30 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Penangkaran Buaya untuk Melindungi Warga

SAMPIT,
PROKALTENG.CO
-Maraknya
peristiwa penerkaman buaya di wilayah selatan Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim)
ditanggapi serius orang nomor satu di daerah tersebut.

Dalam rapat yang
digelar bersama Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalteng dan beberapa
organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, Bupati Kotim, Halikinnor menginginkan
kawasan selatan yang menjadi tempat habitat hewan predator itu untuk dibuatkan
penangkarannya.

“Selain menghindari
warga dari serangan reptil itu, kalau ada tempat penangkaran buaya bisa
dijadikan sebagai destinasi wisata yang bisa meningkatkan kunjungan wisata ke
Kotim,” ungkap Bupati saat menggelar rapat, Selasa (2/3).

Halikinnor mengatakan,
sejauh ini keberadaan hewan amfibi itu menjadi ancaman keselamatan warga
sekitar. Banyaknya kasus penerkaman buaya yang terjadi akhir-akhir ini
menurutnya diakibatkan habitat yang saat ini mulai terganggu, sehingga buaya
mulai berdatangan di sekitar permukiman warga.

Baca Juga :  Bentuk Pelayanan Prima, Pengaturan Lalu Lintas Rutin Dilaksanakan

Dikatakannya, peristiwa
manusia diterkam buaya kerap terjadi di Kotim, kemungkinan habitatnya sudah
rusak. Di satu sisi kita ingin menjaga habitat dan di sisi lain buaya sudah
kehilangan tempat.

Jadi, kata Halikinnor
perlu dibuatkan penangkaran atau semacam konservasi agar tidak terjadi korban
lagi dan buayanya tidak habis ditangkap lalu punah yang akan mengganggu
ekosistem atau keseimbangan alam.

Ditambahkannya,
penangkaran buaya nantinya juga bisa dijadikan destinasi wisata.

Tentu ini bisa menjadi
salah satu sektor penyumbang PAD. Masyarakat yang ingin menyaksikan langsung
bisa datang ke penangkaran saja.

“Rencananya dibuat
penangkaran buaya yang akan dikelola Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA)
Kalteng. Pembangunan penangkaran buaya di lokasi habitat, yaitu Pulau Lepeh
dan  Hanaut,” tukasnya.

Baca Juga :  ASN Bolos Hari Pertama Kerja Pascaliburan, Siap-siap Disanksi Berat

Halikin menambahkan,
wacana itu telah diutarakan sejak dirinya masih menjabat sebagai Sekda Kotim.

“Program ini menjadi prioritas juga untuk
melindungi masyarakat di kawasan sekitar pulau habitat buaya tersebut,”
pungkasnya.

SAMPIT,
PROKALTENG.CO
-Maraknya
peristiwa penerkaman buaya di wilayah selatan Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim)
ditanggapi serius orang nomor satu di daerah tersebut.

Dalam rapat yang
digelar bersama Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalteng dan beberapa
organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, Bupati Kotim, Halikinnor menginginkan
kawasan selatan yang menjadi tempat habitat hewan predator itu untuk dibuatkan
penangkarannya.

“Selain menghindari
warga dari serangan reptil itu, kalau ada tempat penangkaran buaya bisa
dijadikan sebagai destinasi wisata yang bisa meningkatkan kunjungan wisata ke
Kotim,” ungkap Bupati saat menggelar rapat, Selasa (2/3).

Halikinnor mengatakan,
sejauh ini keberadaan hewan amfibi itu menjadi ancaman keselamatan warga
sekitar. Banyaknya kasus penerkaman buaya yang terjadi akhir-akhir ini
menurutnya diakibatkan habitat yang saat ini mulai terganggu, sehingga buaya
mulai berdatangan di sekitar permukiman warga.

Baca Juga :  Bentuk Pelayanan Prima, Pengaturan Lalu Lintas Rutin Dilaksanakan

Dikatakannya, peristiwa
manusia diterkam buaya kerap terjadi di Kotim, kemungkinan habitatnya sudah
rusak. Di satu sisi kita ingin menjaga habitat dan di sisi lain buaya sudah
kehilangan tempat.

Jadi, kata Halikinnor
perlu dibuatkan penangkaran atau semacam konservasi agar tidak terjadi korban
lagi dan buayanya tidak habis ditangkap lalu punah yang akan mengganggu
ekosistem atau keseimbangan alam.

Ditambahkannya,
penangkaran buaya nantinya juga bisa dijadikan destinasi wisata.

Tentu ini bisa menjadi
salah satu sektor penyumbang PAD. Masyarakat yang ingin menyaksikan langsung
bisa datang ke penangkaran saja.

“Rencananya dibuat
penangkaran buaya yang akan dikelola Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA)
Kalteng. Pembangunan penangkaran buaya di lokasi habitat, yaitu Pulau Lepeh
dan  Hanaut,” tukasnya.

Baca Juga :  ASN Bolos Hari Pertama Kerja Pascaliburan, Siap-siap Disanksi Berat

Halikin menambahkan,
wacana itu telah diutarakan sejak dirinya masih menjabat sebagai Sekda Kotim.

“Program ini menjadi prioritas juga untuk
melindungi masyarakat di kawasan sekitar pulau habitat buaya tersebut,”
pungkasnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru