30 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Pindahkan Bongkar Muat di Pelabuhan Bagendang

SAMPIT–Anggota Komisi IV DPRD
Kabupaten Kotawaringin Timur Bima Santoso menyarankan agar aktivitas bongkar
muat yang ada di pelabuhan pingiran Sungai Mentaya bisa dipindahkan ke
Pelabuhan Bagendang. Hal ini dikatakan demi keamanan dan kenyamanan. Pasalnya, lokasi
pelabuhan tersebut berada di dalam kota.
 

“Kita lihat sendiri hilir
mudik kendaraan besar dan angkutan berat di pelabuhan itu dinilai rawan
menimbulkan kecelakaan. Ini nyata yang terlihat, tingginya aktivitas kendaraan
berat akan membuat jalan dalam kota yang dilalui menjadi sangat cepat rusak sehingga
merugikan masyarakat dan keuangan daerah,” ujar Bima saat dibincangi di
ruang karjanya, Senin (27/1).

Bima juga mengatakan dengan
banyaknya pelabuhan rakyat yang sekarang ini susah dikontrol atau dimonitor. “Yang
kami takutkan adalah ada oknum yang memanfaatkan pelabuhan tersebut untuk akses
keluar masuknya peredaran obat terlarang, sehingga meningkatkan peredaran obat
tersebut di wilayah Kabupaten Kotim ini,” ujar Bima.

Baca Juga :  Kotim Rawan Karhutla, Pencegahan dan Penanganan Dianggarkan Rp5 M

Politikus Partai Kebangkitan
Bangsa ini juga meminta agar pemerintah bisa memindahkan semua akses bongkar
muat di satu pelabuhan saja, sehingga hal ini bisa dikontrol oleh pihak
berwajib.

“Kalau semua bongkar muat
jadi di Pelabuhan Begendang semua aktivitas bisa dikontrol, sehingga masuknya
peredaran baik obat terlarang maupun yang lainnya bisa dimonitor. Kemudian,
dapat menekan peredaran narkoba di wilayah Kabupaten Kotim ini,” tutupnya.
(bah/ila)

SAMPIT–Anggota Komisi IV DPRD
Kabupaten Kotawaringin Timur Bima Santoso menyarankan agar aktivitas bongkar
muat yang ada di pelabuhan pingiran Sungai Mentaya bisa dipindahkan ke
Pelabuhan Bagendang. Hal ini dikatakan demi keamanan dan kenyamanan. Pasalnya, lokasi
pelabuhan tersebut berada di dalam kota.
 

“Kita lihat sendiri hilir
mudik kendaraan besar dan angkutan berat di pelabuhan itu dinilai rawan
menimbulkan kecelakaan. Ini nyata yang terlihat, tingginya aktivitas kendaraan
berat akan membuat jalan dalam kota yang dilalui menjadi sangat cepat rusak sehingga
merugikan masyarakat dan keuangan daerah,” ujar Bima saat dibincangi di
ruang karjanya, Senin (27/1).

Bima juga mengatakan dengan
banyaknya pelabuhan rakyat yang sekarang ini susah dikontrol atau dimonitor. “Yang
kami takutkan adalah ada oknum yang memanfaatkan pelabuhan tersebut untuk akses
keluar masuknya peredaran obat terlarang, sehingga meningkatkan peredaran obat
tersebut di wilayah Kabupaten Kotim ini,” ujar Bima.

Baca Juga :  Kotim Rawan Karhutla, Pencegahan dan Penanganan Dianggarkan Rp5 M

Politikus Partai Kebangkitan
Bangsa ini juga meminta agar pemerintah bisa memindahkan semua akses bongkar
muat di satu pelabuhan saja, sehingga hal ini bisa dikontrol oleh pihak
berwajib.

“Kalau semua bongkar muat
jadi di Pelabuhan Begendang semua aktivitas bisa dikontrol, sehingga masuknya
peredaran baik obat terlarang maupun yang lainnya bisa dimonitor. Kemudian,
dapat menekan peredaran narkoba di wilayah Kabupaten Kotim ini,” tutupnya.
(bah/ila)

Terpopuler

Artikel Terbaru