33.2 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Penumpang Feri Meningkat, Antrean Mengular

PULANG PISAU–Sejak H-3
Idulfitri lalu, lonjakan penumpang feri mengalami lonjakan cukup signifikan.
Khususnya penumpang feri yang menggunakan mobil di Pelabuhan Mintin-Anjir Sampit,
Kecamatan Kahayan Hilir. Akibat lonjakan itu terjadi antrean yang cukup
panjang.

Terlebih feri dari
Pelabuhan Mintin atau yang dari Pelabuhan Anjir Sampit hanya mengantar
penumpang. “Saat feri itu sandar dan kembali tidak diperbolehkan membawa
penumpang,” kata Supri, penumpang yang melalui feri Mintin-Anjir
Sampit. 

Jadi, lanjut dia, yang
dari Mintin khusus membawa penumpang dari Mintin. Begitu juga sebaliknya yang
dari Anjir Sampit. “Feri hanya membawa penumpang dari pelabuhan
masing-masing. Ini yang membuat antrean panjang karena untuk menyeberang harus
antre menunggu kapal feri mengantarkan penumpang dan kembali lagi ke pelabuhan
asal,” ungkap dia. 

Baca Juga :  Menciptakan Anak-Anak Berkarakter dan Mandiri

Supri mengaku, untuk
sekali berangkat harus menunggu waktu cukup lama. “Saat saya mudik H+1,
kami harus mengantre lama. Saya mengantre selama satu jam lebih. Kalau dalam
membawa angkutan penumpang bisa saling mengirim, tentu akan sangat cepat. Daripada
masing-masing feri kembali kosong, kan lebih baik membawa penumpang,” ujar
warga Dadahup, Kapuas itu. 

Dia berharap agar
instansi terkait bisa membuat regulasi agar pelayanan feri di pelabuhan
Mintin-Anjir Sampit lebih baik. “Sehingga penumpang tidak mengantre lama
dan pelayanan kepada masyarakat bisa lebih ditingkatkan,” pinta dia. 

Supri mengharapkan
agar instansi terkait bisa membuat terobosan dalam hal itu. Terlebih fasilitas
pelabuhan itu milik pemerintah, bukan perorangan. 

Baca Juga :  Sekitar 5.000 Lebih Penduduk Meninggal Masih Tercatat

“Kalau tidak bisa
membuat terobosan itu, tentunya sangat ironis. Kalau sulit mengatur sistem alur
feri tersebut, pemerintah daerah bisa membuat pelabuhan alternatif,”
harapnya. 

Sehingga, lanjut dia, dengan keberadaan feri
alternatif itu dapat memacu peningkatan pelayanan kepada masyarakat. Selain
itu, masyarakat akan memiliki pilihan. “Yang pasti, kalau pelayanan jelek,
tentu akan ditinggalkan masyarakat,” tandasnya. (art/ila) 

PULANG PISAU–Sejak H-3
Idulfitri lalu, lonjakan penumpang feri mengalami lonjakan cukup signifikan.
Khususnya penumpang feri yang menggunakan mobil di Pelabuhan Mintin-Anjir Sampit,
Kecamatan Kahayan Hilir. Akibat lonjakan itu terjadi antrean yang cukup
panjang.

Terlebih feri dari
Pelabuhan Mintin atau yang dari Pelabuhan Anjir Sampit hanya mengantar
penumpang. “Saat feri itu sandar dan kembali tidak diperbolehkan membawa
penumpang,” kata Supri, penumpang yang melalui feri Mintin-Anjir
Sampit. 

Jadi, lanjut dia, yang
dari Mintin khusus membawa penumpang dari Mintin. Begitu juga sebaliknya yang
dari Anjir Sampit. “Feri hanya membawa penumpang dari pelabuhan
masing-masing. Ini yang membuat antrean panjang karena untuk menyeberang harus
antre menunggu kapal feri mengantarkan penumpang dan kembali lagi ke pelabuhan
asal,” ungkap dia. 

Baca Juga :  Menciptakan Anak-Anak Berkarakter dan Mandiri

Supri mengaku, untuk
sekali berangkat harus menunggu waktu cukup lama. “Saat saya mudik H+1,
kami harus mengantre lama. Saya mengantre selama satu jam lebih. Kalau dalam
membawa angkutan penumpang bisa saling mengirim, tentu akan sangat cepat. Daripada
masing-masing feri kembali kosong, kan lebih baik membawa penumpang,” ujar
warga Dadahup, Kapuas itu. 

Dia berharap agar
instansi terkait bisa membuat regulasi agar pelayanan feri di pelabuhan
Mintin-Anjir Sampit lebih baik. “Sehingga penumpang tidak mengantre lama
dan pelayanan kepada masyarakat bisa lebih ditingkatkan,” pinta dia. 

Supri mengharapkan
agar instansi terkait bisa membuat terobosan dalam hal itu. Terlebih fasilitas
pelabuhan itu milik pemerintah, bukan perorangan. 

Baca Juga :  Sekitar 5.000 Lebih Penduduk Meninggal Masih Tercatat

“Kalau tidak bisa
membuat terobosan itu, tentunya sangat ironis. Kalau sulit mengatur sistem alur
feri tersebut, pemerintah daerah bisa membuat pelabuhan alternatif,”
harapnya. 

Sehingga, lanjut dia, dengan keberadaan feri
alternatif itu dapat memacu peningkatan pelayanan kepada masyarakat. Selain
itu, masyarakat akan memiliki pilihan. “Yang pasti, kalau pelayanan jelek,
tentu akan ditinggalkan masyarakat,” tandasnya. (art/ila) 

Terpopuler

Artikel Terbaru