31.7 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

Sudah Terpantau 15 Titik Hotspot

KUALA PEMBUANG – Sejak Januari hingga saat ini sudah
terdeteksi 15 titik api atau hotspot
di Kabupaten Seruyan. Bahkan ada dua kali terjadi kebakaran hutan dan lahan
(karhutla).

Hal tersebut disampaikan Kepala
Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Seruyan, Agung
Sulistyono dalam rapat koordinasi penetapan status bencana karhutla di kabupaten
berjuluk Bumi Gawi Hatantiring itu, Selasa (16/7).

“Kalau sampai bulan ini
(Juli, red) ada 15 titik hotspot. Itu bukan berarti kebakaran, tapi tidak. Pada
tahun ini kita (tim gabungan, red) fokus pada upaya pencegahan,” kata
Agung Sulistyono, kemarin.

Menurut Agung, Seruyan yang
memiliki 10 kecamatan tersebut, hampir semuanya berpotensi terjadi kebakaran
hutan dan lahan. Mengingat adanya lahan kosong dengan semak belukar yang
berpotensi terjadinya kebakaran.

Baca Juga :  Siapkan SDM Kompeten, Pemkab Seruyan Gelar Bimtek

“Hampir semua kecamatan
potensi kebakaran ada, karena memang rata-rata daerah belukar, lahan-lahan
kosong semua punya potensi terjadi kebakaran,” ujarnya.

Seperti halnya di Kecamatan
Seruyan Hilir Timur. Di kecamatan tersebut dinilai rawan terjadinya kebakaran.
Pasalnya cukup sering terjadi kebakaran, mengingat daerah tersebut juga banyak
lahan pertanian.  “Daerah yang
sering terjadi itu (kabakaran, red) di Seruyan Hilir Timur, karena di situ
banyak lahan pertanian,” pungkasnya. (ais/ens/ctk/nto)

KUALA PEMBUANG – Sejak Januari hingga saat ini sudah
terdeteksi 15 titik api atau hotspot
di Kabupaten Seruyan. Bahkan ada dua kali terjadi kebakaran hutan dan lahan
(karhutla).

Hal tersebut disampaikan Kepala
Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Seruyan, Agung
Sulistyono dalam rapat koordinasi penetapan status bencana karhutla di kabupaten
berjuluk Bumi Gawi Hatantiring itu, Selasa (16/7).

“Kalau sampai bulan ini
(Juli, red) ada 15 titik hotspot. Itu bukan berarti kebakaran, tapi tidak. Pada
tahun ini kita (tim gabungan, red) fokus pada upaya pencegahan,” kata
Agung Sulistyono, kemarin.

Menurut Agung, Seruyan yang
memiliki 10 kecamatan tersebut, hampir semuanya berpotensi terjadi kebakaran
hutan dan lahan. Mengingat adanya lahan kosong dengan semak belukar yang
berpotensi terjadinya kebakaran.

Baca Juga :  Siapkan SDM Kompeten, Pemkab Seruyan Gelar Bimtek

“Hampir semua kecamatan
potensi kebakaran ada, karena memang rata-rata daerah belukar, lahan-lahan
kosong semua punya potensi terjadi kebakaran,” ujarnya.

Seperti halnya di Kecamatan
Seruyan Hilir Timur. Di kecamatan tersebut dinilai rawan terjadinya kebakaran.
Pasalnya cukup sering terjadi kebakaran, mengingat daerah tersebut juga banyak
lahan pertanian.  “Daerah yang
sering terjadi itu (kabakaran, red) di Seruyan Hilir Timur, karena di situ
banyak lahan pertanian,” pungkasnya. (ais/ens/ctk/nto)

Terpopuler

Artikel Terbaru