28.9 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Andrie Elia: Rakor Damang Menyatukan Langkah Berperan Aktif Membangun

PALANGKA RAYA,KALTENGPOS.CO –
Pelaksanaan rapat koordinasi (Rakor) Damang dan DAD se Kalteng, dilakukan dalam
upaya menyatukan langkah sekaligus memberikan ketegasan agar lebih berperan aktif
di tengah-tengah masyarakat. Puluhan damang dari seluruh kabupaten dan kota se
Kalteng.  Hadir  dalam rakor yang
bertajuk revitalisasi forum koordinasi damang Kalteng itu, dipimpin langsung
Ketua DAD Kalteng Agustiar Sabran dan para pengurus DAD Kalteng.

Hadir pula Sekretaris Jenderal
(Sekjen) Majelis Adat Dayak Nasional (MADN) Yakobus Kumis. Rakorda digelar di
salah satu hotel, Selasa (11/8) malam lalu. Yang ditekankan agar para damang
lebih mampu melestarikan, mengawal dan mengembalikan titah awal tugas dan kewenangan
kedamangan.

Ketua DAD Kalteng Agustiar Sabran
dalam forum itu menekankan para damang harus mampu berperan aktif dalam
pembangunan. Mengetahui tugas dan kewenangannya dalam adat istiadat dan tidak
mudah terpecah belah.

Baca Juga :  9 Anak Pulpis Wakili Kalteng Ikuti FASI Tingkat Nasional di Palembang

“Para damang harus bersatu dan
lebih meningkatkan eksistensi adat istiadat. Harus mampu lebih baik dalam
mengawal adat dayak,” tekannya.

Agustiar menambahkan dirinya
selaku ketua DAD sekaligus anggota DPR RI  Komisi III akan terus berupaya
memperjuangkan keberadaan damang, tak hanya sebagai pelestari adat istiadat
melainkan juga dalam hal penegakkan hukum adat di bumi Kalimantan Tengah.

”Saya akan berjuang untuk itu,
bahkan langsung kepada presiden untuk adat Dayak dan para damang.” ujarnya.

Sementara itu,  Ketua Harian
DAD Kalteng Andrie Elia Embang menyampaikan, kegiatan diikuti lebih dari 90
persen damang di Kalteng. Menekankan sinergitas masyarakat dayak dengan
pemerintah, dan instansi lain, TNI Polri kejaksaan dan lainnya, Termasuk dalam
hal mematuhi memenuhi hak hak masyarakat adat, berupa hak pangan, pendidikan
kesehatan dan lainnya.

Baca Juga :  Tingkatkan Pembangunan Infrastruktur yang Mantap

“Konkretnya langkah ini agar
kebijakan pemerintah dapat didukung masyarakat adat, terutama dalam hal
permasalahan pembangunan. Kita ingin menyampaikan aspirasi kepada pemerintah.
Dan ingat damang dan damang tidak berkonflik, tetapi melaksanakan tugas dan fungsinya
dengan baik.” ujar Elia yang juga Rektor UPR ini.

Sekretaris Jenderal (Sekjen)
Majelis Adat Dayak Nasional (MADN), Yakobus Kumis menekankan bahwa ingin peran
damang kembali ke titah awal, yakni lembaga untuk menggali, mengembangkan adat
istiadat, menjadi sebuah lembaga pertahanan kemurnian hukum adat sesungguhnya,
karena banyak penyalahgunaan hukum adat oleh oknum sehingga terjadi pemerasan
dan pemaksaan.

“Hakekat hukum adat adalah membuat
situasi yang tadinya kacau dan perselisihan menjadi damai dan tidak ada
persoalan, makanya itu damang sangat penting seiring banyaknya kasus
persoalan,  baik antar masyarakat, maupun kepentingan lainnya.” tandasnya.

 

PALANGKA RAYA,KALTENGPOS.CO –
Pelaksanaan rapat koordinasi (Rakor) Damang dan DAD se Kalteng, dilakukan dalam
upaya menyatukan langkah sekaligus memberikan ketegasan agar lebih berperan aktif
di tengah-tengah masyarakat. Puluhan damang dari seluruh kabupaten dan kota se
Kalteng.  Hadir  dalam rakor yang
bertajuk revitalisasi forum koordinasi damang Kalteng itu, dipimpin langsung
Ketua DAD Kalteng Agustiar Sabran dan para pengurus DAD Kalteng.

Hadir pula Sekretaris Jenderal
(Sekjen) Majelis Adat Dayak Nasional (MADN) Yakobus Kumis. Rakorda digelar di
salah satu hotel, Selasa (11/8) malam lalu. Yang ditekankan agar para damang
lebih mampu melestarikan, mengawal dan mengembalikan titah awal tugas dan kewenangan
kedamangan.

Ketua DAD Kalteng Agustiar Sabran
dalam forum itu menekankan para damang harus mampu berperan aktif dalam
pembangunan. Mengetahui tugas dan kewenangannya dalam adat istiadat dan tidak
mudah terpecah belah.

Baca Juga :  9 Anak Pulpis Wakili Kalteng Ikuti FASI Tingkat Nasional di Palembang

“Para damang harus bersatu dan
lebih meningkatkan eksistensi adat istiadat. Harus mampu lebih baik dalam
mengawal adat dayak,” tekannya.

Agustiar menambahkan dirinya
selaku ketua DAD sekaligus anggota DPR RI  Komisi III akan terus berupaya
memperjuangkan keberadaan damang, tak hanya sebagai pelestari adat istiadat
melainkan juga dalam hal penegakkan hukum adat di bumi Kalimantan Tengah.

”Saya akan berjuang untuk itu,
bahkan langsung kepada presiden untuk adat Dayak dan para damang.” ujarnya.

Sementara itu,  Ketua Harian
DAD Kalteng Andrie Elia Embang menyampaikan, kegiatan diikuti lebih dari 90
persen damang di Kalteng. Menekankan sinergitas masyarakat dayak dengan
pemerintah, dan instansi lain, TNI Polri kejaksaan dan lainnya, Termasuk dalam
hal mematuhi memenuhi hak hak masyarakat adat, berupa hak pangan, pendidikan
kesehatan dan lainnya.

Baca Juga :  Tingkatkan Pembangunan Infrastruktur yang Mantap

“Konkretnya langkah ini agar
kebijakan pemerintah dapat didukung masyarakat adat, terutama dalam hal
permasalahan pembangunan. Kita ingin menyampaikan aspirasi kepada pemerintah.
Dan ingat damang dan damang tidak berkonflik, tetapi melaksanakan tugas dan fungsinya
dengan baik.” ujar Elia yang juga Rektor UPR ini.

Sekretaris Jenderal (Sekjen)
Majelis Adat Dayak Nasional (MADN), Yakobus Kumis menekankan bahwa ingin peran
damang kembali ke titah awal, yakni lembaga untuk menggali, mengembangkan adat
istiadat, menjadi sebuah lembaga pertahanan kemurnian hukum adat sesungguhnya,
karena banyak penyalahgunaan hukum adat oleh oknum sehingga terjadi pemerasan
dan pemaksaan.

“Hakekat hukum adat adalah membuat
situasi yang tadinya kacau dan perselisihan menjadi damai dan tidak ada
persoalan, makanya itu damang sangat penting seiring banyaknya kasus
persoalan,  baik antar masyarakat, maupun kepentingan lainnya.” tandasnya.

 

Terpopuler

Artikel Terbaru