33.2 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

KMP Drajat Paciran Kembali Beroperasi, Penumpang Harus Bawa Hasil Rapi

PULANG PISAU, KALTENGPOS.CO – KMP Drajat Paciran rute Bahaur-Paciran kembali beroperasi. Pada
masa pandemi Covid-19, kapal barang dan penumpang itu mewajibkan seluruh penumpang
membawa hasil rapid test bebas Covid.

Bupati Pulang
Pisau (Pulpis), H Edy Pratowo, mengharapkan, keberadaan Pelabuhan bahaur dan
kehadiran KMP Drajat Paciran bisa turut menggerakkan perekonomian masyarakat di
Kabupaten Pulpis. “Angkutan barang ini menurut saya peluang yang bisa
dimanfaatkan,” kata Edy.

Bupati berharap,
instansi terkait, aparatur desa atau masyarakat bisa berkoordinasi dengan supir
angkutan. “Jadi bisa koordinasikan, kira-kira barang apa yang diperlukan yang
bisa dibawa atau dijual ke Pulau Jawa sesuai sumber daya di wilayahnya,” kata
Edy.

Misalnya, sopir
angkutan itu memerlukan barang dagangan seperti jeruk nipis, jengkol atau hasil
pertanian lainnya, maka desa yang memiliki potensi itu bisa memasukan barang-barang
tersebut.

Baca Juga :  Selamat! Keenam Kalinya Pulpis Raih Opini WTP dari BPK RI

“Sehingga
perekonomian masyarakat bisa bergerak karena adanya permintaan permintaan pasar
baru hasil pertanian kita. Demikian juga para sopir angkutan barang juga senang
lewat Pelabuhan Bahaur, karena bisa mendapatkan angkutan yang menambah nilai
ekonomis. Jadi ada hubungan yang saling menguntungkan,” kata dia.

Edy mengaku,
selain hasil pertanian itu, sopir angkutan barang juga membawa angkutan kayu
sengon untuk dikirim ke Jawa Timur.

“Bahkan ada yang
membawa kayu galam ukuran kecil untuk dibawa ke Cirebon, Jawa Barat,” kata Edy.

Terpisah,
Pelaksana Operasional Pelabuhan Bahaur, Sufiani mengungkapkan, aktivitas
penumpang di pelabuhan tersebut tidak seperti sebelum pandemi. Namun hal itu
tidak mempengaruhi jadwal pelayaran. “Kapal tetap berangkat sesuai jadwal yang
ditetapkan,” kata Sufiani.

Baca Juga :  Edy: Jangan Sediakan Rumah untuk Asusila!

Kalaupun
tertunda, kata dia, disebabkan factor cuaca. “Kalau cuaca buruk dan gelombang
tinggi, maka jadwal pelayaran akan disesuaikan. Namun kalau terkait jumlah
penumpang tidak mempengaruhi pemberangkatan. Artinya, berapapun penumpang kalau
memang sudah jadwalnya berangkat, tetap berangkat,” ujarnya.

Sufiani juga
menjelaskan, bahwa selama di pelabuhan sambil menunggu kapal berangkat para
calon penumpang mendapatkan penjagaan yang aman serta ruang tunggu yang ber AC,
tempat ibadah, mandi dan cuci semua tersedia.

PULANG PISAU, KALTENGPOS.CO – KMP Drajat Paciran rute Bahaur-Paciran kembali beroperasi. Pada
masa pandemi Covid-19, kapal barang dan penumpang itu mewajibkan seluruh penumpang
membawa hasil rapid test bebas Covid.

Bupati Pulang
Pisau (Pulpis), H Edy Pratowo, mengharapkan, keberadaan Pelabuhan bahaur dan
kehadiran KMP Drajat Paciran bisa turut menggerakkan perekonomian masyarakat di
Kabupaten Pulpis. “Angkutan barang ini menurut saya peluang yang bisa
dimanfaatkan,” kata Edy.

Bupati berharap,
instansi terkait, aparatur desa atau masyarakat bisa berkoordinasi dengan supir
angkutan. “Jadi bisa koordinasikan, kira-kira barang apa yang diperlukan yang
bisa dibawa atau dijual ke Pulau Jawa sesuai sumber daya di wilayahnya,” kata
Edy.

Misalnya, sopir
angkutan itu memerlukan barang dagangan seperti jeruk nipis, jengkol atau hasil
pertanian lainnya, maka desa yang memiliki potensi itu bisa memasukan barang-barang
tersebut.

Baca Juga :  Selamat! Keenam Kalinya Pulpis Raih Opini WTP dari BPK RI

“Sehingga
perekonomian masyarakat bisa bergerak karena adanya permintaan permintaan pasar
baru hasil pertanian kita. Demikian juga para sopir angkutan barang juga senang
lewat Pelabuhan Bahaur, karena bisa mendapatkan angkutan yang menambah nilai
ekonomis. Jadi ada hubungan yang saling menguntungkan,” kata dia.

Edy mengaku,
selain hasil pertanian itu, sopir angkutan barang juga membawa angkutan kayu
sengon untuk dikirim ke Jawa Timur.

“Bahkan ada yang
membawa kayu galam ukuran kecil untuk dibawa ke Cirebon, Jawa Barat,” kata Edy.

Terpisah,
Pelaksana Operasional Pelabuhan Bahaur, Sufiani mengungkapkan, aktivitas
penumpang di pelabuhan tersebut tidak seperti sebelum pandemi. Namun hal itu
tidak mempengaruhi jadwal pelayaran. “Kapal tetap berangkat sesuai jadwal yang
ditetapkan,” kata Sufiani.

Baca Juga :  Edy: Jangan Sediakan Rumah untuk Asusila!

Kalaupun
tertunda, kata dia, disebabkan factor cuaca. “Kalau cuaca buruk dan gelombang
tinggi, maka jadwal pelayaran akan disesuaikan. Namun kalau terkait jumlah
penumpang tidak mempengaruhi pemberangkatan. Artinya, berapapun penumpang kalau
memang sudah jadwalnya berangkat, tetap berangkat,” ujarnya.

Sufiani juga
menjelaskan, bahwa selama di pelabuhan sambil menunggu kapal berangkat para
calon penumpang mendapatkan penjagaan yang aman serta ruang tunggu yang ber AC,
tempat ibadah, mandi dan cuci semua tersedia.

Terpopuler

Artikel Terbaru