33.2 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Pentingnya Industri Pengolahan di Kalteng

PALANGKA
RAYA
, KALTENGPOS.CO Usai meninjau progres pengembangan food estate
di wilayah Dadahup, Kabupaten Kapuas, Rabu (16/12) Menteri Pertanian (Mentan)
RI Syahrul Yasin Limpo melanjutkan peninjauan di Kecamatan Pandih Batu, Kabupaten
Pulang Pisau. Syahrul menyebut bahwa program food estate di Kalteng ini
ditargetkan sebagai proyek percontohan nasional.

Hal itu sesuai dengan
arahan Presiden RI Joko Widodo, bahwa Kalteng akan menjadi role model dalam
rangka pengembangan ketahanan pangan di Indonesia. Tentu saja, dengan adanya
sinergisme dan komitmen bersama antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah,
dapat dipastikan bahwa program ini dapat terlaksana dengan baik dan sukses.

“Ditambah adanya dukungan
dari jajaran TNI, Polri, serta stakeholder lainnya, program food estate ini pasti
akan berhasil,” katanya.

Baca Juga :  Penanganan Karhutla Harus Didukung Kekuatan Personel dan Kelengkapan S

Pihaknya juga
menekankan pentingnya off farm atau industri pengolahan di Kalteng agar dapat
meningkatkan nilai tambah dan nilai ekonomis produk pertanian. Untuk tujuan itu
perlu persiapan yang lebih baik lagi. Semisal, hasil gabah digiling menjadi
beras, beras keluar harus dengan packaging, packagingnya harus dengan kualitas
sangat tinggi.

 

“Sehingga untuk
menembus pasar nasional maupun ekspor bisa bicarakan ke depan. Jadi, rice
milling unit atau penggilingan perlu dibenahi sesuai petunjuk presiden,”
tegasnya.

 

Pihaknya berharap agar
tiap komponen komoditas pertanian dapat diolah sehingga memiliki nilai ekonomi
yang tinggi . Dengan demikian dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan
para petani.

Sementara itu, Kepala
Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan (TPHP) Kalteng Sunarti
mengatakan, Mentan memang menargetkan bahwa awal 2021 nanti sudah mulai tanam. Dan
pihaknya meyakini bahwa target tersebut dapat tercapai pada waktunya.

Baca Juga :  Pemprov Kalteng Dukung Upaya KPK Mencegah dan Memberantas Korupsi

“Yang ditargetkan
pak menteri sudah bisa kita capai, saat kunjungan beliau dua hari lalu, olah
lahan sudah mencapai 29.000 hektare lebih,” ujarnya.

Sisa lahan yang perlu
dikerjakan hanya sekitar seribu hektare sesuai dengan target awal yakni berada
di area 30 hektare lebih. Dengan menggunakan alat yang cukup maka pengolahan
area itu akan secepatnya diselesaikan.

“Untuk pertanaman memang saat ini baru
sekitar 16.000 ribu saja, tapi bukan karena alasan tidak mampu, melainkan karena
ada beberapa area yang masih terendam, jadi belum bisa tanam. Sembari
mempersiapkan untuk mencapai target, distribusi pupuk sudah bisa tersalur pada
Desember ini,” pungkasnya.

PALANGKA
RAYA
, KALTENGPOS.CO Usai meninjau progres pengembangan food estate
di wilayah Dadahup, Kabupaten Kapuas, Rabu (16/12) Menteri Pertanian (Mentan)
RI Syahrul Yasin Limpo melanjutkan peninjauan di Kecamatan Pandih Batu, Kabupaten
Pulang Pisau. Syahrul menyebut bahwa program food estate di Kalteng ini
ditargetkan sebagai proyek percontohan nasional.

Hal itu sesuai dengan
arahan Presiden RI Joko Widodo, bahwa Kalteng akan menjadi role model dalam
rangka pengembangan ketahanan pangan di Indonesia. Tentu saja, dengan adanya
sinergisme dan komitmen bersama antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah,
dapat dipastikan bahwa program ini dapat terlaksana dengan baik dan sukses.

“Ditambah adanya dukungan
dari jajaran TNI, Polri, serta stakeholder lainnya, program food estate ini pasti
akan berhasil,” katanya.

Baca Juga :  Penanganan Karhutla Harus Didukung Kekuatan Personel dan Kelengkapan S

Pihaknya juga
menekankan pentingnya off farm atau industri pengolahan di Kalteng agar dapat
meningkatkan nilai tambah dan nilai ekonomis produk pertanian. Untuk tujuan itu
perlu persiapan yang lebih baik lagi. Semisal, hasil gabah digiling menjadi
beras, beras keluar harus dengan packaging, packagingnya harus dengan kualitas
sangat tinggi.

 

“Sehingga untuk
menembus pasar nasional maupun ekspor bisa bicarakan ke depan. Jadi, rice
milling unit atau penggilingan perlu dibenahi sesuai petunjuk presiden,”
tegasnya.

 

Pihaknya berharap agar
tiap komponen komoditas pertanian dapat diolah sehingga memiliki nilai ekonomi
yang tinggi . Dengan demikian dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan
para petani.

Sementara itu, Kepala
Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan (TPHP) Kalteng Sunarti
mengatakan, Mentan memang menargetkan bahwa awal 2021 nanti sudah mulai tanam. Dan
pihaknya meyakini bahwa target tersebut dapat tercapai pada waktunya.

Baca Juga :  Pemprov Kalteng Dukung Upaya KPK Mencegah dan Memberantas Korupsi

“Yang ditargetkan
pak menteri sudah bisa kita capai, saat kunjungan beliau dua hari lalu, olah
lahan sudah mencapai 29.000 hektare lebih,” ujarnya.

Sisa lahan yang perlu
dikerjakan hanya sekitar seribu hektare sesuai dengan target awal yakni berada
di area 30 hektare lebih. Dengan menggunakan alat yang cukup maka pengolahan
area itu akan secepatnya diselesaikan.

“Untuk pertanaman memang saat ini baru
sekitar 16.000 ribu saja, tapi bukan karena alasan tidak mampu, melainkan karena
ada beberapa area yang masih terendam, jadi belum bisa tanam. Sembari
mempersiapkan untuk mencapai target, distribusi pupuk sudah bisa tersalur pada
Desember ini,” pungkasnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru