31.7 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

Ganjar Sebut Tokoh Agama Bisa Bantu Selesaikan Persoalan Rakyat

PROKALTENG.CO – Bacapres Ganjar Pranowo menggelar pertemuan dengan pimpinan-pimpinan pondok pesantren (Ponpes) di Sumatera Utara. Pertemuan dilangsungkan di Pesantren Darularafah Raya, Kabupaten Deli Serdang.

Ganjar mengatakan, peran para tokoh agama sangat penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Terutama dalam menyelesaikan berbagai masalah di masyarakat. Oleh karena itu, Mantan gubernur Jawa Tengah dua periode ini selalu melibatkan para ulama dalam mengambil kebijakan.

“Suatu ketika saya jadi gubernur Jawa Tengah, persoalan yang ada di masyarakat itu gampang diselesaikan, ketika tokoh agama ini berkumpul, bertemu dan berdialog seperti ini,” ungkap Ganjar, Sabtu (11/11).

Ganjar menceritakan, suatu ketika mendapatkan aduan berbagai masalah yang ada di masyarakat terkait dengan kebutuhan finansial, seperti belum bayar cicilan, terlilit hutang hingga biaya rumah sakit. Ganjar mengakui pada saat itu APBD Jawa Tengah terbatas, terutama pada saat pandemi Covid-19.

Baca Juga :  PKS Kalteng Tetap Solid Memenangkan Anies Sebagai Presiden 2024

Ganjar lalu berdiskusi dengan tokoh agama dalam pengembangan zakat, infak dan sedekah yang dilakukan oleh pegawai Pemprov Jateng. Data yang diperoleh, dari sekitar 40 ribu pegawai pemprov Jateng, zakat diperoleh hanya sekitar Rp 100 juta sampai Rp 200 juta. Hal itu dinilai belum maksimal.

Saat itu, Ganjar menggandeng ulama atau ustad untuk memberikan ceramah tentang zakat. Tak sampai dua bulan, semua pegawai Pemrov Jateng yang beragama Islam sepakat untuk membayar zakat. Hasilnya, pegawai Pemprov Jateng zakat melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dengan perolehan mencapai Rp 6 miliar per bulan.

“Saya minta para ulama tiap hari keliling ke seluruh dinas, sebelum bekerja mereka kasih kultum, cukup dua bulan. pegawai menyatakan ‘Iya’ (bayar zakat). Dulu dari Rp 200 juta, alhamdulillah, sekarang Rp 6 miliar. Kemudian sekarang berkembang besar,” ungkap Ganjar.

Baca Juga :  141 Pengurus DPP Golkar Layangkan Mosi Tidak Percaya Kepada Airlangga

Menurut politikus PDI Perjuangan ini, zakat yang diberikan itu disalurkan untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang ada di masyarakat seperti penangan kemiskinan ekstrem, bantuan sosial hingga untuk penurunan angka stunting.

Untuk diketahui, penerimaan zakat di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah pada 2022 mencapai Rp 82,5 miliar. Baznas Jateng menaksir, capaian pada 2023 bisa mencapai Rp 100 miliar. (pri/jawapos.com)

PROKALTENG.CO – Bacapres Ganjar Pranowo menggelar pertemuan dengan pimpinan-pimpinan pondok pesantren (Ponpes) di Sumatera Utara. Pertemuan dilangsungkan di Pesantren Darularafah Raya, Kabupaten Deli Serdang.

Ganjar mengatakan, peran para tokoh agama sangat penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Terutama dalam menyelesaikan berbagai masalah di masyarakat. Oleh karena itu, Mantan gubernur Jawa Tengah dua periode ini selalu melibatkan para ulama dalam mengambil kebijakan.

“Suatu ketika saya jadi gubernur Jawa Tengah, persoalan yang ada di masyarakat itu gampang diselesaikan, ketika tokoh agama ini berkumpul, bertemu dan berdialog seperti ini,” ungkap Ganjar, Sabtu (11/11).

Ganjar menceritakan, suatu ketika mendapatkan aduan berbagai masalah yang ada di masyarakat terkait dengan kebutuhan finansial, seperti belum bayar cicilan, terlilit hutang hingga biaya rumah sakit. Ganjar mengakui pada saat itu APBD Jawa Tengah terbatas, terutama pada saat pandemi Covid-19.

Baca Juga :  PKS Kalteng Tetap Solid Memenangkan Anies Sebagai Presiden 2024

Ganjar lalu berdiskusi dengan tokoh agama dalam pengembangan zakat, infak dan sedekah yang dilakukan oleh pegawai Pemprov Jateng. Data yang diperoleh, dari sekitar 40 ribu pegawai pemprov Jateng, zakat diperoleh hanya sekitar Rp 100 juta sampai Rp 200 juta. Hal itu dinilai belum maksimal.

Saat itu, Ganjar menggandeng ulama atau ustad untuk memberikan ceramah tentang zakat. Tak sampai dua bulan, semua pegawai Pemrov Jateng yang beragama Islam sepakat untuk membayar zakat. Hasilnya, pegawai Pemprov Jateng zakat melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dengan perolehan mencapai Rp 6 miliar per bulan.

“Saya minta para ulama tiap hari keliling ke seluruh dinas, sebelum bekerja mereka kasih kultum, cukup dua bulan. pegawai menyatakan ‘Iya’ (bayar zakat). Dulu dari Rp 200 juta, alhamdulillah, sekarang Rp 6 miliar. Kemudian sekarang berkembang besar,” ungkap Ganjar.

Baca Juga :  141 Pengurus DPP Golkar Layangkan Mosi Tidak Percaya Kepada Airlangga

Menurut politikus PDI Perjuangan ini, zakat yang diberikan itu disalurkan untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang ada di masyarakat seperti penangan kemiskinan ekstrem, bantuan sosial hingga untuk penurunan angka stunting.

Untuk diketahui, penerimaan zakat di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah pada 2022 mencapai Rp 82,5 miliar. Baznas Jateng menaksir, capaian pada 2023 bisa mencapai Rp 100 miliar. (pri/jawapos.com)

Terpopuler

Artikel Terbaru