30 C
Jakarta
Tuesday, April 30, 2024

Ganti Oli Kendaraan Sebelum Mudik, Kenali Viskositas atau Kekentalannya, Jangan Asal Tuang

PROKALTENG.CO – Mudik Lebaran Idul Fitri 1445 Hijriah di depan mata. Jelang momen Lebaran yang sudah jadi tradisi masyarakat Muslim di Indonesia itu, banyak orang mulai melakukan persiapan, salah satunya adalah kendaraan mereka baik sepeda motor atau mobil.

Hal yang biasa dilakukan sebelum menempuh perjalanan jauh adalah melakukan penggantian pelumas atau oli. Namun sebelum mengganti oli, ketahui dulu viskositas atau kekentalannya, jangan asal tuang atau iya-iya saja saat disuruh mekanik mengganti oli dengan varian tertentu.

Lalu, apa itu viskositas? Viskositas oli adalah nilai kekentalan oli. Nilai yang digunakan di dalamnya berdasarkan angka, misal 10W-40. Jadi, semakin besar angka yang tertera memberikan arti bahwa kekentalan oli jauh lebih tinggi.

Dilansir dari laman Auto2000, kekentalan oli memang wajib diperhatikan. Mengapa demikian? Setiap mesin memiliki spesifikasi berbeda-beda. Dengan kondisi ini, maka diperlukan cairan pelumas paling tepat.

Perlu diketahui bahwa oli tidak hanya menjadi pelumas bagian mesin saja agar dapat bekerja maksimal. Masih ada berbagai fungsi ekstra dari oli yang terasa ketika Anda menggunakan mobil. Dimulai dari mencegah karat hingga mampu menjaga suhu mesin tetap optimal.

Baca Juga :  Kenali Kendala Motor Tak Bisa Nyala, Begini Cara Mengatasinya

Sayangnya, banyak orang yang tidak mau memperhatikan viskositas dari oli kendaraan mereka sendiri. Mereka malah fokus dengan membeli oli yang memiliki iklan menarik, atau termakan bujuk rayu pramuniaga atau mekanik di bengkel langganan.

Padahal bisa saja ada kesalahan viskositas dari oli yang dibeli terhadap kebutuhan kendaraan mereka. Ya, kesalahan paling umum dari urusan oli adalah membeli pelumas pengganti yang memiliki viskositas berbeda ketika dibandingkan bawaan standar atau yang direkomendasikan.

Meski tidak sepenuhnya merugikan, tetapi tetap saja tidak sama dengan bawaan oli standar mobil tersebut. Oli yang saat ini beredar di pasaran memiliki dua jenis tingkat kekentalan, pertama kekentalan tetap atau single-grade adalah oli yang memiliki nilai kekentalan yang tetap.

Nilai tersebut tetap bertahan dalam kondisi suhu tinggi ataupun rendah. Oli single-grade sering ditemukan dalam oli transmisi mobil.

Kedua adalah kekentalan dinamis, dikenal pula dengan sebutan multi-grade. Jenis ini memiliki nilai kekentalan yang berbeda ketika di suhu tinggi dan rendah. Biasanya oli kekentalan dinamis digunakan untuk mesin.

Baca Juga :  Dewan: Jaga Keamanan selama Mudik

Tingkat viskositas dari oli dapat ditentukan dari spesifikasi mesin. Tingkat kekentalan ini disebut juga dengan istilah SAE (Society of Automotive Engineers). Contoh dari penggunaan SAE ini bisa Anda lihat langsung pada kemasan oli.

Misal, jika pada kemasan oli tertulis angka SAE 10W-40, maka artinya kekentalan cairan pelumas itu berada di posisi 10 ketika Winter dan 40 dalam kondisi panas.

Dari penjelasan tersebut, Anda pasti berpikir mana yang lebih baik? Oli yang kental atau encer? Tentu saja jawabannya adalah tergantung. Ya, tergantung dari kebutuhan mobil tersebut.

Untuk mobil keluaran tahun baru atau masih muda, cairan oli dengan kekentalan yang rendah alias encer layak untuk dipilih. Alasannya adalah gesekan pada komponen mesin masih terbilang rendah. Hal ini membuat oli encer pun tetap mampu menjadi pelumas yang baik untuk seluruh bagian mesin.

Sebaliknya, mobil keluaran tahun tua lebih cocok menggunakan oli dengan tingkat kekentalan yang tinggi. Tujuannya untuk memberikan pelumasan yang baik ketika komponen mesin sudah jauh lebih renggang akibat pemakaian terus menerus. (pri/jawapos.com)

PROKALTENG.CO – Mudik Lebaran Idul Fitri 1445 Hijriah di depan mata. Jelang momen Lebaran yang sudah jadi tradisi masyarakat Muslim di Indonesia itu, banyak orang mulai melakukan persiapan, salah satunya adalah kendaraan mereka baik sepeda motor atau mobil.

Hal yang biasa dilakukan sebelum menempuh perjalanan jauh adalah melakukan penggantian pelumas atau oli. Namun sebelum mengganti oli, ketahui dulu viskositas atau kekentalannya, jangan asal tuang atau iya-iya saja saat disuruh mekanik mengganti oli dengan varian tertentu.

Lalu, apa itu viskositas? Viskositas oli adalah nilai kekentalan oli. Nilai yang digunakan di dalamnya berdasarkan angka, misal 10W-40. Jadi, semakin besar angka yang tertera memberikan arti bahwa kekentalan oli jauh lebih tinggi.

Dilansir dari laman Auto2000, kekentalan oli memang wajib diperhatikan. Mengapa demikian? Setiap mesin memiliki spesifikasi berbeda-beda. Dengan kondisi ini, maka diperlukan cairan pelumas paling tepat.

Perlu diketahui bahwa oli tidak hanya menjadi pelumas bagian mesin saja agar dapat bekerja maksimal. Masih ada berbagai fungsi ekstra dari oli yang terasa ketika Anda menggunakan mobil. Dimulai dari mencegah karat hingga mampu menjaga suhu mesin tetap optimal.

Baca Juga :  Kenali Kendala Motor Tak Bisa Nyala, Begini Cara Mengatasinya

Sayangnya, banyak orang yang tidak mau memperhatikan viskositas dari oli kendaraan mereka sendiri. Mereka malah fokus dengan membeli oli yang memiliki iklan menarik, atau termakan bujuk rayu pramuniaga atau mekanik di bengkel langganan.

Padahal bisa saja ada kesalahan viskositas dari oli yang dibeli terhadap kebutuhan kendaraan mereka. Ya, kesalahan paling umum dari urusan oli adalah membeli pelumas pengganti yang memiliki viskositas berbeda ketika dibandingkan bawaan standar atau yang direkomendasikan.

Meski tidak sepenuhnya merugikan, tetapi tetap saja tidak sama dengan bawaan oli standar mobil tersebut. Oli yang saat ini beredar di pasaran memiliki dua jenis tingkat kekentalan, pertama kekentalan tetap atau single-grade adalah oli yang memiliki nilai kekentalan yang tetap.

Nilai tersebut tetap bertahan dalam kondisi suhu tinggi ataupun rendah. Oli single-grade sering ditemukan dalam oli transmisi mobil.

Kedua adalah kekentalan dinamis, dikenal pula dengan sebutan multi-grade. Jenis ini memiliki nilai kekentalan yang berbeda ketika di suhu tinggi dan rendah. Biasanya oli kekentalan dinamis digunakan untuk mesin.

Baca Juga :  Dewan: Jaga Keamanan selama Mudik

Tingkat viskositas dari oli dapat ditentukan dari spesifikasi mesin. Tingkat kekentalan ini disebut juga dengan istilah SAE (Society of Automotive Engineers). Contoh dari penggunaan SAE ini bisa Anda lihat langsung pada kemasan oli.

Misal, jika pada kemasan oli tertulis angka SAE 10W-40, maka artinya kekentalan cairan pelumas itu berada di posisi 10 ketika Winter dan 40 dalam kondisi panas.

Dari penjelasan tersebut, Anda pasti berpikir mana yang lebih baik? Oli yang kental atau encer? Tentu saja jawabannya adalah tergantung. Ya, tergantung dari kebutuhan mobil tersebut.

Untuk mobil keluaran tahun baru atau masih muda, cairan oli dengan kekentalan yang rendah alias encer layak untuk dipilih. Alasannya adalah gesekan pada komponen mesin masih terbilang rendah. Hal ini membuat oli encer pun tetap mampu menjadi pelumas yang baik untuk seluruh bagian mesin.

Sebaliknya, mobil keluaran tahun tua lebih cocok menggunakan oli dengan tingkat kekentalan yang tinggi. Tujuannya untuk memberikan pelumasan yang baik ketika komponen mesin sudah jauh lebih renggang akibat pemakaian terus menerus. (pri/jawapos.com)

Terpopuler

Artikel Terbaru