30 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Video Conference ! Mendagri Sampaikan Hal Ini Kepada Bupati Kapuas

KAPUAS – Bupati Kapuas Ben Brahim S Bahat
bersama beberapa Kepala Perangkat Daerah Kabupaten Kapuas mengikuti video
conference bersama Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian dan
beberapa menteri lainnya, Selasa (7/4) kemarin.

Pelaksanaan video conference di Aula
Bappeda Kabupaten Kapuas itu, membahas langkah-langkah antisipasi kebutuhan
daerah di bidang perindustrian, perdagangan, dan pangan dalam pencegahan
penyebaran dan percepatan penanganan Covid-19.

Pada kesempatan tersebut, Mendagri Tito
Karnavian menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh kepala perangkat
daerah, baik dari provinsi maupun kabupaten yang telah mengikuti  video
conference tersebut.

Dirinya pun berharap setiap daerah bisa
melakukan inovasi-inovasi guna menjaga kestabilan ekonomi  di wilayahnya
masing-masing.

“Negara kita memiliki berbagai Usaha Kecil
Menengah (UKM) yang tersebar di seluruh wilayah. Berkenan hal tersebut,
pemerintah dapat memanfaatkan sumber daya yang ada. Sehingga dapat tetap
menjaga kestabilan ekonomi di daerahnya masing-masing,” ucap Tito dalam
 video conference tersebut.

Baca Juga :  Cegah Karhutla, Walikota Lakukan Tiga Pendekatan Ini

Ditambahkannya, jumlah seluruh industri mikro
dan kecil yang tersebar di Indonesia sebanyak 3.668.873 industri yang terdiri
dari berbagai sektor usaha.  Yang mana
dikatakan sangat terkonsentrasi di beberapa provinsi Pulau Jawa. Sedangkan
proporsi terkecil, terdapat di Papua Barat dan Kalimantan Utara.

Tito karnavian juga mengungkapkan Pemerintah
Pusat terus melakukan berbagai kebijakan dan upaya dalam menangani keadaan yang
sedang terjadi saat ini terkait wabah Covid-19. 
Termasuk dalam bidang industri dan lain-lain. Menurutnya industri memiliki
peranan penting dalam mendukung ekonomi daerah. Terlebih dalam bidang industri
kesehatan.

“Saya berharap kepada
Kepala Perangkat Daerah yang telah melakukan penutupan wilayah atau lock
down untuk bisa memikirkan kembali terkait kebijakan. Sebab dapat
menyebabkan terlambatnya jalur distribusi yang membuat langkanya barang-barang.
Terlebih peralatan kesehatan dan lain-lain,” imbuhnya. 

Baca Juga :  Keluarga TikTok

KAPUAS – Bupati Kapuas Ben Brahim S Bahat
bersama beberapa Kepala Perangkat Daerah Kabupaten Kapuas mengikuti video
conference bersama Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian dan
beberapa menteri lainnya, Selasa (7/4) kemarin.

Pelaksanaan video conference di Aula
Bappeda Kabupaten Kapuas itu, membahas langkah-langkah antisipasi kebutuhan
daerah di bidang perindustrian, perdagangan, dan pangan dalam pencegahan
penyebaran dan percepatan penanganan Covid-19.

Pada kesempatan tersebut, Mendagri Tito
Karnavian menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh kepala perangkat
daerah, baik dari provinsi maupun kabupaten yang telah mengikuti  video
conference tersebut.

Dirinya pun berharap setiap daerah bisa
melakukan inovasi-inovasi guna menjaga kestabilan ekonomi  di wilayahnya
masing-masing.

“Negara kita memiliki berbagai Usaha Kecil
Menengah (UKM) yang tersebar di seluruh wilayah. Berkenan hal tersebut,
pemerintah dapat memanfaatkan sumber daya yang ada. Sehingga dapat tetap
menjaga kestabilan ekonomi di daerahnya masing-masing,” ucap Tito dalam
 video conference tersebut.

Baca Juga :  Cegah Karhutla, Walikota Lakukan Tiga Pendekatan Ini

Ditambahkannya, jumlah seluruh industri mikro
dan kecil yang tersebar di Indonesia sebanyak 3.668.873 industri yang terdiri
dari berbagai sektor usaha.  Yang mana
dikatakan sangat terkonsentrasi di beberapa provinsi Pulau Jawa. Sedangkan
proporsi terkecil, terdapat di Papua Barat dan Kalimantan Utara.

Tito karnavian juga mengungkapkan Pemerintah
Pusat terus melakukan berbagai kebijakan dan upaya dalam menangani keadaan yang
sedang terjadi saat ini terkait wabah Covid-19. 
Termasuk dalam bidang industri dan lain-lain. Menurutnya industri memiliki
peranan penting dalam mendukung ekonomi daerah. Terlebih dalam bidang industri
kesehatan.

“Saya berharap kepada
Kepala Perangkat Daerah yang telah melakukan penutupan wilayah atau lock
down untuk bisa memikirkan kembali terkait kebijakan. Sebab dapat
menyebabkan terlambatnya jalur distribusi yang membuat langkanya barang-barang.
Terlebih peralatan kesehatan dan lain-lain,” imbuhnya. 

Baca Juga :  Keluarga TikTok

Terpopuler

Artikel Terbaru