30 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Kapolda Turun Tangan untuk Kasus Kapolres Nunukan

PROKALTENG.CO-Kapolres Nunukan, Kalimantan Utara, AKBP Syaiful Anwar sempat memutasi anak buah yang dia hajar. Namun Kapolda Kaltara membatalkan itu. Telegram itu diterbitkan Kapolres Nunukan tidak lama setelah dirinya memukul dan menendang anak buahnya.

Kabid Humas Polda Kalimantan Utara (Kaltara) Kombes Budi Rachmat mengatakan kini telegram yang diterbitkan Kapolres Nunukan yang isinya memutasi anggota Polri itu telah dibatalkan. “TR mutasi yang dikeluarkan Kapolres Nunukan dibatalkan,” kata Kombes Budi Rachmat kepada wartawan, Senin (25/10).

Menurut Kombes Budi, Kapolres Nunukan memutasi anggotanya itu dari Polres untuk pindah tugas di Polsek. Hal yang sama juga dikatakan Kabid Propam Polda Kaltara Kombes Dearystone Supit.

Baca Juga :  Pelaku Pembunuhan Penjaga Sarang Burung Walet di Kaltim Dibekuk di Pal

“Perintah Kapolda, Kabid Propam proses tuntas. Kemudian Karo SDM nonaktifkan yang bersangkutan dan TR mutasi yang dikeluarkan dibatalkan,” tegas Kabid Propam Polda Kaltara seperti dikutip PojokSatu (Jawa Pos Group), Selasa (26/10).

Diketahui AKBP Syaiful Anwar terekam video menganiaya anak buahnya sendiri hingga korban tampak kesakitan. Berita sebelumnya, usai videonya aniaya anak buah viral, AKBP Syaiful Anwar langsung diperiksa Bidang Propam Polda Kalimatan Utara (Kaltara).

Selain itu, AKBP Syaiful Anwar juga langsung dinonaktifkan dari jabatannya sebagai Kapolres Nunukan. Sementara, anggota polisi yang dihajar AKBP Syaiful Anwar adalah Brigadir Soni Limbong.

Kabid Humas Polda Kaltara, Kombes Budi Rachmat menjelaskan, kekerasan yang dilakukan AKBP Syaiful Anwar kepada anak buahnya itu lantaran Brigadir Soni tak ditemukan saat dicari.

Baca Juga :  20 Motor Pemburu Api Dibagikan, Perkuat Tim Pencegah Karhutla

Brigadir Soni Limbong yang bertugas di bidang Teknologi Informasi (TIK), disebut tidak menjalankan tugas dengan baik. Budi menjelaskan, saat itu tengah berlangsung video conference (Vicon) melalui Zoom saat kegiatan Hari Kesatuan Gerak Bhayangkari (HKGB) bersama Mabes Polri.

Namun di tengah kegiatan tersebut, terjadi gangguan. “Saat gangguan jaringan zoom meeting, (Brigadir Soni) tidak ada (di tempat),” kata Budi Rachmat.

PROKALTENG.CO-Kapolres Nunukan, Kalimantan Utara, AKBP Syaiful Anwar sempat memutasi anak buah yang dia hajar. Namun Kapolda Kaltara membatalkan itu. Telegram itu diterbitkan Kapolres Nunukan tidak lama setelah dirinya memukul dan menendang anak buahnya.

Kabid Humas Polda Kalimantan Utara (Kaltara) Kombes Budi Rachmat mengatakan kini telegram yang diterbitkan Kapolres Nunukan yang isinya memutasi anggota Polri itu telah dibatalkan. “TR mutasi yang dikeluarkan Kapolres Nunukan dibatalkan,” kata Kombes Budi Rachmat kepada wartawan, Senin (25/10).

Menurut Kombes Budi, Kapolres Nunukan memutasi anggotanya itu dari Polres untuk pindah tugas di Polsek. Hal yang sama juga dikatakan Kabid Propam Polda Kaltara Kombes Dearystone Supit.

Baca Juga :  Pelaku Pembunuhan Penjaga Sarang Burung Walet di Kaltim Dibekuk di Pal

“Perintah Kapolda, Kabid Propam proses tuntas. Kemudian Karo SDM nonaktifkan yang bersangkutan dan TR mutasi yang dikeluarkan dibatalkan,” tegas Kabid Propam Polda Kaltara seperti dikutip PojokSatu (Jawa Pos Group), Selasa (26/10).

Diketahui AKBP Syaiful Anwar terekam video menganiaya anak buahnya sendiri hingga korban tampak kesakitan. Berita sebelumnya, usai videonya aniaya anak buah viral, AKBP Syaiful Anwar langsung diperiksa Bidang Propam Polda Kalimatan Utara (Kaltara).

Selain itu, AKBP Syaiful Anwar juga langsung dinonaktifkan dari jabatannya sebagai Kapolres Nunukan. Sementara, anggota polisi yang dihajar AKBP Syaiful Anwar adalah Brigadir Soni Limbong.

Kabid Humas Polda Kaltara, Kombes Budi Rachmat menjelaskan, kekerasan yang dilakukan AKBP Syaiful Anwar kepada anak buahnya itu lantaran Brigadir Soni tak ditemukan saat dicari.

Baca Juga :  20 Motor Pemburu Api Dibagikan, Perkuat Tim Pencegah Karhutla

Brigadir Soni Limbong yang bertugas di bidang Teknologi Informasi (TIK), disebut tidak menjalankan tugas dengan baik. Budi menjelaskan, saat itu tengah berlangsung video conference (Vicon) melalui Zoom saat kegiatan Hari Kesatuan Gerak Bhayangkari (HKGB) bersama Mabes Polri.

Namun di tengah kegiatan tersebut, terjadi gangguan. “Saat gangguan jaringan zoom meeting, (Brigadir Soni) tidak ada (di tempat),” kata Budi Rachmat.

Terpopuler

Artikel Terbaru