33.2 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Komitmen Jaga Lingkungan Demi Masa Depan

PALANGKA
RAYA – Wakil Wali Kota Palangka Raya Hj Umi Mastikah mengatakan, pemerintah di
Kota Cantik akan berkomitmen menjaga lingkungan demi masa depan. Salah satunya
melalui Gerakan Nasional Pemulihan Daerah Aliran Sungai (GNPDAS). Kata dia,
kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pemulihan
hutan dan lahan, khususnya di Kota Palangka Raya, yang beberapa waktu lalu
mengalami bencana karhutla.

Menurutnya,
GNPDAS ini merupakan pengembangan dari kegiatan Hari Menanam Pohon Indonesia, yang
memiliki perspektif lebih luas yaitu pemulihan lahan kritis di hulu DAS. “Kegiatan
ini merupakan amanat dari Kementerian Lingkungan Hidup RI yang bertema pulihkan
lahan demi masa depan,” katanya.

Saat
ini, tambah dia, Indonesia memiliki 14 juta hektare lahan kritis yang tersebar
di 17 ribu DAS seluruh Indonesia. Lahan kritis ini harus dipulihkan dengan cara
melakukan penanaman pohon serta membangun bangunan konservasi tanah dan air
seperti teras, dam penahan, gully plug, embung serta melakukan pengembangan
usaha tani konservasi berupa agroforestri.

Baca Juga :  Pelayanan Kesehatan Tak Luput Jadi Perhatian PANTAS

“Palangka
Raya adalah kota yang sepertiga daerahnya dialiri sungai. Di bantaran tepi
sungai ini juga banyak sekali masyarakat yang tinggal. Bahkan ada beberapa
masyarakat yang melakukan budi daya ikan di bantaran DAS Kahayan,” ucapnya
saat kegiatan GNPDAS di kawasan Taman Pasuk Kameloh, Selasa (3/11).

Umi
berharap, dengan adanya penanaman pohon di pinggir DAS Kahayan ini, kelak mampu
menjadi salah satu upaya penghijauan kembali terhadap Kota Palangka Raya.
“Kami berharap, segenap masyarakat Kota Palangka Raya, khususnya yang
tinggal di bantaran sungai, mendukung program pemerintah dalam menjaga serta
melestarikan lingkungan hidup maupun daerah aliran sungai,” pungkasnya. (*ahm/ami/iha/CTK)

PALANGKA
RAYA – Wakil Wali Kota Palangka Raya Hj Umi Mastikah mengatakan, pemerintah di
Kota Cantik akan berkomitmen menjaga lingkungan demi masa depan. Salah satunya
melalui Gerakan Nasional Pemulihan Daerah Aliran Sungai (GNPDAS). Kata dia,
kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pemulihan
hutan dan lahan, khususnya di Kota Palangka Raya, yang beberapa waktu lalu
mengalami bencana karhutla.

Menurutnya,
GNPDAS ini merupakan pengembangan dari kegiatan Hari Menanam Pohon Indonesia, yang
memiliki perspektif lebih luas yaitu pemulihan lahan kritis di hulu DAS. “Kegiatan
ini merupakan amanat dari Kementerian Lingkungan Hidup RI yang bertema pulihkan
lahan demi masa depan,” katanya.

Saat
ini, tambah dia, Indonesia memiliki 14 juta hektare lahan kritis yang tersebar
di 17 ribu DAS seluruh Indonesia. Lahan kritis ini harus dipulihkan dengan cara
melakukan penanaman pohon serta membangun bangunan konservasi tanah dan air
seperti teras, dam penahan, gully plug, embung serta melakukan pengembangan
usaha tani konservasi berupa agroforestri.

Baca Juga :  Pelayanan Kesehatan Tak Luput Jadi Perhatian PANTAS

“Palangka
Raya adalah kota yang sepertiga daerahnya dialiri sungai. Di bantaran tepi
sungai ini juga banyak sekali masyarakat yang tinggal. Bahkan ada beberapa
masyarakat yang melakukan budi daya ikan di bantaran DAS Kahayan,” ucapnya
saat kegiatan GNPDAS di kawasan Taman Pasuk Kameloh, Selasa (3/11).

Umi
berharap, dengan adanya penanaman pohon di pinggir DAS Kahayan ini, kelak mampu
menjadi salah satu upaya penghijauan kembali terhadap Kota Palangka Raya.
“Kami berharap, segenap masyarakat Kota Palangka Raya, khususnya yang
tinggal di bantaran sungai, mendukung program pemerintah dalam menjaga serta
melestarikan lingkungan hidup maupun daerah aliran sungai,” pungkasnya. (*ahm/ami/iha/CTK)

Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutnya

Terpopuler

Artikel Terbaru