28.4 C
Jakarta
Monday, April 29, 2024

Jelajah Wisata Baru Negeri Gajah Putiih

Pattaya dikenal sebagai kota wisata dengan hiburan malam
tiada henti. Kota mungil nan menawan di pesisir teluk Thailand. Menawarkan
objek wisata luar biasa.

Raden Roro Mira, Pattaya

AMAZING
Thailand. Begitulah janji pariwisata Negeri Gajah Putih. Nah, negara kita
menyebutnya Wonderful Indonesia, pesona khas Nusantara. Bangkok dan Pattaya,
dua kota yang jadi destinasi perjalanan awak Kaltim Post dalam Media Trip
bersama Tourism Authority of Thailand (TAT) Jakarta.

 

Agenda tersebut juga diikuti empat media lain dari Riau,
Sumatra Selatan, Makassar, dan Manado. Ditemani dua orang dari TAT Jakarta,
Sophon Tantayotai selaku direktur dan Stephanie Valencia, public relation
officer.

Senin (9/12) lalu, tepat pukul 13.05 WIB pesawat Boeing
787-8 milik Thai Airways meninggalkan Indonesia dari Gate 5 Bandara
Soekarno-Hatta, Tangerang. Mengudara selama 3 jam 30 menit menuju Bandara
Suvarnabhumi, Bangkok. Tidak ada perbedaan zona waktu dengan Jakarta.

 

Tiba di Bangkok, Mrs Nuthcaya atau akrab disapa Kun Bum
yang akan menjadi tour guide sudah menyambut. “Dalam bahasa Thailand, Kun
artinya bapak atau ibu,” jelas Valen.

 

Setelah perjalanan udara lanjut menggunakan minibus
kapasitas 11 orang termasuk sopir. Dari Bangkok langsung menuju Pattaya. Memakan
waktu sekitar tiga jam. Lalu bermalam di kawasan Bang Lamung District, Provinsi
Chon Buri.

Pagi pertama di Pattaya, rombongan menuju Bang Saray
Fisherman, di Sattahip District. Merupakan perkampungan nelayan. Bagian dari
community based tourism (CBT) yang direkomendasikan TAT Jakarta. Konsep
pariwisata berbasis masyarakat.

Mengunjungi Community Blue Crab Bank. Sakda Wannasart
selaku vice president komunitas tersebut menjelaskan, apa yang mereka lakukan
berlandaskan kesadaran bersama.

Baca Juga :  Orientasi Berkesenian Jangan untuk Materi atau Uang, tapi Sebagai Sebu

“Kami selalu mengambil kepiting dari laut. Ini upaya kami
melestarikan kepiting biru. Nelayan yang menangkap kepiting betina bertelur,
dibawa ke sini (blue crab bank), kemudian ditetaskan dan dilepas kembali ke
laut,” jelas Kun Sakda dalam bahasa Thailand dan diterjemahkan Kun Bum.

 

Meski baru beroperasi dua bulan, sudah ribuan benih
kepiting dilepaskan ke laut. Di perkampungan tersebut, puluhan kapal nelayan
berjejer aneka warna. Kapal dengan banyak lampu, artinya milik nelayan
cumi-cumi. “Cuaca sedang tak bagus, nelayan memilih ke laut sore atau malam,”
jelas Valen.

Setelah puas berkeliling, minibus membawa rombongan ke Nong
Nooch Garden di Sattahip District. Hanya berjarak 10 menit. Dari situs
resminya, dituliskan bahwa luas taman sekitar 1.700 rai atau 272 hektare.
Disebutkan ada 5.000 wisatawan berkunjung setiap harinya. Disebut-sebut sebagai
taman terluas se-Asia Tenggara.

 

Berkonsep taman hiburan. Mulai italian garden, french
garden, mammoth garden, flamingo garden, riverside garden, orchid garden, dan
lainnya. Ada pula pertunjukan tradisional dan gajah, hingga menunggangi mamalia
terbesar di darat itu.

 

Terbaru ada garden in the sky. Aneka tanaman warna-warni
tergantung indah. Dibentuk sedemikian rupa dan memenuhi setiap sudut taman yang
dibangun dua tingkat tersebut. Berbagai spesies tanaman daerah tropis, tumbuh
subur dari perlindungan matahari dan hujan.

Di beberapa area garden, terdapat patung dinosaurus.
Disebutkan, untuk saat ini aneka dinosaurus Nong Nooch Garden Pattaya adalah
jenis hewan purba yang jarang didengar atau dilihat seperti oviraptor,
cryolophosaurus, hingga deinonychus. Nantinya dilengkapi seluruh jenis
dinosaurus yang pernah hidup di bumi.

Baca Juga :  “Hobi Balap Motor dan Pecinta Burung”

Ada pula relief terkenal asal Inggris, stonehenge garden,
peninggalan kuno berupa bongkahan batu raksasa yang disusun sedemikian rupa.
“Halaman parkirnya mampu menampung 5.000 mobil. Dengan tiket masuk 500 baht (Rp
229 ribu dengan kurs Rp 459 per baht) untuk area taman, dan 800 (Rp 367 ribu)
untuk menikmati semua,” terang Kun Bum dalam bahasa Inggris.

Pengalaman yang didapat tak sekadar itu. Tapi juga
berpartisipasi dalam cooking class. Membuat dua menu khas Thailand. Tom yam,
hidangan berkuah asam manis pedas dengan isian udang dan jamur. Lalu pad thai,
olahan mi tepung beras dengan sensasi kacang tanah cincang sebagai topping.
Kami pun santap siang hasil masakan dari menjadi chef dadakan.

Puas dengan pemandangan taman buatan, lanjut menuju Art In
Paradise Museum di Bang Lamung District. Terdapat tiga museum serupa di
Thailand, yaitu di Bangkok, Chiang Mai, dan Pattaya. Museum yang menawarkan
pengalaman berfoto seolah-olah nyata dengan lukisan tiga dimensi (3D).

Menariknya, Anda bisa mengabadikan momen berfoto melalui
aplikasi besutan Art In Paradise yang dilengkapi teknologi augmented reality
(AR). Sehingga objek lukisan 3D menjadi bergerak dan menambah pengalaman saat
mengambil video. Tiket masuknya sekitar Rp 229 ribu per orang.

Ada berbagai zona, mulai bawah air, satwa liar, klasik,
lukisan Korea, kebudayaan Thailand, hingga arsitektur Khmer. Ada pula zona
Mesir kuno dan warisan arsitektur kuno Ayutthaya Thailand. Jangan lupa siapkan
berbagai pose andalan! (dwi/k15/jpg)

Pattaya dikenal sebagai kota wisata dengan hiburan malam
tiada henti. Kota mungil nan menawan di pesisir teluk Thailand. Menawarkan
objek wisata luar biasa.

Raden Roro Mira, Pattaya

AMAZING
Thailand. Begitulah janji pariwisata Negeri Gajah Putih. Nah, negara kita
menyebutnya Wonderful Indonesia, pesona khas Nusantara. Bangkok dan Pattaya,
dua kota yang jadi destinasi perjalanan awak Kaltim Post dalam Media Trip
bersama Tourism Authority of Thailand (TAT) Jakarta.

 

Agenda tersebut juga diikuti empat media lain dari Riau,
Sumatra Selatan, Makassar, dan Manado. Ditemani dua orang dari TAT Jakarta,
Sophon Tantayotai selaku direktur dan Stephanie Valencia, public relation
officer.

Senin (9/12) lalu, tepat pukul 13.05 WIB pesawat Boeing
787-8 milik Thai Airways meninggalkan Indonesia dari Gate 5 Bandara
Soekarno-Hatta, Tangerang. Mengudara selama 3 jam 30 menit menuju Bandara
Suvarnabhumi, Bangkok. Tidak ada perbedaan zona waktu dengan Jakarta.

 

Tiba di Bangkok, Mrs Nuthcaya atau akrab disapa Kun Bum
yang akan menjadi tour guide sudah menyambut. “Dalam bahasa Thailand, Kun
artinya bapak atau ibu,” jelas Valen.

 

Setelah perjalanan udara lanjut menggunakan minibus
kapasitas 11 orang termasuk sopir. Dari Bangkok langsung menuju Pattaya. Memakan
waktu sekitar tiga jam. Lalu bermalam di kawasan Bang Lamung District, Provinsi
Chon Buri.

Pagi pertama di Pattaya, rombongan menuju Bang Saray
Fisherman, di Sattahip District. Merupakan perkampungan nelayan. Bagian dari
community based tourism (CBT) yang direkomendasikan TAT Jakarta. Konsep
pariwisata berbasis masyarakat.

Mengunjungi Community Blue Crab Bank. Sakda Wannasart
selaku vice president komunitas tersebut menjelaskan, apa yang mereka lakukan
berlandaskan kesadaran bersama.

Baca Juga :  Orientasi Berkesenian Jangan untuk Materi atau Uang, tapi Sebagai Sebu

“Kami selalu mengambil kepiting dari laut. Ini upaya kami
melestarikan kepiting biru. Nelayan yang menangkap kepiting betina bertelur,
dibawa ke sini (blue crab bank), kemudian ditetaskan dan dilepas kembali ke
laut,” jelas Kun Sakda dalam bahasa Thailand dan diterjemahkan Kun Bum.

 

Meski baru beroperasi dua bulan, sudah ribuan benih
kepiting dilepaskan ke laut. Di perkampungan tersebut, puluhan kapal nelayan
berjejer aneka warna. Kapal dengan banyak lampu, artinya milik nelayan
cumi-cumi. “Cuaca sedang tak bagus, nelayan memilih ke laut sore atau malam,”
jelas Valen.

Setelah puas berkeliling, minibus membawa rombongan ke Nong
Nooch Garden di Sattahip District. Hanya berjarak 10 menit. Dari situs
resminya, dituliskan bahwa luas taman sekitar 1.700 rai atau 272 hektare.
Disebutkan ada 5.000 wisatawan berkunjung setiap harinya. Disebut-sebut sebagai
taman terluas se-Asia Tenggara.

 

Berkonsep taman hiburan. Mulai italian garden, french
garden, mammoth garden, flamingo garden, riverside garden, orchid garden, dan
lainnya. Ada pula pertunjukan tradisional dan gajah, hingga menunggangi mamalia
terbesar di darat itu.

 

Terbaru ada garden in the sky. Aneka tanaman warna-warni
tergantung indah. Dibentuk sedemikian rupa dan memenuhi setiap sudut taman yang
dibangun dua tingkat tersebut. Berbagai spesies tanaman daerah tropis, tumbuh
subur dari perlindungan matahari dan hujan.

Di beberapa area garden, terdapat patung dinosaurus.
Disebutkan, untuk saat ini aneka dinosaurus Nong Nooch Garden Pattaya adalah
jenis hewan purba yang jarang didengar atau dilihat seperti oviraptor,
cryolophosaurus, hingga deinonychus. Nantinya dilengkapi seluruh jenis
dinosaurus yang pernah hidup di bumi.

Baca Juga :  “Hobi Balap Motor dan Pecinta Burung”

Ada pula relief terkenal asal Inggris, stonehenge garden,
peninggalan kuno berupa bongkahan batu raksasa yang disusun sedemikian rupa.
“Halaman parkirnya mampu menampung 5.000 mobil. Dengan tiket masuk 500 baht (Rp
229 ribu dengan kurs Rp 459 per baht) untuk area taman, dan 800 (Rp 367 ribu)
untuk menikmati semua,” terang Kun Bum dalam bahasa Inggris.

Pengalaman yang didapat tak sekadar itu. Tapi juga
berpartisipasi dalam cooking class. Membuat dua menu khas Thailand. Tom yam,
hidangan berkuah asam manis pedas dengan isian udang dan jamur. Lalu pad thai,
olahan mi tepung beras dengan sensasi kacang tanah cincang sebagai topping.
Kami pun santap siang hasil masakan dari menjadi chef dadakan.

Puas dengan pemandangan taman buatan, lanjut menuju Art In
Paradise Museum di Bang Lamung District. Terdapat tiga museum serupa di
Thailand, yaitu di Bangkok, Chiang Mai, dan Pattaya. Museum yang menawarkan
pengalaman berfoto seolah-olah nyata dengan lukisan tiga dimensi (3D).

Menariknya, Anda bisa mengabadikan momen berfoto melalui
aplikasi besutan Art In Paradise yang dilengkapi teknologi augmented reality
(AR). Sehingga objek lukisan 3D menjadi bergerak dan menambah pengalaman saat
mengambil video. Tiket masuknya sekitar Rp 229 ribu per orang.

Ada berbagai zona, mulai bawah air, satwa liar, klasik,
lukisan Korea, kebudayaan Thailand, hingga arsitektur Khmer. Ada pula zona
Mesir kuno dan warisan arsitektur kuno Ayutthaya Thailand. Jangan lupa siapkan
berbagai pose andalan! (dwi/k15/jpg)

Terpopuler

Artikel Terbaru