33.2 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Tak Pernah Hadir, JK: Jokowi Dicari di Sidang PBB

WAKIL Presiden Jusuf Kalla (JK) berharap,
Presiden Joko Widodo atau Jokowi bisa hadir dalam sidang tahunan Perserikatan
Bangsa-Bangsa (PBB) yang ke-75 pada tahun 2020 nanti. Sebab kata JK, kehadiran
seorang Presiden di panggung dunia itu, sangat penting dibanding wakilnya.

“Saya harap Pak Jokowi nanti hadir. Itu penting karena bagaimanapun
Presiden dan Wapres kan berbeda, dia punya tingkatannya. Dan juga semuanya
(kepala negara lain) menanyakan, mana Pak Joko? Jadi yang ditanya Pak Jokowi,”
kata Wapres JK kepada wartawan usai menyampaikan pidato dalam Sesi Debat Umum
Sidang Majelis Umum PBB di New York, Jumat (27/9/2019) kemarin.

Terhitung semenjak dilantik sebagai Presiden RI 2014-2019, Presiden Jokowi
tidak pernah hadir dalam sidang tahunan PBB. Lima kali berturut-turut, JK yang
diutus mewakilinya. Padahal para pemimpi dunia begitu getol menghadiri forum
tersebut untuk tampil dan menyuarakan pandangan negaranya terhadap persoalan
dunia

Baca Juga :  Guru Harus Bisa Berinovasi Dalam Konten Pengajarannya

“Saya kira memang tahun ini, kita harapkan beliau (Jokowi) hadir. Tapi
karena kesibukan di dalam negeri, jadi saya yang pergi untuk mewakili beliau.
Jadi sekali lagi, itu penting bagi suatu kepala negara hadir di sini,” ujar JK.

Wapres JK sendiri mendapat giliran menyampaikan pidato di hari ketiga Sesi
Debat Umum Sidang Majelis Umum ke-74 PBB. Padahal, jika Presiden Jokowi yang
hadir sendiri, Indonesia bisa mendapat giliran di hari pertama atau kedua pada
Sesi Debat Umum.

“Jadi ukurannya bukan negara besar atau tidak, tapi Anda pangkatnya apa,
itu protokolernya berlaku. Seperti tadi yang berbicara pertama dari Mauritius,
itu negara penduduknya hanya 20 ribu sampai 30 ribu. Jadi kalau Pak Jokowi
(hadir), mungkin hari pertama atau hari kedua berbicara. Ini saya baru hari
ketiga berbicara,” pungkas JK.

Baca Juga :  Dokter Lois Ditangkap Terkait Hoaks, Ini Komentar PB IDI

Sementara itu, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyebut, agenda dalam
negeri Presiden Joko Widodo sangat padat. Hal itu, yang membuat Jokowi tidak
pernah tampil di forum PBB selama 5 tahun menjabat. “Kita pahami tugas-tugas
presiden cukup menyita (waktu), jadi menugaskan Wapres” kata Moeldoko di
Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, baru-baru ini.

Mantan Panglima TNI itu mengatakan, ketidakhadiran Presiden forum PBB,
bukan sesuatu yang harus dipersoalkan. Kata dia, yang penting adalah Indonesia
tidak pernah absen setiap tahunnya. “Wapres adalah representasi dari negara,
saya pikir enggak masalah,” pungkasnya. (dal/fin/kpc)

WAKIL Presiden Jusuf Kalla (JK) berharap,
Presiden Joko Widodo atau Jokowi bisa hadir dalam sidang tahunan Perserikatan
Bangsa-Bangsa (PBB) yang ke-75 pada tahun 2020 nanti. Sebab kata JK, kehadiran
seorang Presiden di panggung dunia itu, sangat penting dibanding wakilnya.

“Saya harap Pak Jokowi nanti hadir. Itu penting karena bagaimanapun
Presiden dan Wapres kan berbeda, dia punya tingkatannya. Dan juga semuanya
(kepala negara lain) menanyakan, mana Pak Joko? Jadi yang ditanya Pak Jokowi,”
kata Wapres JK kepada wartawan usai menyampaikan pidato dalam Sesi Debat Umum
Sidang Majelis Umum PBB di New York, Jumat (27/9/2019) kemarin.

Terhitung semenjak dilantik sebagai Presiden RI 2014-2019, Presiden Jokowi
tidak pernah hadir dalam sidang tahunan PBB. Lima kali berturut-turut, JK yang
diutus mewakilinya. Padahal para pemimpi dunia begitu getol menghadiri forum
tersebut untuk tampil dan menyuarakan pandangan negaranya terhadap persoalan
dunia

Baca Juga :  Guru Harus Bisa Berinovasi Dalam Konten Pengajarannya

“Saya kira memang tahun ini, kita harapkan beliau (Jokowi) hadir. Tapi
karena kesibukan di dalam negeri, jadi saya yang pergi untuk mewakili beliau.
Jadi sekali lagi, itu penting bagi suatu kepala negara hadir di sini,” ujar JK.

Wapres JK sendiri mendapat giliran menyampaikan pidato di hari ketiga Sesi
Debat Umum Sidang Majelis Umum ke-74 PBB. Padahal, jika Presiden Jokowi yang
hadir sendiri, Indonesia bisa mendapat giliran di hari pertama atau kedua pada
Sesi Debat Umum.

“Jadi ukurannya bukan negara besar atau tidak, tapi Anda pangkatnya apa,
itu protokolernya berlaku. Seperti tadi yang berbicara pertama dari Mauritius,
itu negara penduduknya hanya 20 ribu sampai 30 ribu. Jadi kalau Pak Jokowi
(hadir), mungkin hari pertama atau hari kedua berbicara. Ini saya baru hari
ketiga berbicara,” pungkas JK.

Baca Juga :  Dokter Lois Ditangkap Terkait Hoaks, Ini Komentar PB IDI

Sementara itu, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyebut, agenda dalam
negeri Presiden Joko Widodo sangat padat. Hal itu, yang membuat Jokowi tidak
pernah tampil di forum PBB selama 5 tahun menjabat. “Kita pahami tugas-tugas
presiden cukup menyita (waktu), jadi menugaskan Wapres” kata Moeldoko di
Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, baru-baru ini.

Mantan Panglima TNI itu mengatakan, ketidakhadiran Presiden forum PBB,
bukan sesuatu yang harus dipersoalkan. Kata dia, yang penting adalah Indonesia
tidak pernah absen setiap tahunnya. “Wapres adalah representasi dari negara,
saya pikir enggak masalah,” pungkasnya. (dal/fin/kpc)

Terpopuler

Artikel Terbaru