVAX, program global untuk menyediakan
vaksin terutama untuk negara-negara miskin.

“WHO memberikan daftar penggunaan darurat
untuk vaksin Covid-19 Sinopharm, menjadikannya vaksin keenam yang menerima
validasi WHO untuk keamanan, kemanjuran, dan kualitas,” kata Direktur Jenderal
WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, dalam konferensi pers.

Baca Juga :  Presiden Madagaskar Pecat Semua Menteri Tak Becus Kerja

Tedros juga mengatakan bahwa panel ahli terpisah
telah merekomendasikan dua dosis vaksin Sinopharm untuk mereka yang berusia 18
tahun ke atas. WHO sebelumnya telah memberikan persetujuan darurat untuk vaksin
Covid-19 yang dikembangkan oleh Pfizer-BioNTech, AstraZeneca, Johnson &
Johnson, dan Moderna.

Keputusan untuk menyetujui vaksin Sinopharm
diambil oleh kelompok penasihat teknis WHO, yang mulai bertemu pada 26 April
untuk meninjau data klinis terbaru serta praktik manufaktur Sinopharm.
Sekelompok pakar WHO, Kelompok Penasihat Strategis Ahli (SAGE), menyuarakan
soal data yang diberikan oleh Sinopharm tentang risiko efek samping yang serius
pada beberapa pasien, tetapi yakin dengan kemampuan vaksin untuk mencegah
penyakit, menurut dokumen yang ditinjau oleh Reuters.

Baca Juga :  Erdogan Larang Rokok Elektrik Masuk Turki

SAGE menemukan kemanjuran 78,1 persen setelah
dua dosis dalam uji klinis fase 3 multi-negara, menurut dokumen tersebut.
Sementara sang produsen, Institut Produk Biologi Beijing, sebuah unit anak
perusahaan Sinopharm, China National Biotec Group, telah mengumumkan kemanjuran
mencapai 79,34 persen.

 

Sinovac Kapan?

WHO mengatakan pihaknya dapat memutuskan izin
bagi vaksin Covid-19 utama Tiongkok lainnya, yaitu yang dibuat oleh Sinovac
Biotech. Diperkirakan secepatnya akan dilakukan minggu depan.

Tiongkok telah menghasilkan sekitar 65 juta
dosis vaksin Sinopharm dan lebih dari 200 juta dosis suntikan Sinovac. Keduanya
telah diekspor ke banyak negara, terutama di Amerika Latin, Asia, dan Afrika.
Negara itu di antaranya mengalami kesulitan dalam mendapatkan pasokan vaksin
yang dikembangkan di Barat.

ORGANISASI
Kesehatan
Dunia (WHO) mengumumkan pada Jumat (7/5) bahwa mereka telah menyetujui vaksin
Covid-19 asal Tiongkok, Sinopharm, untuk penggunaan darurat. Vaksin tersebut
salah satu dari dua vaksin utama Tiongkok selain Sinovac. Sementara itu izin
penggunaan darurat untuk Sinovac masih belum diberikan.

Sinopharm menjadi vaksin Covid-19 pertama
yang dikembangkan oleh negara non-Barat untuk memenangkan dukungan WHO. Ini
juga pertama kalinya WHO memberikan persetujuan penggunaan darurat vaksin
Tiongkok untuk penyakit menular apapun.

Daftar darurat WHO adalah sinyal bagi
regulator nasional tentang keamanan dan kemanjuran produk. Dan akan
memungkinkan vaksin dimasukkan dalam COVAX, program global untuk menyediakan
vaksin terutama untuk negara-negara miskin.

“WHO memberikan daftar penggunaan darurat
untuk vaksin Covid-19 Sinopharm, menjadikannya vaksin keenam yang menerima
validasi WHO untuk keamanan, kemanjuran, dan kualitas,” kata Direktur Jenderal
WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, dalam konferensi pers.

Baca Juga :  Presiden Madagaskar Pecat Semua Menteri Tak Becus Kerja

Tedros juga mengatakan bahwa panel ahli terpisah
telah merekomendasikan dua dosis vaksin Sinopharm untuk mereka yang berusia 18
tahun ke atas. WHO sebelumnya telah memberikan persetujuan darurat untuk vaksin
Covid-19 yang dikembangkan oleh Pfizer-BioNTech, AstraZeneca, Johnson &
Johnson, dan Moderna.

Keputusan untuk menyetujui vaksin Sinopharm
diambil oleh kelompok penasihat teknis WHO, yang mulai bertemu pada 26 April
untuk meninjau data klinis terbaru serta praktik manufaktur Sinopharm.
Sekelompok pakar WHO, Kelompok Penasihat Strategis Ahli (SAGE), menyuarakan
soal data yang diberikan oleh Sinopharm tentang risiko efek samping yang serius
pada beberapa pasien, tetapi yakin dengan kemampuan vaksin untuk mencegah
penyakit, menurut dokumen yang ditinjau oleh Reuters.

Baca Juga :  Erdogan Larang Rokok Elektrik Masuk Turki

SAGE menemukan kemanjuran 78,1 persen setelah
dua dosis dalam uji klinis fase 3 multi-negara, menurut dokumen tersebut.
Sementara sang produsen, Institut Produk Biologi Beijing, sebuah unit anak
perusahaan Sinopharm, China National Biotec Group, telah mengumumkan kemanjuran
mencapai 79,34 persen.

 

Sinovac Kapan?

WHO mengatakan pihaknya dapat memutuskan izin
bagi vaksin Covid-19 utama Tiongkok lainnya, yaitu yang dibuat oleh Sinovac
Biotech. Diperkirakan secepatnya akan dilakukan minggu depan.

Tiongkok telah menghasilkan sekitar 65 juta
dosis vaksin Sinopharm dan lebih dari 200 juta dosis suntikan Sinovac. Keduanya
telah diekspor ke banyak negara, terutama di Amerika Latin, Asia, dan Afrika.
Negara itu di antaranya mengalami kesulitan dalam mendapatkan pasokan vaksin
yang dikembangkan di Barat.

Terpopuler

Artikel Terbaru