30 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

155 Warga Miskin Mengundurkan Diri dan Menyatakan Mampu

TAMIANG LAYANG –
Sebanyak 155 warga miskin di Kecamatan Pematang Karau, Kabupaten Barito Timur,
mendadak mampu. Mereka mengundurkan diri sebagai penerima bantuan sosial (bansos)
program keluarga harapan (PKH) pada tahun 2020.

Plt Kabid Pemberdayaan
Masyarakat dan Fakir Miskin Dinas Sosial (Dinsos) Bartim Santai Nyawit
menerangkan, pengunduran diri ratusan warga miskin tersebut setelah dilakukan
verifikasi dan validasi yang tengah berlangsung. Tetapi, menurut dia,
pengunduran diri mereka untuk tidak menerima bansos PKH tidak serta merta
menghapus data di sistem karena membutuhkan proses.

“155 warga miskin
yang mengundurkan diri menyatakan telah memiliki kemampuan atau lebih
sejahtera,” kata Santai kepada Kalteng Pos
(Grup
Kaltengpos.co)
,
Rabu (19/2).

Baca Juga :  Pendaftaran Akpol Telah Dibuka, Ayo Mendaftar

Dijelaskannya, warga
yang telah mengundurkan diri akan kembali di-input ke sistem secara bertahap. Mereka
beranggapan masih banyak warga lain yang lebih membutuhkan bantuan.

155 warga tersebut
masuk dalam 533 keluarga penerima manfaat (KPM) dari 13 desa di Kecamatan
Pematang Karau. Pengunduran diri disampaikan pada musyawarah desa/kelurahan verifikasi
dan validasi basis data terpadu (BDT) dan data terpadu kesejahteraan sosial
(DTKS).

Dinsos Bartim terus
melakukan sosialisasi sebelum bansos benar – bemar digelontorkan. Hal tersebut
juga diketahui sebagai upaya menekan angka kemiskinan daerah. “Kita
mengharapkan melalui bansos PKH bisa menekan angka kemiskinan di Bartim dan
memberikan kesempatan untuk mereka yang benar-benar membutuhkan,” tegasnya.
(log/ens)

Baca Juga :  TP PKK Batara Berkurban Satu Ekor Sapi

TAMIANG LAYANG –
Sebanyak 155 warga miskin di Kecamatan Pematang Karau, Kabupaten Barito Timur,
mendadak mampu. Mereka mengundurkan diri sebagai penerima bantuan sosial (bansos)
program keluarga harapan (PKH) pada tahun 2020.

Plt Kabid Pemberdayaan
Masyarakat dan Fakir Miskin Dinas Sosial (Dinsos) Bartim Santai Nyawit
menerangkan, pengunduran diri ratusan warga miskin tersebut setelah dilakukan
verifikasi dan validasi yang tengah berlangsung. Tetapi, menurut dia,
pengunduran diri mereka untuk tidak menerima bansos PKH tidak serta merta
menghapus data di sistem karena membutuhkan proses.

“155 warga miskin
yang mengundurkan diri menyatakan telah memiliki kemampuan atau lebih
sejahtera,” kata Santai kepada Kalteng Pos
(Grup
Kaltengpos.co)
,
Rabu (19/2).

Baca Juga :  Pendaftaran Akpol Telah Dibuka, Ayo Mendaftar

Dijelaskannya, warga
yang telah mengundurkan diri akan kembali di-input ke sistem secara bertahap. Mereka
beranggapan masih banyak warga lain yang lebih membutuhkan bantuan.

155 warga tersebut
masuk dalam 533 keluarga penerima manfaat (KPM) dari 13 desa di Kecamatan
Pematang Karau. Pengunduran diri disampaikan pada musyawarah desa/kelurahan verifikasi
dan validasi basis data terpadu (BDT) dan data terpadu kesejahteraan sosial
(DTKS).

Dinsos Bartim terus
melakukan sosialisasi sebelum bansos benar – bemar digelontorkan. Hal tersebut
juga diketahui sebagai upaya menekan angka kemiskinan daerah. “Kita
mengharapkan melalui bansos PKH bisa menekan angka kemiskinan di Bartim dan
memberikan kesempatan untuk mereka yang benar-benar membutuhkan,” tegasnya.
(log/ens)

Baca Juga :  TP PKK Batara Berkurban Satu Ekor Sapi

Terpopuler

Artikel Terbaru