28.6 C
Jakarta
Friday, April 26, 2024

Gara-gara Ini, Target SP Online di Lamandau Hanya 10 Persen

NANGA BULIK – Masih
minimnya akses internet di daerah Lamandau, membuat Badan Pusat Statistik (BPS)
setempat tidak berani memasang target tinggi untuk sensus penduduk (SP) online.

Bahkan Kepala
BPS Lamandau Yul Ismardani mengatakan, pada sensus penduduk online tahun 2020,
BPS Lamandau menargetkan 10 persen warga melakukan sensus penduduk online dari
total KK yang ada.

Dijelaskanya,
ada beberapa alasan pemilihan target 10 persen seperti terkait akses internet
yang ada di Lamandau. Karena, sensus online terkait dengan koneksi internet.
“Alasannya, desa yang ada sinyal baru sepertiga dari seluruh desa. Akses
masyarakat ke internet tidak semuanya bisa,” jelasnya, belum lama ini.

Terkait target,
pihaknya optimistis mampu mencapai target 10 persen. Yakni dengan menyasar
segmentasi seperti ASN, guru, tenaga kontrak, penduduk, perusahaan, yang sudah
melek IT. Sedangkan dari segi jumlah penduduk, data Juni 2019, terdapat 32.106 kepala
keluarga (KK). Berarti, lanjut dia, target ada 3.200 KK yang mendaftar pada
sensus online ini.

Baca Juga :  Polres Mura Baksos Bantuan Kemanusiaan Ramah Perempuan dan Anak

“Kami optimistis
mampu mencapai target,” terangnya.

Salah satu
langkah yang diambil dengan aksi jemput bola yakni melakukan pendampingan para
ASN di tiap perangkat daerah (PD) untuk melakukan sensus online. Setidaknya ada
26 instansi yang dijadwalkan berpartisipasi dalam sensus penduduk online, mulai
tanggal 3 hingga 12 Maret mendatang.

“Kami (BPS,
red) melakukan pendampingan. Memotivasi mereka untuk melakukan sensus
online,” pungkasnya. (cho/ami/kpc)

NANGA BULIK – Masih
minimnya akses internet di daerah Lamandau, membuat Badan Pusat Statistik (BPS)
setempat tidak berani memasang target tinggi untuk sensus penduduk (SP) online.

Bahkan Kepala
BPS Lamandau Yul Ismardani mengatakan, pada sensus penduduk online tahun 2020,
BPS Lamandau menargetkan 10 persen warga melakukan sensus penduduk online dari
total KK yang ada.

Dijelaskanya,
ada beberapa alasan pemilihan target 10 persen seperti terkait akses internet
yang ada di Lamandau. Karena, sensus online terkait dengan koneksi internet.
“Alasannya, desa yang ada sinyal baru sepertiga dari seluruh desa. Akses
masyarakat ke internet tidak semuanya bisa,” jelasnya, belum lama ini.

Terkait target,
pihaknya optimistis mampu mencapai target 10 persen. Yakni dengan menyasar
segmentasi seperti ASN, guru, tenaga kontrak, penduduk, perusahaan, yang sudah
melek IT. Sedangkan dari segi jumlah penduduk, data Juni 2019, terdapat 32.106 kepala
keluarga (KK). Berarti, lanjut dia, target ada 3.200 KK yang mendaftar pada
sensus online ini.

Baca Juga :  Polres Mura Baksos Bantuan Kemanusiaan Ramah Perempuan dan Anak

“Kami optimistis
mampu mencapai target,” terangnya.

Salah satu
langkah yang diambil dengan aksi jemput bola yakni melakukan pendampingan para
ASN di tiap perangkat daerah (PD) untuk melakukan sensus online. Setidaknya ada
26 instansi yang dijadwalkan berpartisipasi dalam sensus penduduk online, mulai
tanggal 3 hingga 12 Maret mendatang.

“Kami (BPS,
red) melakukan pendampingan. Memotivasi mereka untuk melakukan sensus
online,” pungkasnya. (cho/ami/kpc)

Terpopuler

Artikel Terbaru