30.4 C
Jakarta
Monday, April 29, 2024

Dua Kawasan Rawan Karhutla, Begini Antisipasi Polres Bartim

TAMIANG LAYANG-Kapolres Bartim AKBP Zulham
Effendy menyebutkan, dua kawasan yakni, Kecamatan Pematang Karau dan Kecamatan
Dusun Timur di Kabupaten Bartim, rawan terjadi kebakaran hutan dan lahan
(karhutla). Pasalnya, menurut dia, di wilayah tersebut terdapat lahan kosong
serta areal lahan gambut.

Menurut Kapolres, atas kondisi tersebut pihaknya
juga telah mengambil langkah dini guna mencegah terjadinya kebakaran, melalui
peran personel di masing-masing polsek.

“Polres Bartim sudah mengantisipasi dengan
menempatkan beberapa personel yang diambil dari beberapa polsek kurang lebih
tujuh puluh orang,” ujar Kapolres kepada Kalteng Pos, kemarin (15/7).

Orang nomor satu di korps Bhayangkara Polres
Bartim itu memaparkan, dalam penanganan karhutla juga telah disinergikan dengan
TNI serta aparat desa. Lantaran, ujar dia, mereka dikedepankan jika terjadi
kebakaran maupun indikasi sengaja dibakar, sehingga bisa diantisipasi sejak
awal.

Baca Juga :  Sisa Tinggal Enam Pasien, Kini Total 254 Orang Diyantakan Sembuh

Dikatakannya, berdasarkan pengalaman kemarau
tahun 2018 Kabupaten Bartim menjadi daerah yang jumlah titik hotspot sedikit.
Tetapi tetap hal tersebut menjadi perhatian serius jajaran.

Kapolres menambahkan, polisi juga telah
membentuk tim dengan di Ketua Kabag Operasional Polres Bartim. “Untuk di polsek
termasuk sampai tingkat desa, tim melalui koordinasi masing- masing anggota
Bhabinkamtibmas dan Babinsa serta aparatur desa,” pungkasnya. (log/uni)

TAMIANG LAYANG-Kapolres Bartim AKBP Zulham
Effendy menyebutkan, dua kawasan yakni, Kecamatan Pematang Karau dan Kecamatan
Dusun Timur di Kabupaten Bartim, rawan terjadi kebakaran hutan dan lahan
(karhutla). Pasalnya, menurut dia, di wilayah tersebut terdapat lahan kosong
serta areal lahan gambut.

Menurut Kapolres, atas kondisi tersebut pihaknya
juga telah mengambil langkah dini guna mencegah terjadinya kebakaran, melalui
peran personel di masing-masing polsek.

“Polres Bartim sudah mengantisipasi dengan
menempatkan beberapa personel yang diambil dari beberapa polsek kurang lebih
tujuh puluh orang,” ujar Kapolres kepada Kalteng Pos, kemarin (15/7).

Orang nomor satu di korps Bhayangkara Polres
Bartim itu memaparkan, dalam penanganan karhutla juga telah disinergikan dengan
TNI serta aparat desa. Lantaran, ujar dia, mereka dikedepankan jika terjadi
kebakaran maupun indikasi sengaja dibakar, sehingga bisa diantisipasi sejak
awal.

Baca Juga :  Sisa Tinggal Enam Pasien, Kini Total 254 Orang Diyantakan Sembuh

Dikatakannya, berdasarkan pengalaman kemarau
tahun 2018 Kabupaten Bartim menjadi daerah yang jumlah titik hotspot sedikit.
Tetapi tetap hal tersebut menjadi perhatian serius jajaran.

Kapolres menambahkan, polisi juga telah
membentuk tim dengan di Ketua Kabag Operasional Polres Bartim. “Untuk di polsek
termasuk sampai tingkat desa, tim melalui koordinasi masing- masing anggota
Bhabinkamtibmas dan Babinsa serta aparatur desa,” pungkasnya. (log/uni)

Terpopuler

Artikel Terbaru