33.2 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Polda Kalteng Turunkan Tim Identifikasi Keracunan di Kapuas

KUALA
KAPUAS
Dugaan keracunan yang menimpa warga Desa Narahan, Kecamatan Pulau Petak,
Kabupaten Kapuas
usai menyantap takjil atau makanan
buka bersama,
Kamis
(23/5) lalu
, hingga kini belum ditemukan
penyebab
pastinya. Kasus dugaan keracunan tersebut pun menjadi perhatian serius
Polda
Kalteng
, terutama dalam membantu
pengobatan
para korban dan mengungkap penyebabnya.

Irwasda Polda Kalteng Kombes Pol Benone
Jesaja
Louhenapessy
bersama Dirkrimum Polda Kalteng Kombes Pol I Agung
Prasetyoko
, didampingi Wabup Kapuas HM Nafiah Ibnor dan
Kapolres Kapuas AKBP Tejo Yuantoro
mengunjungi para pasien
korban keracunan di RSUD dr
Soemarno
Sosroatmodjo
Kapuas
, Senin (27/5).

Menurut Kombes Pol Benone, berdasarkan data yang diterimanya, hingga Senin (27/5) total
pasien yang dirawat di RSUD dr
Soemarno Sosroatmodjo Kapuas
mencapai 296 orang. Namun
, 210 pasien sudah
diperbolehkan pulang karena kondisi
yang sudah
membaik.

“Kami
memastikan
langkah kepolisian dalam
mem-backup
Polres Kapuas untuk identifikasi penyelidikan penyebab kejadian ini,”
ungkapnya.

Sebab, lanjutnya, dalam sebuah upaya penegakan
hukuman
, harus dilakukan secara bersama.
Dibutuhkan para ahli untuk memastikan
alat bukti atau sampel yang
autentik. Makanya Polda
Kalteng menurunkan tim identifikasi
yang merupakan gabungan
inafis, kedokteran forensik
, dan labfor. 

Baca Juga :  Lakpesdam NU Sodorkan Kader Muda dan Ulama Maju di Pilgub Kalteng

“Penyebab keracunan masih belum dipastikan karena sedang dalam proses uji
laboratorium.

Hasilnya belum keluar dari BPOM Palangka Raya,”
ungkapnya.

Kedatangan Kombes
Pol Beneno bersama jajarannya ke Kapuas bertujuan
untuk melihat
langkah-langkah kepolisian dalam membantu pengobatan maupun proses
penyelidikan. Polda melakukan gelar perkara untuk memastikan penyebab keracunan
.
Sejumlah saksi pun telah
diperiksa secara intensif
.

Kami sudah membentuk dua tim, yakni
tim dari Polda Kalteng dan
tim
Polres
Kapuas,” ucapnya.

Polda Kalteng bersama Polres Kapuas akan fokus menangani
kasus ini,
karena banyaknya korban yang diduga mengalami
keracunan. Apalagi kasus ini pun sudah
menjadi perhatian masyarakat luas.

“Dirkrimum Polda Kalteng akan menggelar
perkara ulang secara internal untuk melihat perkembangan
kasus,
sehingga dapat diambil kesimpulannya. Sejauh
ini belum ada tersangka
yang ditetapkan dalam
kasus ini
,”
pungkasnya.

Baca Juga :  Gubernur Sebut Pengajuan PSBB Belum Perlu, Ini Alasannya

Sementara itu,
Direktur
RSUD dr Soemarno
Sosroatmodjo Kapuas, Agus Waluyo mengatakan
bahwa

kondisi
sejumlah korban mulai membaik dan bahkan sebagiannya telah diperbolehkan pulang. Namun, bagi
yang masih
membutuhkan observasi,
akan te
rus dirawat intensif. Dalam menangani para korban diduga keracunan ini, rumah sakit memberikan
pelayanan yang maksimal dengan mengerahkan semua tenaga medis yang ada.

“Alhamdulillah kondisi para pasien mengalami
progres yang baik
. Keluhan-keluhan mulai
teratasi.
Kami tetap awasi khususnya yang terpapar memakan nasi yang
diduga penyebab keracunan,” tegasnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas Apendi
menerangkan, pihaknya
akan fokus untuk penyembuhan
para korban dan
meneliti penyebab
keracunan.
Langkah yang ditempuh pihaknya adalah mengambil sampel
makanan
untuk diuji di laboratorium dan menyisir desa lokasi kejadian untuk menemukan korban yang
belum tertangani
.

“Penyelidikan mnjadi kewenangan polisi.
Kami hanya membantu untuk mengambil
sampelnya untuk dibawa
ke BPOM Palangka Raya,” tutupnya.
(alh/
ce/ala)

KUALA
KAPUAS
Dugaan keracunan yang menimpa warga Desa Narahan, Kecamatan Pulau Petak,
Kabupaten Kapuas
usai menyantap takjil atau makanan
buka bersama,
Kamis
(23/5) lalu
, hingga kini belum ditemukan
penyebab
pastinya. Kasus dugaan keracunan tersebut pun menjadi perhatian serius
Polda
Kalteng
, terutama dalam membantu
pengobatan
para korban dan mengungkap penyebabnya.

Irwasda Polda Kalteng Kombes Pol Benone
Jesaja
Louhenapessy
bersama Dirkrimum Polda Kalteng Kombes Pol I Agung
Prasetyoko
, didampingi Wabup Kapuas HM Nafiah Ibnor dan
Kapolres Kapuas AKBP Tejo Yuantoro
mengunjungi para pasien
korban keracunan di RSUD dr
Soemarno
Sosroatmodjo
Kapuas
, Senin (27/5).

Menurut Kombes Pol Benone, berdasarkan data yang diterimanya, hingga Senin (27/5) total
pasien yang dirawat di RSUD dr
Soemarno Sosroatmodjo Kapuas
mencapai 296 orang. Namun
, 210 pasien sudah
diperbolehkan pulang karena kondisi
yang sudah
membaik.

“Kami
memastikan
langkah kepolisian dalam
mem-backup
Polres Kapuas untuk identifikasi penyelidikan penyebab kejadian ini,”
ungkapnya.

Sebab, lanjutnya, dalam sebuah upaya penegakan
hukuman
, harus dilakukan secara bersama.
Dibutuhkan para ahli untuk memastikan
alat bukti atau sampel yang
autentik. Makanya Polda
Kalteng menurunkan tim identifikasi
yang merupakan gabungan
inafis, kedokteran forensik
, dan labfor. 

Baca Juga :  Lakpesdam NU Sodorkan Kader Muda dan Ulama Maju di Pilgub Kalteng

“Penyebab keracunan masih belum dipastikan karena sedang dalam proses uji
laboratorium.

Hasilnya belum keluar dari BPOM Palangka Raya,”
ungkapnya.

Kedatangan Kombes
Pol Beneno bersama jajarannya ke Kapuas bertujuan
untuk melihat
langkah-langkah kepolisian dalam membantu pengobatan maupun proses
penyelidikan. Polda melakukan gelar perkara untuk memastikan penyebab keracunan
.
Sejumlah saksi pun telah
diperiksa secara intensif
.

Kami sudah membentuk dua tim, yakni
tim dari Polda Kalteng dan
tim
Polres
Kapuas,” ucapnya.

Polda Kalteng bersama Polres Kapuas akan fokus menangani
kasus ini,
karena banyaknya korban yang diduga mengalami
keracunan. Apalagi kasus ini pun sudah
menjadi perhatian masyarakat luas.

“Dirkrimum Polda Kalteng akan menggelar
perkara ulang secara internal untuk melihat perkembangan
kasus,
sehingga dapat diambil kesimpulannya. Sejauh
ini belum ada tersangka
yang ditetapkan dalam
kasus ini
,”
pungkasnya.

Baca Juga :  Gubernur Sebut Pengajuan PSBB Belum Perlu, Ini Alasannya

Sementara itu,
Direktur
RSUD dr Soemarno
Sosroatmodjo Kapuas, Agus Waluyo mengatakan
bahwa

kondisi
sejumlah korban mulai membaik dan bahkan sebagiannya telah diperbolehkan pulang. Namun, bagi
yang masih
membutuhkan observasi,
akan te
rus dirawat intensif. Dalam menangani para korban diduga keracunan ini, rumah sakit memberikan
pelayanan yang maksimal dengan mengerahkan semua tenaga medis yang ada.

“Alhamdulillah kondisi para pasien mengalami
progres yang baik
. Keluhan-keluhan mulai
teratasi.
Kami tetap awasi khususnya yang terpapar memakan nasi yang
diduga penyebab keracunan,” tegasnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas Apendi
menerangkan, pihaknya
akan fokus untuk penyembuhan
para korban dan
meneliti penyebab
keracunan.
Langkah yang ditempuh pihaknya adalah mengambil sampel
makanan
untuk diuji di laboratorium dan menyisir desa lokasi kejadian untuk menemukan korban yang
belum tertangani
.

“Penyelidikan mnjadi kewenangan polisi.
Kami hanya membantu untuk mengambil
sampelnya untuk dibawa
ke BPOM Palangka Raya,” tutupnya.
(alh/
ce/ala)

Terpopuler

Artikel Terbaru