25.9 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Pemprov Diminta Tindaklanjuti Keluhan Pedagang Cabai

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Anggota DPRD Kalimantan Tengah, Ina
Prayawati, menanggapi adanya keluhan pedagang atas naiknya cabai di pasaran. Menurut
Anggota Komisi II ini, kenaikan harga cabai tersebut diperkirakan karena stok
cabai rawit di Kalteng masih bergantung pada pasokan dari Banjarmasin.

Kondisi tersebut mengakibatkan
suplai cabai dari petani ke pedagang pasar tradisional di Kalteng mengalami
penurunan dan harga pun akhirnya jadi naik.

Menurutnya, adanya keluhan para
pedagang atas harga cabai rawit yang kian naik dari hari ke hari ini harus
ditindaklanjuti oleh pemerintah setempat.

 “Saya rasa itu memang penting untuk segera
ditindaklanjuti oleh pemerintah. Karena cuma itu harapan mereka agar tidak
merugi terutamanya di tengah pandemi seperti ini” kata legislator dari
Fraksi PDI-Perjuangan ini, Rabu (6/12).

Baca Juga :  Sosialisasi PSR Harus Lebih Digencarkan

Untuk itu, Wakil rakyat daerah
pemilihan (Dapil) IV, yang meliputi Kabupaten Barito Selatan, Barito Timur,
Barito Utara, dan Murung Raya ini berharap kepada pemerintah provinsi (Pemprov)
maupun pemerintah kabupaten/kota, agar dapat segera menindaklanjuti apa yang
menjadi keluhan masyarakat.

Pasalnya, kenaikan seperti sudah
sering terjadi namun belum ada solusi dari pemerintah terkait kenaikan harga
bahan pokok tersebut.

“Pemerintah Provinsi diminta
untuk bisa menstabilkan harga cabai yang saat ini informasinya kian melonjak
sekalipun cabai ini bukan tanaman yang didapat dari wilayah kita sendiri,”
pungkasnya.

Dari pantauan prokalteng.co, harga per kilogram (Kg)
cabai bisa mencapai angka Rp. 100 ribu. Kenaikan tersebut sudah terjadi empat
hingga lima hari ke belakang. Ada yang Rp80 ribu, itupun masih muda dan
berwarna hijau.

Baca Juga :  DPRD Kalteng Tinjau Lokasi Karhutla di Barsel

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Anggota DPRD Kalimantan Tengah, Ina
Prayawati, menanggapi adanya keluhan pedagang atas naiknya cabai di pasaran. Menurut
Anggota Komisi II ini, kenaikan harga cabai tersebut diperkirakan karena stok
cabai rawit di Kalteng masih bergantung pada pasokan dari Banjarmasin.

Kondisi tersebut mengakibatkan
suplai cabai dari petani ke pedagang pasar tradisional di Kalteng mengalami
penurunan dan harga pun akhirnya jadi naik.

Menurutnya, adanya keluhan para
pedagang atas harga cabai rawit yang kian naik dari hari ke hari ini harus
ditindaklanjuti oleh pemerintah setempat.

 “Saya rasa itu memang penting untuk segera
ditindaklanjuti oleh pemerintah. Karena cuma itu harapan mereka agar tidak
merugi terutamanya di tengah pandemi seperti ini” kata legislator dari
Fraksi PDI-Perjuangan ini, Rabu (6/12).

Baca Juga :  Sosialisasi PSR Harus Lebih Digencarkan

Untuk itu, Wakil rakyat daerah
pemilihan (Dapil) IV, yang meliputi Kabupaten Barito Selatan, Barito Timur,
Barito Utara, dan Murung Raya ini berharap kepada pemerintah provinsi (Pemprov)
maupun pemerintah kabupaten/kota, agar dapat segera menindaklanjuti apa yang
menjadi keluhan masyarakat.

Pasalnya, kenaikan seperti sudah
sering terjadi namun belum ada solusi dari pemerintah terkait kenaikan harga
bahan pokok tersebut.

“Pemerintah Provinsi diminta
untuk bisa menstabilkan harga cabai yang saat ini informasinya kian melonjak
sekalipun cabai ini bukan tanaman yang didapat dari wilayah kita sendiri,”
pungkasnya.

Dari pantauan prokalteng.co, harga per kilogram (Kg)
cabai bisa mencapai angka Rp. 100 ribu. Kenaikan tersebut sudah terjadi empat
hingga lima hari ke belakang. Ada yang Rp80 ribu, itupun masih muda dan
berwarna hijau.

Baca Juga :  DPRD Kalteng Tinjau Lokasi Karhutla di Barsel

Terpopuler

Artikel Terbaru