30.8 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Jalan Desa Bunati Longsor, Tambang Batubara Dituding Jadi Penyebabnya

PROKALTENG.CO-Puluhan warga Desa Bunati berunjuk rasa. Mereka marah, jalan desa yang baru diaspal longsor, karena aktivitas tambang batubara persis di pinggir jalan.

"Tidak ada lagi toleransi. Kami bertahan di sini (nginap di tenda pinggir jalan). Sampai perusahaan merealisasikan janji (memperbaiki," berang Sekdes Bunati, Shodiqin, didampingi warganya, Sabtu (22/5) sore tadi.

Kepada Radar Banjarmasin (jaringan Prokalteng.co), Sekdes mengatakan, sebulan lalu jalan desa retak. Mereka pun melayangkan protes ke PT Anjawara Satria.

Perusahaan janji memperbaiki. Tapi seminggu kemudian jalan itu longsor. Putuslah akses desa.

"Guru-guru banyak dari luar. Mereka kesulitan masuk. Suplai ikan dari nelayan ke luar terhambat. Ekonomi warga terganggu," beber Sekdes.

Baca Juga :  Tempat Perawatan Pasien Covid-19 di RSUD Banjarmasin Penuh

Dari pantauan Radar Banjarmasin, aktivitas tambang itu memang persis di tepi jalan. Sore tadi pun alat berat masih asyik mengeruk material.

Pekerja di PT Anjawara Satria, Eman yang mendatangi warga mengatakan, Senin depan pimpinan dari Jakarta datang. Untuk berdialog dengan warga.

"Saya baru seminggu kerja di sini. Datang sudah begini," katanya.

Saat ini, warga membuat jalan alternatif di samping jalan rusak itu. Tanah liat, jika hujan berlumpur dan menyulitkan kendaraan bermotor melintas.

PROKALTENG.CO-Puluhan warga Desa Bunati berunjuk rasa. Mereka marah, jalan desa yang baru diaspal longsor, karena aktivitas tambang batubara persis di pinggir jalan.

"Tidak ada lagi toleransi. Kami bertahan di sini (nginap di tenda pinggir jalan). Sampai perusahaan merealisasikan janji (memperbaiki," berang Sekdes Bunati, Shodiqin, didampingi warganya, Sabtu (22/5) sore tadi.

Kepada Radar Banjarmasin (jaringan Prokalteng.co), Sekdes mengatakan, sebulan lalu jalan desa retak. Mereka pun melayangkan protes ke PT Anjawara Satria.

Perusahaan janji memperbaiki. Tapi seminggu kemudian jalan itu longsor. Putuslah akses desa.

"Guru-guru banyak dari luar. Mereka kesulitan masuk. Suplai ikan dari nelayan ke luar terhambat. Ekonomi warga terganggu," beber Sekdes.

Baca Juga :  Tempat Perawatan Pasien Covid-19 di RSUD Banjarmasin Penuh

Dari pantauan Radar Banjarmasin, aktivitas tambang itu memang persis di tepi jalan. Sore tadi pun alat berat masih asyik mengeruk material.

Pekerja di PT Anjawara Satria, Eman yang mendatangi warga mengatakan, Senin depan pimpinan dari Jakarta datang. Untuk berdialog dengan warga.

"Saya baru seminggu kerja di sini. Datang sudah begini," katanya.

Saat ini, warga membuat jalan alternatif di samping jalan rusak itu. Tanah liat, jika hujan berlumpur dan menyulitkan kendaraan bermotor melintas.

Terpopuler

Artikel Terbaru