33.2 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Anggota DWP Kalteng Harus Melek Teknologi Digital

PALANGKA RAYA – Penasihat Dharma Wanita Persatuan (DWP)
Kalteng Yulistra Ivo Azhari Sugianto Sabran meminta agar DPW se-Kalteng lebih
melek digitalisasi, terutama dalam pelaporan kegiatan. Sebagai organisasi
wanita terbesar, tentu banyak kegiatan yang telah dilakukan oleh masing-masing
DWP.

Diungkapkannya, kegiatan-kegiatan
tersebut tentunya harus didokumentasikan serta dilaporkan, namun saat ini
pelaporannya masih berbasis kertas. Pihaknya berharap, agar pengurus DWP bisa
langsung mengirim setiap laporan kegiatan ke DWP pusat berbasis teknologi.

“Pelaporan itu melalui
e-Reporting, karena dengan e-Reporting ini sekaligus sebagai pusat data karena
kita bisa menyimpan data-data kegiatan dan langsung mengirimkan laporan
pelaksanaan program kerja,” ungkapnya saat membuka kegiatan pelatihan
e-Reporting DWP Kalteng di Aula Bappedalitbang Kalteng, Senin (21/10).

Baca Juga :  Gubernur Berharap RS Kanker Dibangun di Kalteng

Dijelaskannya, dengan mudahnya
pelaporan melalui e-Reporting ini maka dapat memotivasi pengurus DWP untuk
melaksanakan berbagai kegiatan.

“Saya berharap agar gerak
dan kiprah ibu-ibu DWP bisa memberikan kontribusi nyata melalui berbagai
kegiatan sosial yang dilakukan sebagai bukti kepedulian kaum perempuan
khususnya istri ASN dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat,”
jelasnya.

Pihaknya berharap, agar ketua DWP
bisa memotivasi para anggotanya agar bisa aktif dalam setiap kegiatan DWP baik
di provinsi maupun dilingkup DWP masing-masing kabupaten/kota. Tidak lupa juga
untuk aktif melaporkan setiap kegiatan. Ivo juga mengimbau para istri ASN
untuk  lebih bijak dalam bermedia sosial.

“Mengingat sekarang semua
serba instan, berita apa saja bisa masuk melalui media sosial yang belum tentu
kebenarannya,” ucapnya.

Baca Juga :  Plt Gubernur Lakukan Kunjungan Kerja ke Barsel

Selain itu, lanjutnya, ibu-ibu
harus bisa menahan diri dalam barkomentar atau memberi opini di media sosial.

“Jangan sampai yang
diunggah mengandung hoaks, ujaran kebencian atau SARA,” pungkasnya. (abw/ram/ctk/nto)

PALANGKA RAYA – Penasihat Dharma Wanita Persatuan (DWP)
Kalteng Yulistra Ivo Azhari Sugianto Sabran meminta agar DPW se-Kalteng lebih
melek digitalisasi, terutama dalam pelaporan kegiatan. Sebagai organisasi
wanita terbesar, tentu banyak kegiatan yang telah dilakukan oleh masing-masing
DWP.

Diungkapkannya, kegiatan-kegiatan
tersebut tentunya harus didokumentasikan serta dilaporkan, namun saat ini
pelaporannya masih berbasis kertas. Pihaknya berharap, agar pengurus DWP bisa
langsung mengirim setiap laporan kegiatan ke DWP pusat berbasis teknologi.

“Pelaporan itu melalui
e-Reporting, karena dengan e-Reporting ini sekaligus sebagai pusat data karena
kita bisa menyimpan data-data kegiatan dan langsung mengirimkan laporan
pelaksanaan program kerja,” ungkapnya saat membuka kegiatan pelatihan
e-Reporting DWP Kalteng di Aula Bappedalitbang Kalteng, Senin (21/10).

Baca Juga :  Gubernur Berharap RS Kanker Dibangun di Kalteng

Dijelaskannya, dengan mudahnya
pelaporan melalui e-Reporting ini maka dapat memotivasi pengurus DWP untuk
melaksanakan berbagai kegiatan.

“Saya berharap agar gerak
dan kiprah ibu-ibu DWP bisa memberikan kontribusi nyata melalui berbagai
kegiatan sosial yang dilakukan sebagai bukti kepedulian kaum perempuan
khususnya istri ASN dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat,”
jelasnya.

Pihaknya berharap, agar ketua DWP
bisa memotivasi para anggotanya agar bisa aktif dalam setiap kegiatan DWP baik
di provinsi maupun dilingkup DWP masing-masing kabupaten/kota. Tidak lupa juga
untuk aktif melaporkan setiap kegiatan. Ivo juga mengimbau para istri ASN
untuk  lebih bijak dalam bermedia sosial.

“Mengingat sekarang semua
serba instan, berita apa saja bisa masuk melalui media sosial yang belum tentu
kebenarannya,” ucapnya.

Baca Juga :  Plt Gubernur Lakukan Kunjungan Kerja ke Barsel

Selain itu, lanjutnya, ibu-ibu
harus bisa menahan diri dalam barkomentar atau memberi opini di media sosial.

“Jangan sampai yang
diunggah mengandung hoaks, ujaran kebencian atau SARA,” pungkasnya. (abw/ram/ctk/nto)

Terpopuler

Artikel Terbaru