31.7 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

Disdik Diminta Pantau Kondisi Udara

KUALA
KAPUAS – Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang terjadi menimbulkan kabut
asap pekat di beberapa wilayah di Provinsi Kalteng, termasuk Kabupaten Kapuas
sejak Sabtu (14/9). Kondisi ini dapat menganggu kesehatan masyarakat, khususnya
anak-anak yang sedang mengenyam pendidikan di sekolah.

Melihat
kondisi ini, maka Bupati Kapuas Ben Brahim S Bahat, menginstrusikan Dinas
Pendidikan (Disdik) Kapuas, agar terus memantau kondisi udara. “Jika
semakin memburuk, dan tidak memungkinkan untuk Proses Belajar Mengajar (PBM),
maka sekolah diliburkan,” tegas bupati, Sabtu (14/9).

Selanjutnya,
kata Ben Brahim, jika masih di bawah ambang batas maka PBM tetap berjalan,
namun siswa dan guru dianjurkan menggunakan masker, serta mengurangi aktivitas
di luar ruangan kelas. “Masalah kesehatan harus diperhatikan, khususnya
anak sekolah dan terus pantau kondisi udara didaerah masing-masing,”
pungkas bupati Kapuas dua periode ini.

Baca Juga :  Deteksi Dini Potensi Ancaman Keamanan Jelang Pelantikan

Sementara
itu, Kepala Disdik Kapuas, H Suwarno Sumirat membenarkan, adanya intruksi
Bupati Kapuas Ben Brahim S Bahat tersebut, dan ditindaklanjuti kepada Kepala
UPTD Pendidikan kecamatan, serta Kepala Sekolah (Kepsek). Beberapa Kepala UPTD
Pendidikan Kecamatan dan Kepsek telah melaporkan kondisi udara yang sangat buruk
sekolah diliburkan.

“Namun
yang masih normal PBM tetap aktif, dan dianjurkan menggunakan masker, serta
kurangi aktivitas diluar kelas sesuai intruksi bapak bupati,” bebernya.

Suwarno
menambahkan, daerah yang meliburkan ada di lima kecamatan daerah nonpasang
surut hampir 60 persen untuk jenjang PAUD, SD dan SMP diliburkan.
“Sedangkan 12 kecamatan pasang surut hanya 10 persen diliburkan,”
pungkasnya. (alh/ila/iha/CTK)

KUALA
KAPUAS – Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang terjadi menimbulkan kabut
asap pekat di beberapa wilayah di Provinsi Kalteng, termasuk Kabupaten Kapuas
sejak Sabtu (14/9). Kondisi ini dapat menganggu kesehatan masyarakat, khususnya
anak-anak yang sedang mengenyam pendidikan di sekolah.

Melihat
kondisi ini, maka Bupati Kapuas Ben Brahim S Bahat, menginstrusikan Dinas
Pendidikan (Disdik) Kapuas, agar terus memantau kondisi udara. “Jika
semakin memburuk, dan tidak memungkinkan untuk Proses Belajar Mengajar (PBM),
maka sekolah diliburkan,” tegas bupati, Sabtu (14/9).

Selanjutnya,
kata Ben Brahim, jika masih di bawah ambang batas maka PBM tetap berjalan,
namun siswa dan guru dianjurkan menggunakan masker, serta mengurangi aktivitas
di luar ruangan kelas. “Masalah kesehatan harus diperhatikan, khususnya
anak sekolah dan terus pantau kondisi udara didaerah masing-masing,”
pungkas bupati Kapuas dua periode ini.

Baca Juga :  Deteksi Dini Potensi Ancaman Keamanan Jelang Pelantikan

Sementara
itu, Kepala Disdik Kapuas, H Suwarno Sumirat membenarkan, adanya intruksi
Bupati Kapuas Ben Brahim S Bahat tersebut, dan ditindaklanjuti kepada Kepala
UPTD Pendidikan kecamatan, serta Kepala Sekolah (Kepsek). Beberapa Kepala UPTD
Pendidikan Kecamatan dan Kepsek telah melaporkan kondisi udara yang sangat buruk
sekolah diliburkan.

“Namun
yang masih normal PBM tetap aktif, dan dianjurkan menggunakan masker, serta
kurangi aktivitas diluar kelas sesuai intruksi bapak bupati,” bebernya.

Suwarno
menambahkan, daerah yang meliburkan ada di lima kecamatan daerah nonpasang
surut hampir 60 persen untuk jenjang PAUD, SD dan SMP diliburkan.
“Sedangkan 12 kecamatan pasang surut hanya 10 persen diliburkan,”
pungkasnya. (alh/ila/iha/CTK)

Terpopuler

Artikel Terbaru