PALANGKA RAYA – Kapolri Jenderal Idham Azis telah menegaskan, bahwa negara tidak akan kalah
dengan aksi premanisme. Pernyataan Kapolri itu, terkait
adanya
aksi penyerangan kelompok John Kei di Perumahan Green Lake City, Cipondoh,
Tangerang. Kapolri
saat itu menegaskan tidak ada ruang bagi premanisme di Indonesia.
Menangapi hal itu, Direktur Samapta Polda Kalimantan Tengah
Kombes Pol Susilo Wardono pun ikut menegaskan
bahwa Ditsamapta siap sepenuhnya mendukung pernyataan Kapolri
tersebut.
“Kapolri telah mengatakan kita tidak boleh takut pada
preman. Kita tetap maju ke depan
untuk meluruskan kebenaran. Sebagai alat Negara, kepolisian
tidak boleh kalah dengan preman. Preman tidak ada aturan sedangkan kita kan
berdasarkan hukum,” tegasnya saat ditemui di Mako Ditsamapta, Rabu (24/6).
Dalam hal ini, Direktorat Samapta sudah menyiapkan Tim
Pengurai Massa (Raimas) sebagai fungsi melawan aksi premanisme.
“Sabhara melalui Tim raimas fungsi ke depan memang
sangat diperlukan kalau eskalasinya sifatnya melawan hukum,” kata Susilo.
Susilo menuturkan untuk mengacu menindak tegas para preman, baik itu di pasar
atau tindak kejahatan di lokasi lainnya.
Anggota raimas telah siap
mengatasi kemungkinan yang terjadi.
“Pelaksanaan Patroli terus kita tingkatkan 24 jam meskipun
dalam bayang pandemi Covid-19, personel bertugas sesuai protokol kesehatan
untuk menegakkan hukum,” katanya.
Tempat yang bakal dipatroli juga melihat tempat rawan
terjadinya tindak pidana maupun premanisme.
“Bagaimana caranya membuat aman di lingkungan
masyarakat. Kalau tempat kita kondusif masyarakat bisa produktif,”
tutupnya.