26.3 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Berusia 61 Tahun, Andrie Elia Ingin Fokus Membangun UPR dan Kalteng

PALANGKA RAYA, KALTENGPOS.CO – Acara rapat koordinasi damang dan
Dewan Adat Dayak (DAD) se Kalimantan Tengah, di Aula Jayang Tingang, Lantai II
Gedung A Kantor Gubernur Kalteng, Rabu (12/8), diwarnai dengan kejutan dari
Ketua Umum DAD Kalteng H Agustiar Sabran kepada dua pengurus DAD Kalteng.

Kejutan itu diberikan H Agustiar
kepada Ketua Harian DAD Kalteng, Andrie Elia dan pengurus DAD Kalteng Tuty Dau
yang kebetulan berulang tahun.

Andrie Elia yang juga menjabat Rektor
Universitas Palangka Raya (UPR), tepat pada Rabu 12 Agustus 2020 genap berusia
61 tahun.

Pria kelahiran Banjarmasin 12
Agustus 1959 yang menjadi rektor ke 10 di UPR itu menyelesaikan pendidikan
sarjananya sebagai mahasiswa Fakultas Ekonomi di UPR tahun 1986.

Kemudian Elia melanjutkan
pendidikan di Ilmu Lingkungan Fakultas Pasca Sarjana di Universitas Gaja Mada
(UGM) tahun 1994. Dan pendidikan Strata 3 dia selesaikan di Ilmu Sosial
Fakultas Pasca Sarjana Universitas Merdeka Malang ( UNMER) tahun 2011.

Baca Juga :  Tim Sosialisasi Difokuskan ke Zona Kuning dan Merah

Selain sebagai Rektor Universitas
Palangka Raya, ia juga merupakan seorang organisatoris dan tokoh adat
masyarakat Dayak. Dan sekarang Elia dipercaya menjadi Ketua Pengurus Daerah
Keluarga Besar Alumni Universitas Gaja Mada (KAGAMA) Kalimantan Tengah, dan
menjadi Ketua Harian Dewan Adat Dayak (DAD) Kalimantan Tengah. Serta banyak
lagi organisasi yang dipimpinnya. 

Andrie Elia memiliki semangat
tinggi dan pantang menyerah dalam membangun Kalimantan Tengah dan secara khusus
Dayak yang dia cintai. Elia percaya bahwa pendidikan adalah jalan keluar untuk
memajukan Dayak dari Keterisolasian.

“Saya terus mendorong agar
seluruh generasi Dayak menempuh pendidikan setinggi-tinggi nya. Saya percaya
bahwa kita harus membangun Dayak, dengan membangun paradigma baru untuk
berpikir lokal dan bertindak global, dengan menghidupkan nilai-nilai kearifan
lokal sebagai sebuah filosofi untuk melakukan hal-hal besar untuk kemajuan
daerah dan komunitas Dayak,” ucapnya melalui rilis.

Baca Juga :  Ingat! Di Kobar Wajib Gunakan Masker

Melalui pendidikan yang ilmiah
dan demokratis, Elia terus berjuang mewujudkan Kalimantan Tengah yang hebat dan
tangguh serta mampu bersaing dalam kancah nasional maupun internasional.
“Diusia ke 61 tahun, saya ingin mengabdi untuk UPR dan Kalteng tercinta
serta Indonesia. Dan itu pelru dukungan semua pihak,” ujarnya.

Di pundaknya kini harapan besar
akan perubahan Universitas Palangka Raya sebagai representasi wajah pendidikan
di Kalimantan Tengah dipertaruhkan, karena dari seorang pemimpin bijaksana dan
bertanggungjawab lah perubahan akan datang.

PALANGKA RAYA, KALTENGPOS.CO – Acara rapat koordinasi damang dan
Dewan Adat Dayak (DAD) se Kalimantan Tengah, di Aula Jayang Tingang, Lantai II
Gedung A Kantor Gubernur Kalteng, Rabu (12/8), diwarnai dengan kejutan dari
Ketua Umum DAD Kalteng H Agustiar Sabran kepada dua pengurus DAD Kalteng.

Kejutan itu diberikan H Agustiar
kepada Ketua Harian DAD Kalteng, Andrie Elia dan pengurus DAD Kalteng Tuty Dau
yang kebetulan berulang tahun.

Andrie Elia yang juga menjabat Rektor
Universitas Palangka Raya (UPR), tepat pada Rabu 12 Agustus 2020 genap berusia
61 tahun.

Pria kelahiran Banjarmasin 12
Agustus 1959 yang menjadi rektor ke 10 di UPR itu menyelesaikan pendidikan
sarjananya sebagai mahasiswa Fakultas Ekonomi di UPR tahun 1986.

Kemudian Elia melanjutkan
pendidikan di Ilmu Lingkungan Fakultas Pasca Sarjana di Universitas Gaja Mada
(UGM) tahun 1994. Dan pendidikan Strata 3 dia selesaikan di Ilmu Sosial
Fakultas Pasca Sarjana Universitas Merdeka Malang ( UNMER) tahun 2011.

Baca Juga :  Tim Sosialisasi Difokuskan ke Zona Kuning dan Merah

Selain sebagai Rektor Universitas
Palangka Raya, ia juga merupakan seorang organisatoris dan tokoh adat
masyarakat Dayak. Dan sekarang Elia dipercaya menjadi Ketua Pengurus Daerah
Keluarga Besar Alumni Universitas Gaja Mada (KAGAMA) Kalimantan Tengah, dan
menjadi Ketua Harian Dewan Adat Dayak (DAD) Kalimantan Tengah. Serta banyak
lagi organisasi yang dipimpinnya. 

Andrie Elia memiliki semangat
tinggi dan pantang menyerah dalam membangun Kalimantan Tengah dan secara khusus
Dayak yang dia cintai. Elia percaya bahwa pendidikan adalah jalan keluar untuk
memajukan Dayak dari Keterisolasian.

“Saya terus mendorong agar
seluruh generasi Dayak menempuh pendidikan setinggi-tinggi nya. Saya percaya
bahwa kita harus membangun Dayak, dengan membangun paradigma baru untuk
berpikir lokal dan bertindak global, dengan menghidupkan nilai-nilai kearifan
lokal sebagai sebuah filosofi untuk melakukan hal-hal besar untuk kemajuan
daerah dan komunitas Dayak,” ucapnya melalui rilis.

Baca Juga :  Ingat! Di Kobar Wajib Gunakan Masker

Melalui pendidikan yang ilmiah
dan demokratis, Elia terus berjuang mewujudkan Kalimantan Tengah yang hebat dan
tangguh serta mampu bersaing dalam kancah nasional maupun internasional.
“Diusia ke 61 tahun, saya ingin mengabdi untuk UPR dan Kalteng tercinta
serta Indonesia. Dan itu pelru dukungan semua pihak,” ujarnya.

Di pundaknya kini harapan besar
akan perubahan Universitas Palangka Raya sebagai representasi wajah pendidikan
di Kalimantan Tengah dipertaruhkan, karena dari seorang pemimpin bijaksana dan
bertanggungjawab lah perubahan akan datang.

Terpopuler

Artikel Terbaru