31.7 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

Kaji Pengembangan Smart City

Demi
mewujudkan Kota Cantik yang maju, rukun dan sejahtera, Pemko Palangka Raya
mengkaji pengembangan smart city.

WALI
Kota Palangka Raya Fairid Naparin melalui staff ahlinya Murni D Djinu
mengatakan, smart city adalah sebuah konsep kota cerdas yang dapat mengatur
sumber daya alam maupun sumber daya manusia secara efektif dan efisien. “Yang
pengembangan dan pengelolaannya melalui pemanfaatan teknologi informasi
komunikasi untuk memonitor serta mengendalikan sumber daya alam dan manusia di
Kota Palangka Raya,” katanya di Seminar Kajian Konsep Pengembangan Smart City
Berbasis Kearifan Lokal, di Ruang Rapat Peteng Karuhei I, Balai Kota Palangka
Raya, Kamis (21/11).

Menurut
dia, smart city ini bertujuan untuk mempermudah segala urusan masyarakat dengan
memanfaatkan teknologi informasi yang menggunakan konektivitas (online). Menurutnya,
pemko berencana akan menerapkan smart city yang berbasis kearifan lokal. Dalam
membangun smart city ini, ada enam faktor yang akan diperhatikan pemko. “Yaitu
smart governance (tata kelola cerdas), smart branding (pencitraan cerdas),
smart economy (ekonomi cerdas), smart living (kehidupan cerdas), smart society
(masyarakat cerdas) dan smart environment (lingkungan cerdas),” lanjut dia.

Baca Juga :  Jaga dan Lestarikan Lingkungan, Bupati Ajak Masyarakat Cari Ikan secar

Adapun
maksud dari enam faktor tersebut, tambahnya, demi membuat birokrasi yang lebih
cepat, efektif, efisien komunikatif dan akan selalu melakukan perbaikan. Selain
itu, ada juga mempromosikan keunggulan dan potensi kota agar dikenal oleh
masyarakat luas. “Ketiga smart economy adalah suatu program yang bertujuan
membangun ekosistem industri yang berdaya saing. Sementara smart living adalah
sebuah aksi untuk mewujudkan lingkungan tempat tinggal yang layak nyaman dan
juga efisien,” ungkapnya.

Demikian
pula untuk smart society, Murni menyatakan bahwa konsep ini tujuan akhirnya
adalah mewujudkan ekosistem sosial masyarakat yang humanis dan dinamis baik
secara fisik atau virtual. “Yang bertujuan untuk terciptanya masyarakat
produktif, komunikatif, dan interaktif dengan digital literacy yang tinggi. Keenam
smart environment menggambarkan komitmen sebuah kota terhadap pelestarian
lingkungan, pengelolaan limbah dan penggunaan energi,” terang dia.

Baca Juga :  Kondisi Kian Memburuk, Pemko Tetapkan Tanggap Darurat

Dia
berharap dengan adanya kegiatan ini dapat mewujudkan kota yang maju, rukun,
sejahtera, serta meningkatkan komoditas warga, ekosistem dan keamanan warga. (*ahm/ami/iha/CTK)

Demi
mewujudkan Kota Cantik yang maju, rukun dan sejahtera, Pemko Palangka Raya
mengkaji pengembangan smart city.

WALI
Kota Palangka Raya Fairid Naparin melalui staff ahlinya Murni D Djinu
mengatakan, smart city adalah sebuah konsep kota cerdas yang dapat mengatur
sumber daya alam maupun sumber daya manusia secara efektif dan efisien. “Yang
pengembangan dan pengelolaannya melalui pemanfaatan teknologi informasi
komunikasi untuk memonitor serta mengendalikan sumber daya alam dan manusia di
Kota Palangka Raya,” katanya di Seminar Kajian Konsep Pengembangan Smart City
Berbasis Kearifan Lokal, di Ruang Rapat Peteng Karuhei I, Balai Kota Palangka
Raya, Kamis (21/11).

Menurut
dia, smart city ini bertujuan untuk mempermudah segala urusan masyarakat dengan
memanfaatkan teknologi informasi yang menggunakan konektivitas (online). Menurutnya,
pemko berencana akan menerapkan smart city yang berbasis kearifan lokal. Dalam
membangun smart city ini, ada enam faktor yang akan diperhatikan pemko. “Yaitu
smart governance (tata kelola cerdas), smart branding (pencitraan cerdas),
smart economy (ekonomi cerdas), smart living (kehidupan cerdas), smart society
(masyarakat cerdas) dan smart environment (lingkungan cerdas),” lanjut dia.

Baca Juga :  Jaga dan Lestarikan Lingkungan, Bupati Ajak Masyarakat Cari Ikan secar

Adapun
maksud dari enam faktor tersebut, tambahnya, demi membuat birokrasi yang lebih
cepat, efektif, efisien komunikatif dan akan selalu melakukan perbaikan. Selain
itu, ada juga mempromosikan keunggulan dan potensi kota agar dikenal oleh
masyarakat luas. “Ketiga smart economy adalah suatu program yang bertujuan
membangun ekosistem industri yang berdaya saing. Sementara smart living adalah
sebuah aksi untuk mewujudkan lingkungan tempat tinggal yang layak nyaman dan
juga efisien,” ungkapnya.

Demikian
pula untuk smart society, Murni menyatakan bahwa konsep ini tujuan akhirnya
adalah mewujudkan ekosistem sosial masyarakat yang humanis dan dinamis baik
secara fisik atau virtual. “Yang bertujuan untuk terciptanya masyarakat
produktif, komunikatif, dan interaktif dengan digital literacy yang tinggi. Keenam
smart environment menggambarkan komitmen sebuah kota terhadap pelestarian
lingkungan, pengelolaan limbah dan penggunaan energi,” terang dia.

Baca Juga :  Kondisi Kian Memburuk, Pemko Tetapkan Tanggap Darurat

Dia
berharap dengan adanya kegiatan ini dapat mewujudkan kota yang maju, rukun,
sejahtera, serta meningkatkan komoditas warga, ekosistem dan keamanan warga. (*ahm/ami/iha/CTK)

Terpopuler

Artikel Terbaru