30.8 C
Jakarta
Sunday, December 22, 2024

Produksi Pertanian Pulang Pisau Meningkat

PULANG PISAU, KALTENGPOS.CO – Pembangunan pertanian dalam arti luas
di Kabupaten Pulang Pisau (Pulpis) mengalami peningkatan. Kepala Diskominfo,
Statistik dan Persandian Pulpis, Moh Insyafi, mengungkapkan, untuk produksi
padi mengalami peningkatan di atas lima persen.

“Atas keberhasilan Kabupaten ini dalam
peningkatan produksi padi, Bupati pada 2017 lalu memperoleh penghargaan Satya
Lencana Wirakarya dari Presiden RI,” kata Insyafi, kemarin.

Dia mengaku, Kabupaten ini merupakan
lumbung padi di  Kalteng. Untuk itu, Pemkab
terus berkomitmen menjadikan Kabupaten Pemekaran Kapuas tersebut menjadi
penyangga pangan di Kalteng.

Upaya yang dilakukan dalam
meningkatkan produksi pertanian yakni dengan caranya intensifikasi pertanian
dengan meningkatkan hasil pertanian.

Upaya yang dilakukan dengan cara
mengoptimalkan fungsi lahan pertanian, sehingga produksi meningkat. “Upaya lain
yang dilakukan untuk meningkatkan produksi padi, yakni melakukan ekstensifikasi
pertanian dengan memperluas lahan,” kata dia.

Baca Juga :  Nasib! Gagal Tanam Tak dapat Asurasi, Distan: Asuransi Untuk Gagal Pan

Insyafi menambahkan, Pulpis saat
ini ditunjuk pusat sebagai penyangga ketahanan pangan nasional atau food
estate. Untuk menyukseskan program tersebut, Pemkab melakukan intensifikasi
lahan existing seluas 10 ribu hektare pada 2020.

Selanjutnya, optimalisasi lahan non-existing seluas 19.950 hektare yang
akan dilaksanakan pada 2021. “Pada 2021, juga akan dilakukan perluasan lahan
pertanian. Potensi lahan pertanian itu seluas 11.509 hektare,” beber Insyafi.

Selain itu, kata dia, Pemkab
Pulpis sangat intens dalam pengembangan hutan tanaman rakyat (HTR) yang
terintegrasi dengan industri pengolahan kayu terpadu. “Luas lahan untuk HTR ini
yakni 1.912 hektare,” jelas dia.

Insyafi menambahkan, pengembangan
HTR itu sekaligus memanfaatkan lahan tidur menjadi lahan produktif dan memberi
nilai ekonomis bagi masyarakat. “Pengembangan HTR selain untuk memenuhi
kebutuhan industri pengolahan kayu terpadu juga untuk menekan terjadinya
ancaman kebakaran hutan dan lahan yang sering terjadi pada musim kemarau,”
tandasnya.

Baca Juga :  Sempurnakan RKPD 2021 Melalui Video Conference

PULANG PISAU, KALTENGPOS.CO – Pembangunan pertanian dalam arti luas
di Kabupaten Pulang Pisau (Pulpis) mengalami peningkatan. Kepala Diskominfo,
Statistik dan Persandian Pulpis, Moh Insyafi, mengungkapkan, untuk produksi
padi mengalami peningkatan di atas lima persen.

“Atas keberhasilan Kabupaten ini dalam
peningkatan produksi padi, Bupati pada 2017 lalu memperoleh penghargaan Satya
Lencana Wirakarya dari Presiden RI,” kata Insyafi, kemarin.

Dia mengaku, Kabupaten ini merupakan
lumbung padi di  Kalteng. Untuk itu, Pemkab
terus berkomitmen menjadikan Kabupaten Pemekaran Kapuas tersebut menjadi
penyangga pangan di Kalteng.

Upaya yang dilakukan dalam
meningkatkan produksi pertanian yakni dengan caranya intensifikasi pertanian
dengan meningkatkan hasil pertanian.

Upaya yang dilakukan dengan cara
mengoptimalkan fungsi lahan pertanian, sehingga produksi meningkat. “Upaya lain
yang dilakukan untuk meningkatkan produksi padi, yakni melakukan ekstensifikasi
pertanian dengan memperluas lahan,” kata dia.

Baca Juga :  Nasib! Gagal Tanam Tak dapat Asurasi, Distan: Asuransi Untuk Gagal Pan

Insyafi menambahkan, Pulpis saat
ini ditunjuk pusat sebagai penyangga ketahanan pangan nasional atau food
estate. Untuk menyukseskan program tersebut, Pemkab melakukan intensifikasi
lahan existing seluas 10 ribu hektare pada 2020.

Selanjutnya, optimalisasi lahan non-existing seluas 19.950 hektare yang
akan dilaksanakan pada 2021. “Pada 2021, juga akan dilakukan perluasan lahan
pertanian. Potensi lahan pertanian itu seluas 11.509 hektare,” beber Insyafi.

Selain itu, kata dia, Pemkab
Pulpis sangat intens dalam pengembangan hutan tanaman rakyat (HTR) yang
terintegrasi dengan industri pengolahan kayu terpadu. “Luas lahan untuk HTR ini
yakni 1.912 hektare,” jelas dia.

Insyafi menambahkan, pengembangan
HTR itu sekaligus memanfaatkan lahan tidur menjadi lahan produktif dan memberi
nilai ekonomis bagi masyarakat. “Pengembangan HTR selain untuk memenuhi
kebutuhan industri pengolahan kayu terpadu juga untuk menekan terjadinya
ancaman kebakaran hutan dan lahan yang sering terjadi pada musim kemarau,”
tandasnya.

Baca Juga :  Sempurnakan RKPD 2021 Melalui Video Conference

Terpopuler

Artikel Terbaru