28.4 C
Jakarta
Monday, April 29, 2024

2 Kali Kena VAR, Pemain Kamerun Menangis

LANGKAH Kamerun di
Piala Dunia Wanita 2019 terhenti di 16 Besar. Pada laga melawan Inggris di
Stade du Hainaut, Valenciennes, Minggu (23/6) malam WIB, Indomitable Lionesses
(julukan timnas wanita Kamerun) kalah 0-3.

Skor besar tak
menunjukkan lemahnya perjuangan Kamerun. Sepanjang pertandingan, Kamerun tak
hanya harus berhadapan dengan permainan Inggris yang memang apik, tetapi juga
harus mengalahkan emosi diri.

Mental mereka
terpengaruh dengan sejumlah keputusan wasit asal Tiongkok Liang Qin.

Kamerun yang berani
meladeni serangan-serangan Inggris, tertinggal di menit ke-14 lewat gol
Steph Houghton. Tim asuhan Alain Djeumfa tak patah arang mencari gol
penyeimbang.

Nah, gol kedua yang
mulai membuat mental pemain Kamerun terusik. Striker ganas Inggris Ellen White
menjebol gawang Kamerun di menit ke-45.

Awalnya gol tersebut
dianggap tidak sah lantaran pemain Inggris kena perangkap offside.

Namun, wasit Liang Qin
meminta bantuan video assistant referee alias VAR. Setelah beberapa saat, gol
tersebut pun dianggap sah. Kamerun tertinggal 0-2. Para pemain masih belum bisa
menerima, apalagi di layar lebar tampak tayangan ulang ada pemain yang offside.

Aksi protes skuad
Kamerun sempat menghentikan laga beberapa saat. Emosi dan fokus mereka mulai
tidak tenang. Untungnya, hanya beberapa detik laga dilanjutkan, babak pertama
pun usai.

Baca Juga :  68 Menit ! Jojo Tundukkan Ginting

Di awal babak kedua,
insiden VAR kembali terjadi. Kali ini sepertinya benar-benar meruntuhkan
semangat pemain Kamerun. Gawang Inggris jebol, tetapi lagi-lagi karena VAR, gol
tersebut dianggap tidak sah. Salah satu pemain Kamerun tertangkap offside.

Kesal pemain Kamerun
tak tertahan lagi. Protes, hingga beberapa pemain menangis, termasuk bintang
mereka Ajara Nchout.

Setelah kejadian itu,
Kamerun masih berusaha mencari gol, meski dengan arah permainan yang tak jelas,
cenderung kasar.

Inggris pun mencetak
gol ketiga pada menit ke-58 lewat Alex Greenwood.

“Kami mengalami
apa yang disebut gugurnya sebuah keadilan. Saya tidak bisa mencari istilah
lain. Ini olahraga. Kadang wasit membuat kesalahan dan kali ini terlalu
banyak,” kata Djeumfa seperti dikutip dari AFP.

“Saya pikir pemain
kami merupakan contoh bahwa saat Anda shock Anda kehilangan ketenangan. Lihat,
mereka sudah berusaha profesional untuk terus melanjutkan pertandingan di
tengah situasi tersebut,” imbuhnya.

Bagaimanapun, Inggris
menang dan lolos ke perempat final, di mana Norwegia sudah menunggu untuk duel
mencari tiket ke semifinal. 

Sementara, Tuan rumah
Piala Dunia Wanita 2019 Prancis melangkah ke perempat final setelah
menyingkirkan Brasil di 16 Besar.

Dalam laga yang digelar
di Stade Oceane, Le Havre, Senin (24/6) dini hari WIB, Les Bleues harus
melakoni babak extra time dengan Brasil.

Baca Juga :  Resmi! Ini Motor Baru Tunggangan Rossi dan Franco

Setelah 2 x 45 menit,
Prancis dan Brasil masih sama kuat 1-1. Prancis unggul lebih dahulu lewat gol
Valerie Gauvin di menit ke-52. Wanita-wanita Selecao menyamakan kedudukan lewat
Thaisa pada menit ke-63.

Nah, gol kemenangan
Prancis lahir di extra time periode kedua, tepatnya di menit ke-107.

Gol tersebut lahir
berkat aksi sang kapten Amandine Henry. “Saya melihat bola umpan tendangan
bebas Amel Majri dengan baik. Saya harus meluncur, dan dengan sedikit
keberuntungan saya mendapatkan bola itu,” kata Henry kepada Canal +.

“Awalnya saya
tidak tahu apakah itu gol. Saya tidak memiliki kekuatan untuk bangun,”
imbuhnya.

Henry mengaku duel
timnya melawan Brasil sangat melelahkan. “Kami meladeni tim yang sangat
kuat, punya ritme dan serangan yang membuat kami harus terus bekerja,”
tuturnya.

Di perempat final,
Prancis masih menunggu pemenang duel antara juara bertahan Amerika Serikat
versus Spanyol.

Buat Prancis,
keberhasilan menembus 8 Besar kali ini mengulangi capaian Piala Dunia Wanita
empat tahun lalu di Kanada. Prestasi terbaik Prancis ialah peringkat keempat
Piala Dunia Wanita 2011 di Jerman. 
(adk/jpnn)

LANGKAH Kamerun di
Piala Dunia Wanita 2019 terhenti di 16 Besar. Pada laga melawan Inggris di
Stade du Hainaut, Valenciennes, Minggu (23/6) malam WIB, Indomitable Lionesses
(julukan timnas wanita Kamerun) kalah 0-3.

Skor besar tak
menunjukkan lemahnya perjuangan Kamerun. Sepanjang pertandingan, Kamerun tak
hanya harus berhadapan dengan permainan Inggris yang memang apik, tetapi juga
harus mengalahkan emosi diri.

Mental mereka
terpengaruh dengan sejumlah keputusan wasit asal Tiongkok Liang Qin.

Kamerun yang berani
meladeni serangan-serangan Inggris, tertinggal di menit ke-14 lewat gol
Steph Houghton. Tim asuhan Alain Djeumfa tak patah arang mencari gol
penyeimbang.

Nah, gol kedua yang
mulai membuat mental pemain Kamerun terusik. Striker ganas Inggris Ellen White
menjebol gawang Kamerun di menit ke-45.

Awalnya gol tersebut
dianggap tidak sah lantaran pemain Inggris kena perangkap offside.

Namun, wasit Liang Qin
meminta bantuan video assistant referee alias VAR. Setelah beberapa saat, gol
tersebut pun dianggap sah. Kamerun tertinggal 0-2. Para pemain masih belum bisa
menerima, apalagi di layar lebar tampak tayangan ulang ada pemain yang offside.

Aksi protes skuad
Kamerun sempat menghentikan laga beberapa saat. Emosi dan fokus mereka mulai
tidak tenang. Untungnya, hanya beberapa detik laga dilanjutkan, babak pertama
pun usai.

Baca Juga :  68 Menit ! Jojo Tundukkan Ginting

Di awal babak kedua,
insiden VAR kembali terjadi. Kali ini sepertinya benar-benar meruntuhkan
semangat pemain Kamerun. Gawang Inggris jebol, tetapi lagi-lagi karena VAR, gol
tersebut dianggap tidak sah. Salah satu pemain Kamerun tertangkap offside.

Kesal pemain Kamerun
tak tertahan lagi. Protes, hingga beberapa pemain menangis, termasuk bintang
mereka Ajara Nchout.

Setelah kejadian itu,
Kamerun masih berusaha mencari gol, meski dengan arah permainan yang tak jelas,
cenderung kasar.

Inggris pun mencetak
gol ketiga pada menit ke-58 lewat Alex Greenwood.

“Kami mengalami
apa yang disebut gugurnya sebuah keadilan. Saya tidak bisa mencari istilah
lain. Ini olahraga. Kadang wasit membuat kesalahan dan kali ini terlalu
banyak,” kata Djeumfa seperti dikutip dari AFP.

“Saya pikir pemain
kami merupakan contoh bahwa saat Anda shock Anda kehilangan ketenangan. Lihat,
mereka sudah berusaha profesional untuk terus melanjutkan pertandingan di
tengah situasi tersebut,” imbuhnya.

Bagaimanapun, Inggris
menang dan lolos ke perempat final, di mana Norwegia sudah menunggu untuk duel
mencari tiket ke semifinal. 

Sementara, Tuan rumah
Piala Dunia Wanita 2019 Prancis melangkah ke perempat final setelah
menyingkirkan Brasil di 16 Besar.

Dalam laga yang digelar
di Stade Oceane, Le Havre, Senin (24/6) dini hari WIB, Les Bleues harus
melakoni babak extra time dengan Brasil.

Baca Juga :  Resmi! Ini Motor Baru Tunggangan Rossi dan Franco

Setelah 2 x 45 menit,
Prancis dan Brasil masih sama kuat 1-1. Prancis unggul lebih dahulu lewat gol
Valerie Gauvin di menit ke-52. Wanita-wanita Selecao menyamakan kedudukan lewat
Thaisa pada menit ke-63.

Nah, gol kemenangan
Prancis lahir di extra time periode kedua, tepatnya di menit ke-107.

Gol tersebut lahir
berkat aksi sang kapten Amandine Henry. “Saya melihat bola umpan tendangan
bebas Amel Majri dengan baik. Saya harus meluncur, dan dengan sedikit
keberuntungan saya mendapatkan bola itu,” kata Henry kepada Canal +.

“Awalnya saya
tidak tahu apakah itu gol. Saya tidak memiliki kekuatan untuk bangun,”
imbuhnya.

Henry mengaku duel
timnya melawan Brasil sangat melelahkan. “Kami meladeni tim yang sangat
kuat, punya ritme dan serangan yang membuat kami harus terus bekerja,”
tuturnya.

Di perempat final,
Prancis masih menunggu pemenang duel antara juara bertahan Amerika Serikat
versus Spanyol.

Buat Prancis,
keberhasilan menembus 8 Besar kali ini mengulangi capaian Piala Dunia Wanita
empat tahun lalu di Kanada. Prestasi terbaik Prancis ialah peringkat keempat
Piala Dunia Wanita 2011 di Jerman. 
(adk/jpnn)

Terpopuler

Artikel Terbaru