30.8 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Wagub Minta Masyararakat Jangan Menambang di Sungai

PALANGKA RAYA – Banjir
yang sering terjadi pada sebagian besar wilayah Provinsi Kalteng, bukan hanya
disebabkan karena curah hujan yang cukup tinggi tetapi juga dasar sungai yang
kian dangkal.

“Menurut penelitian yang
disampaikan kepada kami bahwa banjir di Kalteng disebabkan karena pendangkalan
dasar sungai, yang diakibatkan penambangan di pinggir sungai,” ungkap Wakil
Gubernur Kalteng Habib Ismail bin Yahya di gedung DPRD Kalteng, Selasa (17/6).

Dikatakanya, dengan demikian
pemerintah menegaskan kepada penambang liar untuk tidak nambang emas atau
menyedot di sungai lagi. Hal itu yang akhirnya dapat meruntuhkan tanah dan
sungai menjadi dangkal sehingga menimbulkan banjir.

“Pemerintah juga mengimbau agar
baik perusahaan maupun masyarakat untuk menghindari hal itu semua dan menjaga
kelestarian alam Kalteng untuk tetap indah dan asri,” ujarnya.

Baca Juga :  Rumah Sakit Kembali Bertambah di Palangka Raya

Menyikapi masalah banjir yang
terjadi di Kabupaten Katingan, pemerintah telah melakukan upaya penanggulangan dengan
melihat kondisi banjir dan juga masyarakat di sana.

“Memang kita belum melakukan
peninjauan secara langsung karena padatnya kegiatan dan event yang digelar
selama ini. Namun secepatnya akan melakukan kunjungan bersama sejumlah dinas
terkait untuk mengetahui dan melihat langsung kondisi di sana,” tuturnya.

Pemerintah tentunya juga melakukan
upaya untuk mencegah penyakit menular yang dimungkinkan terjadi, akibat dari
banjir tersebut.

“Tetapi satu hal warga Katingan
meminta agar penebangan pohon di hulu untuk dihentikan, karena dapat
menyebabkan banjir,” ungkap orang nomor dua di Kalteng tersebut. (nue/uni/ctk/nto)

PALANGKA RAYA – Banjir
yang sering terjadi pada sebagian besar wilayah Provinsi Kalteng, bukan hanya
disebabkan karena curah hujan yang cukup tinggi tetapi juga dasar sungai yang
kian dangkal.

“Menurut penelitian yang
disampaikan kepada kami bahwa banjir di Kalteng disebabkan karena pendangkalan
dasar sungai, yang diakibatkan penambangan di pinggir sungai,” ungkap Wakil
Gubernur Kalteng Habib Ismail bin Yahya di gedung DPRD Kalteng, Selasa (17/6).

Dikatakanya, dengan demikian
pemerintah menegaskan kepada penambang liar untuk tidak nambang emas atau
menyedot di sungai lagi. Hal itu yang akhirnya dapat meruntuhkan tanah dan
sungai menjadi dangkal sehingga menimbulkan banjir.

“Pemerintah juga mengimbau agar
baik perusahaan maupun masyarakat untuk menghindari hal itu semua dan menjaga
kelestarian alam Kalteng untuk tetap indah dan asri,” ujarnya.

Baca Juga :  Rumah Sakit Kembali Bertambah di Palangka Raya

Menyikapi masalah banjir yang
terjadi di Kabupaten Katingan, pemerintah telah melakukan upaya penanggulangan dengan
melihat kondisi banjir dan juga masyarakat di sana.

“Memang kita belum melakukan
peninjauan secara langsung karena padatnya kegiatan dan event yang digelar
selama ini. Namun secepatnya akan melakukan kunjungan bersama sejumlah dinas
terkait untuk mengetahui dan melihat langsung kondisi di sana,” tuturnya.

Pemerintah tentunya juga melakukan
upaya untuk mencegah penyakit menular yang dimungkinkan terjadi, akibat dari
banjir tersebut.

“Tetapi satu hal warga Katingan
meminta agar penebangan pohon di hulu untuk dihentikan, karena dapat
menyebabkan banjir,” ungkap orang nomor dua di Kalteng tersebut. (nue/uni/ctk/nto)

Terpopuler

Artikel Terbaru