28.9 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Seru Aksinya, Lucu Komedinya

Film aksi tentang
mata-mata tapi bikin ngakak. Spies in Disguise mampu menghadirkan hal itu.
Kemasannya animasi, segmen penontonnya pun lebih luas.

LANCE Sterling (Will Smith)
punya banyak hal untuk dibanggakan. Tampan, karismatis, cerdas. Dia juga
menjadi mata-mata andalan di organisasi spionase ternama. Sayang, Sterling
punya kelemahan yang kerap dimiliki orang-orang seperti dia. Merasa dirinya
terlalu tinggi untuk bisa bekerja sama dengan orang lain.

Hingga suatu ketika,
Sterling harus bekerja sama dengan Walter Beckett (Tom Holland), ilmuwan kikuk
yang membantu para mata-mata dengan teknologi. Masalah muncul ketika Sterling
tak sengaja menenggak ramuan ciptaan Beckett yang berisi DNA merpati. Mata-mata
hebat itu seketika berubah menjadi merpati di tengah misi besarnya meringkus
seorang penjahat.

Duo sutradara Troy Quane
dan Nick Bruno menjelaskan bahwa mereka ingin membuat film mata-mata dengan
konsep ramah keluarga. “Tantangan kami, bagaimana caranya membuat adegan aksi
dan petualangan yang seru, tapi anak-anak tetap terhibur dan bisa mengikuti
alur ceritanya,” ujar Quane dalam telekonferensi bersama Jawa Pos beberapa
waktu lalu.

Baca Juga :  Lee Min Ho Jadi Antagonis di Drakor Pachinko

Agar bisa menjangkau
audiens yang luas, Quane dan Bruno yang baru kali pertama mengarahkan sebuah
film menggabungkan sejumlah elemen dari genre yang berbeda. Kejenakaan dialog,
kecanggihan teknologi dari fiksi ilmiah, adegan seru dan petualangan dari
action, serta momen emosional khas drama keluarga.

Selain itu, keduanya
mempertahankan tema yang berpotensi menarik perhatian anak-anak dan penonton
muda. “Umumnya, mereka suka tokoh protagonis utama yang digambarkan sebagai
pahlawan atau penyelamat dalam sebuah misi,” ungkap Bruno.

Spies in Disguise adalah
paket lengkap film keluarga. Anak-anak akan dibuat tertarik dengan cerita
seputar hewan cerdik yang bisa berbicara. Sementara itu, remaja menyukai
petualangan. Lantas, orang dewasa dapat terhibur oleh komedi dan aksi yang
seru.

Upaya kedua sutradara
dalam menggabungkan banyak elemen untuk film ramah keluarga ternyata
diapresiasi. Misalnya, alur cerita yang bisa dinikmati segala usia. “ Spies in
Disguise menawarkan narasi yang berkesan dan jadi bahan pemikiran bagi
anak-anak dan dewasa,” ucap Mike Reyes, kolumnis film Cinema Blend.

Baca Juga :  Akui Sudah Cantik dengan Operasi Plastik

Namun, memasukkan banyak
elemen juga membuat film itu rawan dikritik. Upaya Quane dan Bruno untuk
membikin lelucon yang aman bagi penonton muda rupanya berisiko. “Ada beberapa
lelucon yang tidak nyambung,” tutur Wendy Ide, kolumnis film The Guardian.

Interaksi Will Smith dan
Tom Holland dalam mengisi suara tokoh masing-masing sangat menghibur dan
bersinergi. Chemistry-nya terasa. Pengalaman Smith di film aksi dan komedi
tecermin dari caranya mengisi suara Sterling. Persona Holland sebagai pemuda
cerdas sekaligus jenaka juga tecermin dengan baik lewat karakter Beckett.

Dalam wawancara dengan
Variety, Holland dan Smith mengungkapkan bahwa mereka tak pernah bertemu selama
proses pengisian suara. Meski begitu, Holland merasa bisa mengenal Smith dengan
baik lewat dialog-dialognya. “Jadi, sebenarnya aku fans berat Smith,” kata
Holland. (len/c18/jan)

 

 

Film aksi tentang
mata-mata tapi bikin ngakak. Spies in Disguise mampu menghadirkan hal itu.
Kemasannya animasi, segmen penontonnya pun lebih luas.

LANCE Sterling (Will Smith)
punya banyak hal untuk dibanggakan. Tampan, karismatis, cerdas. Dia juga
menjadi mata-mata andalan di organisasi spionase ternama. Sayang, Sterling
punya kelemahan yang kerap dimiliki orang-orang seperti dia. Merasa dirinya
terlalu tinggi untuk bisa bekerja sama dengan orang lain.

Hingga suatu ketika,
Sterling harus bekerja sama dengan Walter Beckett (Tom Holland), ilmuwan kikuk
yang membantu para mata-mata dengan teknologi. Masalah muncul ketika Sterling
tak sengaja menenggak ramuan ciptaan Beckett yang berisi DNA merpati. Mata-mata
hebat itu seketika berubah menjadi merpati di tengah misi besarnya meringkus
seorang penjahat.

Duo sutradara Troy Quane
dan Nick Bruno menjelaskan bahwa mereka ingin membuat film mata-mata dengan
konsep ramah keluarga. “Tantangan kami, bagaimana caranya membuat adegan aksi
dan petualangan yang seru, tapi anak-anak tetap terhibur dan bisa mengikuti
alur ceritanya,” ujar Quane dalam telekonferensi bersama Jawa Pos beberapa
waktu lalu.

Baca Juga :  Lee Min Ho Jadi Antagonis di Drakor Pachinko

Agar bisa menjangkau
audiens yang luas, Quane dan Bruno yang baru kali pertama mengarahkan sebuah
film menggabungkan sejumlah elemen dari genre yang berbeda. Kejenakaan dialog,
kecanggihan teknologi dari fiksi ilmiah, adegan seru dan petualangan dari
action, serta momen emosional khas drama keluarga.

Selain itu, keduanya
mempertahankan tema yang berpotensi menarik perhatian anak-anak dan penonton
muda. “Umumnya, mereka suka tokoh protagonis utama yang digambarkan sebagai
pahlawan atau penyelamat dalam sebuah misi,” ungkap Bruno.

Spies in Disguise adalah
paket lengkap film keluarga. Anak-anak akan dibuat tertarik dengan cerita
seputar hewan cerdik yang bisa berbicara. Sementara itu, remaja menyukai
petualangan. Lantas, orang dewasa dapat terhibur oleh komedi dan aksi yang
seru.

Upaya kedua sutradara
dalam menggabungkan banyak elemen untuk film ramah keluarga ternyata
diapresiasi. Misalnya, alur cerita yang bisa dinikmati segala usia. “ Spies in
Disguise menawarkan narasi yang berkesan dan jadi bahan pemikiran bagi
anak-anak dan dewasa,” ucap Mike Reyes, kolumnis film Cinema Blend.

Baca Juga :  Akui Sudah Cantik dengan Operasi Plastik

Namun, memasukkan banyak
elemen juga membuat film itu rawan dikritik. Upaya Quane dan Bruno untuk
membikin lelucon yang aman bagi penonton muda rupanya berisiko. “Ada beberapa
lelucon yang tidak nyambung,” tutur Wendy Ide, kolumnis film The Guardian.

Interaksi Will Smith dan
Tom Holland dalam mengisi suara tokoh masing-masing sangat menghibur dan
bersinergi. Chemistry-nya terasa. Pengalaman Smith di film aksi dan komedi
tecermin dari caranya mengisi suara Sterling. Persona Holland sebagai pemuda
cerdas sekaligus jenaka juga tecermin dengan baik lewat karakter Beckett.

Dalam wawancara dengan
Variety, Holland dan Smith mengungkapkan bahwa mereka tak pernah bertemu selama
proses pengisian suara. Meski begitu, Holland merasa bisa mengenal Smith dengan
baik lewat dialog-dialognya. “Jadi, sebenarnya aku fans berat Smith,” kata
Holland. (len/c18/jan)

 

 

Terpopuler

Artikel Terbaru