KUALA
KAPUAS–Dugaan keracunan yang menimpa warga Desa Narahan, Kecamatan Pulau Petak,
Kabupaten Kapuas usai menyantap takjil atau makanan
buka bersama, Kamis
(23/5) lalu, hingga kini belum ditemukan
penyebab pastinya. Kasus dugaan keracunan tersebut pun menjadi perhatian serius
Polda
Kalteng, terutama dalam membantu
pengobatan para korban dan mengungkap penyebabnya.
Irwasda Polda Kalteng Kombes Pol Benone
Jesaja
Louhenapessy bersama Dirkrimum Polda Kalteng Kombes Pol I Agung
Prasetyoko, didampingi Wabup Kapuas HM Nafiah Ibnor dan
Kapolres Kapuas AKBP Tejo Yuantoro mengunjungi para pasien
korban keracunan di RSUD dr
Soemarno
Sosroatmodjo
Kapuas, Senin (27/5).
Menurut Kombes Pol Benone, berdasarkan data yang diterimanya, hingga Senin (27/5) total
pasien yang dirawat di RSUD dr Soemarno Sosroatmodjo Kapuas
mencapai 296 orang. Namun, 210 pasien sudah
diperbolehkan pulang karena kondisi yang sudah
membaik.
“Kami
memastikan
langkah kepolisian dalam mem-back–up
Polres Kapuas untuk identifikasi penyelidikan penyebab kejadian ini,” ungkapnya.
Sebab, lanjutnya, dalam sebuah upaya penegakan
hukuman, harus dilakukan secara bersama.
Dibutuhkan para ahli untuk memastikan
alat bukti atau sampel yang autentik. Makanya Polda
Kalteng menurunkan tim identifikasi yang merupakan gabungan
inafis, kedokteran forensik, dan labfor.ÂÂ
“Penyebab keracunan masih belum dipastikan karena sedang dalam proses uji
laboratorium.
Hasilnya belum keluar dari BPOM Palangka Raya,”
ungkapnya.
Kedatangan Kombes
Pol Beneno bersama jajarannya ke Kapuas bertujuan untuk melihat
langkah-langkah kepolisian dalam membantu pengobatan maupun proses
penyelidikan. Polda melakukan gelar perkara untuk memastikan penyebab keracunan.
Sejumlah saksi pun telah
diperiksa secara intensif.
“Kami sudah membentuk dua tim, yakni
tim dari Polda Kalteng dan
tim Polres
Kapuas,” ucapnya.
Polda Kalteng bersama Polres Kapuas akan fokus menangani
kasus ini, karena banyaknya korban yang diduga mengalami
keracunan. Apalagi kasus ini pun sudah menjadi perhatian masyarakat luas.
“Dirkrimum Polda Kalteng akan menggelar
perkara ulang secara internal untuk melihat perkembangan kasus,
sehingga dapat diambil kesimpulannya. Sejauh
ini belum ada tersangka yang ditetapkan dalam
kasus ini,”
pungkasnya.
Sementara itu,
Direktur
RSUD dr Soemarno Sosroatmodjo Kapuas, Agus Waluyo mengatakan
bahwa
kondisi sejumlah korban mulai membaik dan bahkan sebagiannya telah diperbolehkan pulang. Namun, bagi
yang masih membutuhkan observasi,
akan terus dirawat intensif. Dalam menangani para korban diduga keracunan ini, rumah sakit memberikan
pelayanan yang maksimal dengan mengerahkan semua tenaga medis yang ada.
“Alhamdulillah kondisi para pasien mengalami
progres yang baik. Keluhan-keluhan mulai
teratasi. Kami tetap awasi khususnya yang terpapar memakan nasi yang
diduga penyebab keracunan,” tegasnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas Apendi
menerangkan, pihaknya akan fokus untuk penyembuhan
para korban dan meneliti penyebab
keracunan.
Langkah yang ditempuh pihaknya adalah mengambil sampel
makanan untuk diuji di laboratorium dan menyisir desa lokasi kejadian untuk menemukan korban yang
belum tertangani.
“Penyelidikan mnjadi kewenangan polisi.
Kami hanya membantu untuk mengambil
sampelnya untuk dibawa
ke BPOM Palangka Raya,” tutupnya.
(alh/ce/ala)