28.4 C
Jakarta
Monday, April 29, 2024

Kasus DBD Meningkat, Dinkes Ajak Masyarakat Lakukan PSN dan 3M Plus

PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Palangkaraya mengalami peningkatan. Sejak Januari-17 Oktober 2023. Ada 241 kasus DBD. Sedangkan jumlah kematian akibat DBD sebanyak satu kasus. Informasi tersebut disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kota Palangkaraya, Andjar Hari Purnomo, saat dikonfirmasi media (24/10).

Dijelaskan Andjar. Hal ini terkait dengan kenaikan suhu yang tinggi. Dan perubahan musim pancaroba dari hujan dan kemarau. Yang disinyalir menjadi faktor risiko penularan virus dengue. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan. Pada bulan Agustus dan September jumlah kasus DBD sebanyak 50 dan 42 kasus.

Sedangkan untuk bulan Januari hingga Juli kasus DBD di bawah 25 kasus. “Salah satunya karena situasi yang kadang hujan dan kadang panas, sehingga ada penampungan air hujan yang berpotensi menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti,” ungkapnya.

Baca Juga :  Curah Hujan Tinggi, Warga Diimbau Waspada DBD

Andjar mengajak masyarakat untuk melakukan langkah pencegahan dengan melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan 3M Plus. Langkah Plus, antara lain menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan, menggunakan obat nyamuk, menggunakan kelambu saat tidur, memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk, dan menanam tanaman pengusir nyamuk.

“3M yang dimaksud yaitu menutup semua tempat penampungan air atau sumber air. Menguras bak mandi dan mendaur ulang barang bekas, lalu mengatur cahaya dan ventilasi di dalam rumah, serta menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah yang dapat menjadi tempat istirahat nyamuk,” tutupnya.(ana/*/)

PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Palangkaraya mengalami peningkatan. Sejak Januari-17 Oktober 2023. Ada 241 kasus DBD. Sedangkan jumlah kematian akibat DBD sebanyak satu kasus. Informasi tersebut disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kota Palangkaraya, Andjar Hari Purnomo, saat dikonfirmasi media (24/10).

Dijelaskan Andjar. Hal ini terkait dengan kenaikan suhu yang tinggi. Dan perubahan musim pancaroba dari hujan dan kemarau. Yang disinyalir menjadi faktor risiko penularan virus dengue. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan. Pada bulan Agustus dan September jumlah kasus DBD sebanyak 50 dan 42 kasus.

Sedangkan untuk bulan Januari hingga Juli kasus DBD di bawah 25 kasus. “Salah satunya karena situasi yang kadang hujan dan kadang panas, sehingga ada penampungan air hujan yang berpotensi menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti,” ungkapnya.

Baca Juga :  Curah Hujan Tinggi, Warga Diimbau Waspada DBD

Andjar mengajak masyarakat untuk melakukan langkah pencegahan dengan melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan 3M Plus. Langkah Plus, antara lain menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan, menggunakan obat nyamuk, menggunakan kelambu saat tidur, memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk, dan menanam tanaman pengusir nyamuk.

“3M yang dimaksud yaitu menutup semua tempat penampungan air atau sumber air. Menguras bak mandi dan mendaur ulang barang bekas, lalu mengatur cahaya dan ventilasi di dalam rumah, serta menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah yang dapat menjadi tempat istirahat nyamuk,” tutupnya.(ana/*/)

Terpopuler

Artikel Terbaru