27.3 C
Jakarta
Monday, April 29, 2024

RSUD Doris Buka Puasa Bersama

PALANGKA
RAYA – Karyawan dan pengurus Masjid Alqanaah RSUD dr Doris Sylvanus Palangka
Raya, melaksanakan buka puasa bersama yang diikuti oleh para karyawan dan
keluarga.
 

“Setiap
hari di Masjid Al Qanaah menyediakan takjil untuk berbuka puasa jemaah. Setiap
hari Minggu akan dilaksanakan buka puasa besar yang diikuti oleh pegawai dan
keluarga. Selama Ramadan dilaksanakan buka bersama besar,” ujar Didik Nurhadi
Apt, mewakili apoteker.

Buka
bersama ini dilakukan secara bergiliran. Untuk pertama ini panitia dari
apoteker. Selanjutnya nanti ada para dokter spesialis, kemudian pekan
berikutnya panitia dari dokter umum dan dokter spesialis, terakhir dari
komunitas si Jum.

Buka
puasa perdana kemarin, dihadiri oleh Plt Wakil Direktur Umum dan Keuangan Rina
Kristiningsih, para dokter, perawat dan apoteker. Panitia mengundang Dr H
Normuslim untuk mengisi tausiah.

Baca Juga :  Wapres Jusuf Kalla jadi Saksi Nikah Putri Khofifah

Normuslim
dalam tausiah menyampaikan, puasa tidak cukup hanya menahan diri dari tidak
makan, tidak minum, dan berhubungi suami istri. Tapi, juga harus bisa menahan
hawa nafsu atau syahwat.  Menurutnya
menahan nafsu ini yang paling berat.

Seorang
yang bisa menahan makan, minum dan berhubungan suami istri dari sejak terbit
fajar sampai terbenam matahari, puasanya sah, dan mendapat pahala. Namun jika
tidak bisa menahan nafsu dan  syahwat,
maka pahala puasanya bisa hilang.

“Misalnya,
melihat hal yang haram, memembicara air orang lain atau ghibah. Ini semua
dosa,”ujar Normuslim. 

Ia juga
menjelaskan, waktu puasa itu dimulai sejak terbit fajar saat memasuki waktu
salat subuh sampai matahari terbenam. Bukan dimulai dari sejak Imsak. Waktu
imsak itu adalah waktu persiapan memasuki waktu subuh. Jadi selama waktu Imsak,
masih boleh makan dan minum. Yang tidak boleh jika sudah terbit fajar atau
masuk waktu subuh.

Baca Juga :  Katie Holmes Terlihat Pakai Tas dari Label Favorit Meghan Markle

“Jika
terbangun saat imsak, maka masih boleh makan dan minum untuk sahur. Harus
berhenti makan, jika sudah masuk waktu subuh yang ditandai terbitnya fajar,”
ujar dosen IAIN Palangka Raya ini. (sma/aza/CTK)

PALANGKA
RAYA – Karyawan dan pengurus Masjid Alqanaah RSUD dr Doris Sylvanus Palangka
Raya, melaksanakan buka puasa bersama yang diikuti oleh para karyawan dan
keluarga.
 

“Setiap
hari di Masjid Al Qanaah menyediakan takjil untuk berbuka puasa jemaah. Setiap
hari Minggu akan dilaksanakan buka puasa besar yang diikuti oleh pegawai dan
keluarga. Selama Ramadan dilaksanakan buka bersama besar,” ujar Didik Nurhadi
Apt, mewakili apoteker.

Buka
bersama ini dilakukan secara bergiliran. Untuk pertama ini panitia dari
apoteker. Selanjutnya nanti ada para dokter spesialis, kemudian pekan
berikutnya panitia dari dokter umum dan dokter spesialis, terakhir dari
komunitas si Jum.

Buka
puasa perdana kemarin, dihadiri oleh Plt Wakil Direktur Umum dan Keuangan Rina
Kristiningsih, para dokter, perawat dan apoteker. Panitia mengundang Dr H
Normuslim untuk mengisi tausiah.

Baca Juga :  Wapres Jusuf Kalla jadi Saksi Nikah Putri Khofifah

Normuslim
dalam tausiah menyampaikan, puasa tidak cukup hanya menahan diri dari tidak
makan, tidak minum, dan berhubungi suami istri. Tapi, juga harus bisa menahan
hawa nafsu atau syahwat.  Menurutnya
menahan nafsu ini yang paling berat.

Seorang
yang bisa menahan makan, minum dan berhubungan suami istri dari sejak terbit
fajar sampai terbenam matahari, puasanya sah, dan mendapat pahala. Namun jika
tidak bisa menahan nafsu dan  syahwat,
maka pahala puasanya bisa hilang.

“Misalnya,
melihat hal yang haram, memembicara air orang lain atau ghibah. Ini semua
dosa,”ujar Normuslim. 

Ia juga
menjelaskan, waktu puasa itu dimulai sejak terbit fajar saat memasuki waktu
salat subuh sampai matahari terbenam. Bukan dimulai dari sejak Imsak. Waktu
imsak itu adalah waktu persiapan memasuki waktu subuh. Jadi selama waktu Imsak,
masih boleh makan dan minum. Yang tidak boleh jika sudah terbit fajar atau
masuk waktu subuh.

Baca Juga :  Katie Holmes Terlihat Pakai Tas dari Label Favorit Meghan Markle

“Jika
terbangun saat imsak, maka masih boleh makan dan minum untuk sahur. Harus
berhenti makan, jika sudah masuk waktu subuh yang ditandai terbitnya fajar,”
ujar dosen IAIN Palangka Raya ini. (sma/aza/CTK)

Terpopuler

Artikel Terbaru