30 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Prancis Layak Diunggulkan

SETELAH memenangi Piala Dunia 2018, Prancis berambisi melanjutkan kedigdayaan di Euro 2020. Persis seperti yang terjadi dua dekade silam ketika Les Bleus menyandingkan juara Piala Dunia 1998 dengan Euro 2000.

Kesempatan tidak datang dua kali. Begitu pula kesempatan Les Bleus memenangi gelar beruntun di dua turnamen mayor, Piala Dunia dan Euro. Dibutuhkan faktor teknis maupun nonteknis. Dua faktor itu sudah ada di skuad Les Bleus saat ini.

Bicara nonteknis, entraineur Les Bleus Didier Deschamps termasuk orang yang percaya bisa back-to-back juara. Mantan winger Les Bleus Robert Pires memiliki testimoni tentang apa yang terjadi saat malam di De Kuip, Rotterdam, 11 tahun lalu atau malam final Euro 2000 melawan Italia kala itu.

”Marcel (Desailly, bek Les Bleus, Red) saja tidak yakin kami bisa menuntaskannya (final Euro 2000). Tetapi, Didi (sapaan akrab Deschamps, Red) yang meyakinkanku dalam babak waktu tambahan bahwa kami mampu melakukannya,’’ kenang Pires seperti dikutip Goal.

Baca Juga :  Di Antara Dua “Rumah”

Saat itu, Pires masuk sebagai pemain pengganti pada menit ke-86. Dia lalu memberi assist untuk golden goal David Trezeguet pada menit ke-103. Les Bleus pun mengalahkan Italia dengan skor 2-1.

Sekarang, Les Bleus kembali membutuhkan keyakinan Didi untuk berjaya di Euro 2020. Kans bagi Didi untuk menyejajarkan diri dengan Berti Vogts, mantan der trainer Jerman. Vogts adalah satu-satunya orang yang pernah memenangi Euro sebagai pemain dan pelatih. Dia memenangi Euro 1972 bersama timnas Jerman Barat, lalu mengulanginya pada 1996 sebagai juru taktik.

Di sisi lain, untuk modal teknis, Didi jelas sudah memilikinya di skuad Les Bleus saat ini. Dari 23 pemain saat memenangi Piala Dunia di Rusia tiga tahun lalu, lebih dari 65 persen kembali jadi kekuatan Les Bleus.

Baca Juga :  Paulo Dybala Menjadi Pahlawan buat Juventus

Plus kembalinya Karim Benzema setelah enam tahun yang membuat kedalaman skuad Les Bleus semakin bagus.

 

Kepada Le Parisien, bek kiri Les Bleus Lucas Digne menyebutkan bahwa kedalaman skuad memang kunci utama timnya untuk memenangi Euro 2020. Apalagi, antar pemain seperti sudah memiliki chemistry.

Digne juga mencontohkan kedekatannya dengan para pemain kelahiran 1993 di skuad Les Bleus seperti Paul Pogba, Kurt Zouma, hingga Raphael Varane.

”Kami sudah mengenal satu sama lain selama hampir 16 tahun. Kami memiliki kesamaan,’’ tutur pemain Everton tersebut.

Stats Perform Predictor juga menempatkan Prancis sebagai tim teratas dalam bursa juara Euro 2020 berdasar performa di lapangan selama dua tahun terakhir. Dengan persentase 20,5 persen, Hugo Lloris dkk berada di atas Belgia dengan 15,7 persen. 

SETELAH memenangi Piala Dunia 2018, Prancis berambisi melanjutkan kedigdayaan di Euro 2020. Persis seperti yang terjadi dua dekade silam ketika Les Bleus menyandingkan juara Piala Dunia 1998 dengan Euro 2000.

Kesempatan tidak datang dua kali. Begitu pula kesempatan Les Bleus memenangi gelar beruntun di dua turnamen mayor, Piala Dunia dan Euro. Dibutuhkan faktor teknis maupun nonteknis. Dua faktor itu sudah ada di skuad Les Bleus saat ini.

Bicara nonteknis, entraineur Les Bleus Didier Deschamps termasuk orang yang percaya bisa back-to-back juara. Mantan winger Les Bleus Robert Pires memiliki testimoni tentang apa yang terjadi saat malam di De Kuip, Rotterdam, 11 tahun lalu atau malam final Euro 2000 melawan Italia kala itu.

”Marcel (Desailly, bek Les Bleus, Red) saja tidak yakin kami bisa menuntaskannya (final Euro 2000). Tetapi, Didi (sapaan akrab Deschamps, Red) yang meyakinkanku dalam babak waktu tambahan bahwa kami mampu melakukannya,’’ kenang Pires seperti dikutip Goal.

Baca Juga :  Di Antara Dua “Rumah”

Saat itu, Pires masuk sebagai pemain pengganti pada menit ke-86. Dia lalu memberi assist untuk golden goal David Trezeguet pada menit ke-103. Les Bleus pun mengalahkan Italia dengan skor 2-1.

Sekarang, Les Bleus kembali membutuhkan keyakinan Didi untuk berjaya di Euro 2020. Kans bagi Didi untuk menyejajarkan diri dengan Berti Vogts, mantan der trainer Jerman. Vogts adalah satu-satunya orang yang pernah memenangi Euro sebagai pemain dan pelatih. Dia memenangi Euro 1972 bersama timnas Jerman Barat, lalu mengulanginya pada 1996 sebagai juru taktik.

Di sisi lain, untuk modal teknis, Didi jelas sudah memilikinya di skuad Les Bleus saat ini. Dari 23 pemain saat memenangi Piala Dunia di Rusia tiga tahun lalu, lebih dari 65 persen kembali jadi kekuatan Les Bleus.

Baca Juga :  Paulo Dybala Menjadi Pahlawan buat Juventus

Plus kembalinya Karim Benzema setelah enam tahun yang membuat kedalaman skuad Les Bleus semakin bagus.

 

Kepada Le Parisien, bek kiri Les Bleus Lucas Digne menyebutkan bahwa kedalaman skuad memang kunci utama timnya untuk memenangi Euro 2020. Apalagi, antar pemain seperti sudah memiliki chemistry.

Digne juga mencontohkan kedekatannya dengan para pemain kelahiran 1993 di skuad Les Bleus seperti Paul Pogba, Kurt Zouma, hingga Raphael Varane.

”Kami sudah mengenal satu sama lain selama hampir 16 tahun. Kami memiliki kesamaan,’’ tutur pemain Everton tersebut.

Stats Perform Predictor juga menempatkan Prancis sebagai tim teratas dalam bursa juara Euro 2020 berdasar performa di lapangan selama dua tahun terakhir. Dengan persentase 20,5 persen, Hugo Lloris dkk berada di atas Belgia dengan 15,7 persen. 

Terpopuler

Artikel Terbaru