33.2 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Ada Dua Kezaliman di Sepak Bola

JAKARTA – Mantan pelatih Timnas Indonesia
U-16 dan U-19 Fakhri Husaini memposting pernyataan yang tegas tentang
permasalahan yang ada di sepak bola.

Lewat akun resmi miliknya @coachfakhri di
Instagram, pelatih berkumis itu menyebut ada dua kezaliman di sepak bola.
Namun, dia tak merujuk langsung sepak bola mana yang dimaksud.

Kezaliman pertama ialah terkait match fixing
alias kecurangan yang dilakukan dengan mengatur hasil sebuah pertandingan.
Kemudian, kezaliman kedua ialah memilih pemain berdasarkan titipan.

Ia menyebut ada dua kezaliman di sepak bola
yakni Match Fixing, bertindak curang mengatur hasil pertandingan. Ini dzolim,
karena menciderai nilai-nilai luhur olahraga, mengkhianati kesetiaan suporter.

Kemudian, yang kedua memilih pemain berdasarkan
“titipan”. Ia menyebut ini juga zalim, karena pasti akan ada pemain
yang layak dan pantas yang harus disingkirkan hanya untuk mengakomodir pemain
titipan.

Baca Juga :  Demi Tiket Liga Champions

“Ingatlah, bahwa tidak ada satu
perbuatanpun yang tidak akan dipertanggungjawabkan dihadapan Allah. Sepak bola,
bisa menjadi penentu kita masuk ke surga atau neraka,” tulis Fakhri.

Sayang, saat dikonfirmasi belum ada jawaban,
apakah di sepak bola Indonesia atau di sepak bola antah berantah.

Hanya, kalau benar terjadi di sepak bola
Indonesia, maka tentu harus menjadi bahan instropeksi diri. (dkk/jpnn)

 

JAKARTA – Mantan pelatih Timnas Indonesia
U-16 dan U-19 Fakhri Husaini memposting pernyataan yang tegas tentang
permasalahan yang ada di sepak bola.

Lewat akun resmi miliknya @coachfakhri di
Instagram, pelatih berkumis itu menyebut ada dua kezaliman di sepak bola.
Namun, dia tak merujuk langsung sepak bola mana yang dimaksud.

Kezaliman pertama ialah terkait match fixing
alias kecurangan yang dilakukan dengan mengatur hasil sebuah pertandingan.
Kemudian, kezaliman kedua ialah memilih pemain berdasarkan titipan.

Ia menyebut ada dua kezaliman di sepak bola
yakni Match Fixing, bertindak curang mengatur hasil pertandingan. Ini dzolim,
karena menciderai nilai-nilai luhur olahraga, mengkhianati kesetiaan suporter.

Kemudian, yang kedua memilih pemain berdasarkan
“titipan”. Ia menyebut ini juga zalim, karena pasti akan ada pemain
yang layak dan pantas yang harus disingkirkan hanya untuk mengakomodir pemain
titipan.

Baca Juga :  Demi Tiket Liga Champions

“Ingatlah, bahwa tidak ada satu
perbuatanpun yang tidak akan dipertanggungjawabkan dihadapan Allah. Sepak bola,
bisa menjadi penentu kita masuk ke surga atau neraka,” tulis Fakhri.

Sayang, saat dikonfirmasi belum ada jawaban,
apakah di sepak bola Indonesia atau di sepak bola antah berantah.

Hanya, kalau benar terjadi di sepak bola
Indonesia, maka tentu harus menjadi bahan instropeksi diri. (dkk/jpnn)

 

Terpopuler

Artikel Terbaru