33.2 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Manfaatkan Lahan Tidur, Prospek Jambu Kristal Menjanjikan

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Di tengah pandemi Covid-19 yang masih mewabah hingga sekarang ini, banyak sektor yang terdampak, salah satunya adalah sektor perekonomian. Meskipun demikian ada banyak cara untuk tetap bertahan ditengah kondisi pandemi seperti sekarang ini, salah satunya adalah dengan berkebun.

Terkait dengan hal tersebut sebagai salah satu momentum untuk membangkitkan perekonomian ditengah kondisi saat ini, sejumlah pejabat di antaranya Sekretaris Daerah (Sekda) Palangka Raya, Hera Nugrahayu, Kasi Intel Kejari Palangka Raya Januar Hapriansyah dan Camat Jekan Sri Utomo, mengikuti "Panen Bersama" buah Jambu  Kristal yang dilaksanakan di kebun buah Larosa, Jalan Lingkar Luar Km. 8 Palangka Raya pada Kamis, (26/8/2021)

Camat Jekan Raya Sri Utomo mengatakan, dengan berkebun khususnya buah-buahan, tentunya dapat menjadi salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk membangkitkan perekonomian masyarakat.

"Terlebih ditengah pandemi saat ini, berkebun buah-buahan tentunya dapat menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, selain untuk dikonsumsi sebagai sumber pangan tentu juga jika dilihat dari sisi lain maka akan bernilai ekonomis jika dijual," katanya.

Baca Juga :  Palangka Raya Mulai Uji Coba Pelaksanaan PTM Terbatas, Ini Syaratnya

Mantan Sekretaris Camat Rakumpit dan Bukit Batu menjelaskan bahwa pihaknya juga mendukung adanya usaha kebun buah-buahan yang dilakukan oleh masyarakat.pasalnya ada banyak nilai tambah yang nantinya bisa didapatkan jika masyarakat dapat menekuni usaha seperti kebun buah-buahan.

Sementara itu Suroso, pemilik kebun buah Larosa mengatakan bahwa usaha yang dia geluti tersebut dilakukannya sejak 4 tahun yang lalu. Adapun kebun buah yang dia miliki tersebut seluas kurang lebih 8 hektar dengan berbagai jenis buah, dimana yang menjadi komoditas utamanya adalah buah Jambu Kristal.

"Jambu kristal itu sudah kita tanam sebanyak 2.000 pohon, dalam satu pohon minimal bisa menghasilkan 10 kg, dimana harga jual di kebun Rp 25.000/kg. Kita panen dalam satu tahun sebanyak dua kali, totalnya sekitar 30 ton," ucap Suroso.

Baca Juga :  Pemko Serahkan Bantuan Untuk RS Darurat TNI

Dia menambahkan bahwa harapannya apa yang dia lakukan dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda, khususnya di Kalteng terlebih bagi mereka yang memiliki tanah. Ketimbang setiap tahun berpotensi terkena karhutla, dia menilai ada baiknya dibuat kebun buah-buahan yang tentu bisa menjadi sumber penghasilan.

Suroso juga menilai prospek buah-buahan di Palangka Raya juga bagus, karena selama ini bisa dikatakan pangsa pasarnya masih luas. Bahkan dia mengakui untuk distribusi buah dari kebunnya saja masih belum cukup untuk memenuhi permintaan di Palangka Raya, sehingga dia tak mengirimkan keluar daerah.

"Jadi ini bisa dikatakan prospek besar di kota kita ya, andai ada 100 pemuda saja seperti saya yang punya kebun buah-buahan seperti ini, maka bisa dikatakan kita tak perlu lagi bergantung pada suplai buah-buahan dari luar daerah," jelasnya.

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Di tengah pandemi Covid-19 yang masih mewabah hingga sekarang ini, banyak sektor yang terdampak, salah satunya adalah sektor perekonomian. Meskipun demikian ada banyak cara untuk tetap bertahan ditengah kondisi pandemi seperti sekarang ini, salah satunya adalah dengan berkebun.

Terkait dengan hal tersebut sebagai salah satu momentum untuk membangkitkan perekonomian ditengah kondisi saat ini, sejumlah pejabat di antaranya Sekretaris Daerah (Sekda) Palangka Raya, Hera Nugrahayu, Kasi Intel Kejari Palangka Raya Januar Hapriansyah dan Camat Jekan Sri Utomo, mengikuti "Panen Bersama" buah Jambu  Kristal yang dilaksanakan di kebun buah Larosa, Jalan Lingkar Luar Km. 8 Palangka Raya pada Kamis, (26/8/2021)

Camat Jekan Raya Sri Utomo mengatakan, dengan berkebun khususnya buah-buahan, tentunya dapat menjadi salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk membangkitkan perekonomian masyarakat.

"Terlebih ditengah pandemi saat ini, berkebun buah-buahan tentunya dapat menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, selain untuk dikonsumsi sebagai sumber pangan tentu juga jika dilihat dari sisi lain maka akan bernilai ekonomis jika dijual," katanya.

Baca Juga :  Palangka Raya Mulai Uji Coba Pelaksanaan PTM Terbatas, Ini Syaratnya

Mantan Sekretaris Camat Rakumpit dan Bukit Batu menjelaskan bahwa pihaknya juga mendukung adanya usaha kebun buah-buahan yang dilakukan oleh masyarakat.pasalnya ada banyak nilai tambah yang nantinya bisa didapatkan jika masyarakat dapat menekuni usaha seperti kebun buah-buahan.

Sementara itu Suroso, pemilik kebun buah Larosa mengatakan bahwa usaha yang dia geluti tersebut dilakukannya sejak 4 tahun yang lalu. Adapun kebun buah yang dia miliki tersebut seluas kurang lebih 8 hektar dengan berbagai jenis buah, dimana yang menjadi komoditas utamanya adalah buah Jambu Kristal.

"Jambu kristal itu sudah kita tanam sebanyak 2.000 pohon, dalam satu pohon minimal bisa menghasilkan 10 kg, dimana harga jual di kebun Rp 25.000/kg. Kita panen dalam satu tahun sebanyak dua kali, totalnya sekitar 30 ton," ucap Suroso.

Baca Juga :  Pemko Serahkan Bantuan Untuk RS Darurat TNI

Dia menambahkan bahwa harapannya apa yang dia lakukan dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda, khususnya di Kalteng terlebih bagi mereka yang memiliki tanah. Ketimbang setiap tahun berpotensi terkena karhutla, dia menilai ada baiknya dibuat kebun buah-buahan yang tentu bisa menjadi sumber penghasilan.

Suroso juga menilai prospek buah-buahan di Palangka Raya juga bagus, karena selama ini bisa dikatakan pangsa pasarnya masih luas. Bahkan dia mengakui untuk distribusi buah dari kebunnya saja masih belum cukup untuk memenuhi permintaan di Palangka Raya, sehingga dia tak mengirimkan keluar daerah.

"Jadi ini bisa dikatakan prospek besar di kota kita ya, andai ada 100 pemuda saja seperti saya yang punya kebun buah-buahan seperti ini, maka bisa dikatakan kita tak perlu lagi bergantung pada suplai buah-buahan dari luar daerah," jelasnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru