33.2 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Soroti Anjal, Gepeng dan Pengamen, Riduanto : Perlu Menyediakan Progra

PALANGKA RAYA- Anggota
Komisi C DPRD Kota Palangka Raya Riduanto menyoroti keberadaan gepeng dan anak
jalanan yang kian marak di Kota Cantik ini. Hampir setiap hari wajah mereka selalu
terliat di
setiap kawasan Kota Palangka Raya mulai dari yang
muda sampai dengan yang tua.

“Di warung makan,
pasar, taman dan lainnya biasanya menjadi lokasi favorit mereka. Mungkin ada baiknya
jika sesekali masyarakat tidak memberikan uang atau sedekah kepada mereka yakni
anjal, gepeng dan pengamen di tempat-tempat umum sebagai efek pembelajaran,” jelas
Riduanto, kepada awak media, Senin (17/2).

Tegas Riduanto,
Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya melalui instansi terkait perlu menyediakan
program lingkungan pondok sosial (liponsos) bagi mereka. Yang mana nantinya
mereka akan mendapat pembinaan, kemudian diberikan pembekalan keterampilan sesuai
dengan kemampuan dan bidang yang bisa mereka tekuni.

Baca Juga :  Penerapan PSKH Harus Memikirkan Masyarakat

“Harapannya setelah
mendapat pembinaan mereka tidak lagi kembali menjadi gepeng, anjal, pengamen,
karena sudah memiliki keahlian yang bisa dimanfaatkan dan dikembangkan
kedepannya,” ungkap Riduanto.

Menurut Politisi PDI
Perjuangan tersebut, pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan gepeng tidak
dimaksudkan sebagai hanya upaya sesaat, melainkan secara komprehensif dan
sistemik dimana melibatkan pemerintah, masyarakat, dunia usaha, lembaga swadaya
masyarakat (LSM), organisasi sosial (orsos) dan sebagainya.

“Dalam pelaksanaannya
harus bertindak elegan dan tidak mengedepankan kekerasan saat melaksanakan
penertiban dan pemberdayaan anjal dan gepeng tersebut seperti dimasa lalu
mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan dan kesetiakawanan social
,” pungkas
Riduanto.(pra/ari
/dar)

PALANGKA RAYA- Anggota
Komisi C DPRD Kota Palangka Raya Riduanto menyoroti keberadaan gepeng dan anak
jalanan yang kian marak di Kota Cantik ini. Hampir setiap hari wajah mereka selalu
terliat di
setiap kawasan Kota Palangka Raya mulai dari yang
muda sampai dengan yang tua.

“Di warung makan,
pasar, taman dan lainnya biasanya menjadi lokasi favorit mereka. Mungkin ada baiknya
jika sesekali masyarakat tidak memberikan uang atau sedekah kepada mereka yakni
anjal, gepeng dan pengamen di tempat-tempat umum sebagai efek pembelajaran,” jelas
Riduanto, kepada awak media, Senin (17/2).

Tegas Riduanto,
Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya melalui instansi terkait perlu menyediakan
program lingkungan pondok sosial (liponsos) bagi mereka. Yang mana nantinya
mereka akan mendapat pembinaan, kemudian diberikan pembekalan keterampilan sesuai
dengan kemampuan dan bidang yang bisa mereka tekuni.

Baca Juga :  Penerapan PSKH Harus Memikirkan Masyarakat

“Harapannya setelah
mendapat pembinaan mereka tidak lagi kembali menjadi gepeng, anjal, pengamen,
karena sudah memiliki keahlian yang bisa dimanfaatkan dan dikembangkan
kedepannya,” ungkap Riduanto.

Menurut Politisi PDI
Perjuangan tersebut, pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan gepeng tidak
dimaksudkan sebagai hanya upaya sesaat, melainkan secara komprehensif dan
sistemik dimana melibatkan pemerintah, masyarakat, dunia usaha, lembaga swadaya
masyarakat (LSM), organisasi sosial (orsos) dan sebagainya.

“Dalam pelaksanaannya
harus bertindak elegan dan tidak mengedepankan kekerasan saat melaksanakan
penertiban dan pemberdayaan anjal dan gepeng tersebut seperti dimasa lalu
mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan dan kesetiakawanan social
,” pungkas
Riduanto.(pra/ari
/dar)

Terpopuler

Artikel Terbaru