28.3 C
Jakarta
Monday, April 29, 2024

200 Orang Lebih Tewas Diserang Virus Flu

SEBANYAK 200 orang lebih tewas dan lebih dari 100 ribu orang
terinfeksi akibat serangan virus influenza di Australia. Angka ini meningkat
dibandingkan pada 2018 dengan 58.824 yang terinfeksi.

Berdasarkan data yang dirilis
enam negara bagian dan dua wilayah Australia, 228 orang meninggal akibat flu
dan lebih dari 100 ribu orang terinfeksi.

“Influenza yang terjadi saat ini
tak seperti flu biasanya. Penyakit ini dianggap serius dan mematikan.Kami memperkirakan
puncaknya terjadi antara Juli dan September,” kata Ketua Dewan Praktik Umum
Asosiasi Media Australia Richard Kidd, Senin (1/7)

Seperti dilansir The Strait
Times, sejak Januari, sudah lebih dari 100 kematian dan 49 ribu kasus
dilaporkan terjadi di New South Wales dan Victoria, dua negara bagian terbesar
Australia.

Baca Juga :  Mahasiswi Asal Nunukan Ditahan RS di Tiongkok, Lantaran Tak Punya Biay

Di Australia Selatan, sekitar
18.500 kasus influenza telah dikonfirmasi dan menyebabkan 44 orang meninggal.

Direktur NSW untuk Penyakait
Menular Vicky Sheppeard, melalui keterangan resminya mengatakan, musim flu saat
ini dampaknya terasa di seluruh negeri.

“Lebih banyak pasien datang ke
unit gawat darurat NSW sejauh ini pada 2019 daripada periode enam bulan
terakhir,” kata Vicky.

Wabah ini terjadi meskipun lebih
dari 11 juta orang telah divaksinasi terhadap virus di bawah program yang
disubsidi oleh pemerintah. (der/rts/fin/kpc)

SEBANYAK 200 orang lebih tewas dan lebih dari 100 ribu orang
terinfeksi akibat serangan virus influenza di Australia. Angka ini meningkat
dibandingkan pada 2018 dengan 58.824 yang terinfeksi.

Berdasarkan data yang dirilis
enam negara bagian dan dua wilayah Australia, 228 orang meninggal akibat flu
dan lebih dari 100 ribu orang terinfeksi.

“Influenza yang terjadi saat ini
tak seperti flu biasanya. Penyakit ini dianggap serius dan mematikan.Kami memperkirakan
puncaknya terjadi antara Juli dan September,” kata Ketua Dewan Praktik Umum
Asosiasi Media Australia Richard Kidd, Senin (1/7)

Seperti dilansir The Strait
Times, sejak Januari, sudah lebih dari 100 kematian dan 49 ribu kasus
dilaporkan terjadi di New South Wales dan Victoria, dua negara bagian terbesar
Australia.

Baca Juga :  Mahasiswi Asal Nunukan Ditahan RS di Tiongkok, Lantaran Tak Punya Biay

Di Australia Selatan, sekitar
18.500 kasus influenza telah dikonfirmasi dan menyebabkan 44 orang meninggal.

Direktur NSW untuk Penyakait
Menular Vicky Sheppeard, melalui keterangan resminya mengatakan, musim flu saat
ini dampaknya terasa di seluruh negeri.

“Lebih banyak pasien datang ke
unit gawat darurat NSW sejauh ini pada 2019 daripada periode enam bulan
terakhir,” kata Vicky.

Wabah ini terjadi meskipun lebih
dari 11 juta orang telah divaksinasi terhadap virus di bawah program yang
disubsidi oleh pemerintah. (der/rts/fin/kpc)

Terpopuler

Artikel Terbaru