33.8 C
Jakarta
Monday, April 29, 2024

Umat Islam Diharap Mainkan Peran Maksimal di Pembangunan dan Pemerinta

KASONGAN–Pertumbuhan dan perkembangan Islam di Kabupaten Katingan
selalu mendapatkan perhatian dan apresiasi positif dari Pemerintah Kabupaten
(pemkab) Katingan. Untuk itulah, Bupati Katingan Sakariyas mengatakan umat
Islam diharapkan mampu memainkan peran penting bagi kemajuan pembangunan dan
pemerintahan di Kabupaten Katingan.

Hal ini disampaikannya ketika
membuka kegiatan Festival Seni Qasidah (FSQ) IV tingkat Kabupaten Katingan di
Tumbang Samba, Kecamatan Katingan Tengah, Jumat malam (4/10).

Umat Islam, kata bupati, juga
harus mampu membangun dan mempertahankan citra Islam yang baik, Islam yang
mampu memberikan kontribusi kepada kehidupan masyarakat, mampu menawarkan
solusi pada berbagai permasalahan.

Tidak kalah pentingnya lagi,
Islam harus mampu mengayomi perbedaan yang ada di bumi penyang hinje simpei.
“Kita semua tahu, bahwa  Islam itu damai,
Islam itu teduh, Islam itu cinta keadilan, Islam itu menjauhi kekerasan, dan
Islam itu selalu menganjurkan persatuan, serta menjauhi permusuhan, ” kata Sakariyas.

Oleh sebab itulah, sebagai kepala
daerah, pada momentum FSQ ini dirinya mengajak para seniman muslim, untuk terus
mengembangkan seni qasidah. Sehingga dapat dijadikan pedoman dalam menciptakan
tatanan kehidupan yang harmonis.

Baca Juga :  Wabup Minta Hak Anak Harus Dipenuhi

“Mari tunjukkan generasi Islam
yang damai, ramah dan toleran. Yang selalu membangun kebersamaan, untuk
mengatasi berbagai persoalan, dengan cara-cara yang sungguh islami,” ujarnya.

Selanjutnya, berkaitan dengan
kegiatan FSQ ini, dia berharap dijadikan sebagai salah satu media untuk
menyebarkan syiar Islami yang menjadi kewajiban bagi umat Islam, untuk
menyaring derasnya arus perubahan sosial dan budaya dewasa ini.

“Kepada para kafilah dari 13
kecamatan, saya ucapkan selamat mengikuti pertandingan. Semoga kegiatan ini
memberikan manfaat, dalam upaya menyebarkan syiar Islam,” ucap politikus PDI
Perjuangan ini.

Dia juga berharap, karena ajang
ini akan dilanjutkan kepada tingkat Provinsi Kalteng, maka kegiatan ini
betul-betul dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Sehingga nanti dapat
menghasilkan juara terbaik yang akan mewakili Kabupaten Katingan pada ajang
tingkat Kalteng.

Di tempat yang sama, Ketua DPD
Lasqi Kabupaten Katingan Endang Susilawati menyampaikan kegiatan festival ini
merupakan salah satu program pokok DPD Lasqi Kabupten Katingan. Dia berharap
melalui kegiatan ini, dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan seni
qasidah di Kabupaten Katingan.

Baca Juga :  Pemkab Katingan Kaji Pembangunan Tahura di Sanaman Mantikei

Kemudian kegiatan ini, ujarnya,
untuk mempererat ukhuwah Islamiyah dan terlestarinya kreasi seni budaya
pesisir, yang berkolaborasi dengan seni budaya daerah. “Kegiatan ini juga,
bagian dari turut serta menunjang program pemerintah di bidang seni budaya dari
pengaruh budaya asing yang tidak sesuai dengan moral bangsa, agama, dan
Negara,” ujarnya.

Sekedar diketahui, kegiatan FSQ
ini berlangsung sejak tanggal 3-8 Oktober 2018 di Tumbang Samba yang dipusatkan
di lapangan sepak bola Batu Munduk Tumbang Samba. Kegiatan diikuti peserta atau
kafilah dari 13 kecamatan dengan jumlah peserta 430 orang.

Cabang lomba yang dipertandingkan
ada tujuh, diantaranya qasidah klasik remaja putra dan putri, senin hadrah,
bintang vokalis anak putra putri, seni fashion islami benang bintik dan cabang
lomba lain.(eri/ila/ctk/nto)

KASONGAN–Pertumbuhan dan perkembangan Islam di Kabupaten Katingan
selalu mendapatkan perhatian dan apresiasi positif dari Pemerintah Kabupaten
(pemkab) Katingan. Untuk itulah, Bupati Katingan Sakariyas mengatakan umat
Islam diharapkan mampu memainkan peran penting bagi kemajuan pembangunan dan
pemerintahan di Kabupaten Katingan.

Hal ini disampaikannya ketika
membuka kegiatan Festival Seni Qasidah (FSQ) IV tingkat Kabupaten Katingan di
Tumbang Samba, Kecamatan Katingan Tengah, Jumat malam (4/10).

Umat Islam, kata bupati, juga
harus mampu membangun dan mempertahankan citra Islam yang baik, Islam yang
mampu memberikan kontribusi kepada kehidupan masyarakat, mampu menawarkan
solusi pada berbagai permasalahan.

Tidak kalah pentingnya lagi,
Islam harus mampu mengayomi perbedaan yang ada di bumi penyang hinje simpei.
“Kita semua tahu, bahwa  Islam itu damai,
Islam itu teduh, Islam itu cinta keadilan, Islam itu menjauhi kekerasan, dan
Islam itu selalu menganjurkan persatuan, serta menjauhi permusuhan, ” kata Sakariyas.

Oleh sebab itulah, sebagai kepala
daerah, pada momentum FSQ ini dirinya mengajak para seniman muslim, untuk terus
mengembangkan seni qasidah. Sehingga dapat dijadikan pedoman dalam menciptakan
tatanan kehidupan yang harmonis.

Baca Juga :  Wabup Minta Hak Anak Harus Dipenuhi

“Mari tunjukkan generasi Islam
yang damai, ramah dan toleran. Yang selalu membangun kebersamaan, untuk
mengatasi berbagai persoalan, dengan cara-cara yang sungguh islami,” ujarnya.

Selanjutnya, berkaitan dengan
kegiatan FSQ ini, dia berharap dijadikan sebagai salah satu media untuk
menyebarkan syiar Islami yang menjadi kewajiban bagi umat Islam, untuk
menyaring derasnya arus perubahan sosial dan budaya dewasa ini.

“Kepada para kafilah dari 13
kecamatan, saya ucapkan selamat mengikuti pertandingan. Semoga kegiatan ini
memberikan manfaat, dalam upaya menyebarkan syiar Islam,” ucap politikus PDI
Perjuangan ini.

Dia juga berharap, karena ajang
ini akan dilanjutkan kepada tingkat Provinsi Kalteng, maka kegiatan ini
betul-betul dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Sehingga nanti dapat
menghasilkan juara terbaik yang akan mewakili Kabupaten Katingan pada ajang
tingkat Kalteng.

Di tempat yang sama, Ketua DPD
Lasqi Kabupaten Katingan Endang Susilawati menyampaikan kegiatan festival ini
merupakan salah satu program pokok DPD Lasqi Kabupten Katingan. Dia berharap
melalui kegiatan ini, dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan seni
qasidah di Kabupaten Katingan.

Baca Juga :  Pemkab Katingan Kaji Pembangunan Tahura di Sanaman Mantikei

Kemudian kegiatan ini, ujarnya,
untuk mempererat ukhuwah Islamiyah dan terlestarinya kreasi seni budaya
pesisir, yang berkolaborasi dengan seni budaya daerah. “Kegiatan ini juga,
bagian dari turut serta menunjang program pemerintah di bidang seni budaya dari
pengaruh budaya asing yang tidak sesuai dengan moral bangsa, agama, dan
Negara,” ujarnya.

Sekedar diketahui, kegiatan FSQ
ini berlangsung sejak tanggal 3-8 Oktober 2018 di Tumbang Samba yang dipusatkan
di lapangan sepak bola Batu Munduk Tumbang Samba. Kegiatan diikuti peserta atau
kafilah dari 13 kecamatan dengan jumlah peserta 430 orang.

Cabang lomba yang dipertandingkan
ada tujuh, diantaranya qasidah klasik remaja putra dan putri, senin hadrah,
bintang vokalis anak putra putri, seni fashion islami benang bintik dan cabang
lomba lain.(eri/ila/ctk/nto)

Terpopuler

Artikel Terbaru