33.2 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Gini Ratio Periode Maret 2017 Sampai Maret 2023 Berfluktuasi

PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) Eko Marsoro. Mengatakan, perkembangan angka Gini Ratio periode Maret 2017 sampai Maret 2023 berfluktuasi.

Dia menjelaskan. Pada Maret 2023, tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Kalteng diukur dengan Gini Ratio sebesar 0,317. Angka ini meningkat 0,008 poin. dibandingkan Gini Ratio September 2022 yang sebesar 0,309, dan menurun 0,002 poin dari Gini Ratio Maret 2022.

“Semenjak September 2018, angka Gini Ratio cenderung menurun dari waktu ke waktu. Kondisi ini menunjukkan bahwa selama periode tersebut terjadi perbaikan pemerataan pengeluaran di Provinsi Kalimantan Tengah,” ujarnya, Senin (17/7).

Namun demikian. Akibat adanya lonjakan pandemi Covid-19, nilai Gini Ratio kembali mengalami kenaikan pada Maret 2021 lalu, kembali mengalami penurunan mulai September 2021, tetapi meningkat lagi Maret 2023.

Baca Juga :  Kunjungan Kapal Laut di Pelabuhan Kalteng Meningkat

Eko menjelaskan berdasarkan daerah tempat tinggal, Gini Ratio di daerah perkotaan pada Maret 2023 sebesar 0,335. Terjadi peningkatan 0,003 poin dibanding September 2022 yang sebesar 0,332 dan 0,013 poin dibanding Maret 2022 yang sebesar 0,348.

Untuk daerah perdesaan. Gini Ratio pada Maret 2023 tercatat sebesar 0,298, naik 0,013 poin dibandingkan dengan kondisi Maret 2022 dan naik 0,006 dibanding kondisi Maret 2022 sebesar 0,292. Efek gini ratio pada bulan september 2022 sama baik di perdesaan maupun perkotaan, setelah pada 4 semester sebelumnya gini ratio memiliki efek yang berbeda karena pengaruh pandemi.

Selain Gini Ratio, ukuran ketimpangan lain yang sering digunakan adalah persentase pengeluaran pada kelompok penduduk 40 persen terbawah. Atau yang dikenal dengan ukuran Bank Dunia.

Baca Juga :  April 2023, Frekuensi Penerbangan di Kalteng Meningkat 8,43 Persen

Berdasarkan ukuran ini, sambung Eko. Tingkat ketimpangan dibagi menjadi 3 kategori. Yaitu tingkat ketimpangan tinggi jika persentase pengeluaran kelompok penduduk 40 persen terbawah, angkanya di bawah 12 persen, ketimpangan sedang jika angkanya berkisar antara 12–17 persen, serta ketimpangan rendah jika angkanya berada di atas 17 persen.

“Pada Maret 2023, persentase pengeluaran pada kelompok 40 persen terbawah adalah sebesar 21,08 persen yang berarti ada pada kategori ketimpangan rendah. Kondisi ini menurun dibandingkan dengan September 2022 yang sebesar 21,14 persen dan meningkat jika dibandingkan dengan Maret 2022 yang sebesar 21,01 persen,” tandasnya. (hfz/.ind)

 

PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) Eko Marsoro. Mengatakan, perkembangan angka Gini Ratio periode Maret 2017 sampai Maret 2023 berfluktuasi.

Dia menjelaskan. Pada Maret 2023, tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Kalteng diukur dengan Gini Ratio sebesar 0,317. Angka ini meningkat 0,008 poin. dibandingkan Gini Ratio September 2022 yang sebesar 0,309, dan menurun 0,002 poin dari Gini Ratio Maret 2022.

“Semenjak September 2018, angka Gini Ratio cenderung menurun dari waktu ke waktu. Kondisi ini menunjukkan bahwa selama periode tersebut terjadi perbaikan pemerataan pengeluaran di Provinsi Kalimantan Tengah,” ujarnya, Senin (17/7).

Namun demikian. Akibat adanya lonjakan pandemi Covid-19, nilai Gini Ratio kembali mengalami kenaikan pada Maret 2021 lalu, kembali mengalami penurunan mulai September 2021, tetapi meningkat lagi Maret 2023.

Baca Juga :  Kunjungan Kapal Laut di Pelabuhan Kalteng Meningkat

Eko menjelaskan berdasarkan daerah tempat tinggal, Gini Ratio di daerah perkotaan pada Maret 2023 sebesar 0,335. Terjadi peningkatan 0,003 poin dibanding September 2022 yang sebesar 0,332 dan 0,013 poin dibanding Maret 2022 yang sebesar 0,348.

Untuk daerah perdesaan. Gini Ratio pada Maret 2023 tercatat sebesar 0,298, naik 0,013 poin dibandingkan dengan kondisi Maret 2022 dan naik 0,006 dibanding kondisi Maret 2022 sebesar 0,292. Efek gini ratio pada bulan september 2022 sama baik di perdesaan maupun perkotaan, setelah pada 4 semester sebelumnya gini ratio memiliki efek yang berbeda karena pengaruh pandemi.

Selain Gini Ratio, ukuran ketimpangan lain yang sering digunakan adalah persentase pengeluaran pada kelompok penduduk 40 persen terbawah. Atau yang dikenal dengan ukuran Bank Dunia.

Baca Juga :  April 2023, Frekuensi Penerbangan di Kalteng Meningkat 8,43 Persen

Berdasarkan ukuran ini, sambung Eko. Tingkat ketimpangan dibagi menjadi 3 kategori. Yaitu tingkat ketimpangan tinggi jika persentase pengeluaran kelompok penduduk 40 persen terbawah, angkanya di bawah 12 persen, ketimpangan sedang jika angkanya berkisar antara 12–17 persen, serta ketimpangan rendah jika angkanya berada di atas 17 persen.

“Pada Maret 2023, persentase pengeluaran pada kelompok 40 persen terbawah adalah sebesar 21,08 persen yang berarti ada pada kategori ketimpangan rendah. Kondisi ini menurun dibandingkan dengan September 2022 yang sebesar 21,14 persen dan meningkat jika dibandingkan dengan Maret 2022 yang sebesar 21,01 persen,” tandasnya. (hfz/.ind)

 

Terpopuler

Artikel Terbaru