33.8 C
Jakarta
Monday, April 29, 2024

Nilai UTBK Bersifat Rahasia

PERUBAHAN
terkait penerimaan mahasiswa baru perguruan tinggi negeri (PTN) membuat siswa
harus jeli menentukan pilihan dalam SBMPTN 2019. Sabtu (15/6) tidak kurang dari
25 ribu siswa dan orang tuanya memadati Balairung Universitas Indonesia (UI)
untuk mengikuti kegiatan SBMPTN Day.

Dalam
kegiatan itu, Ketua Pelaksana Eksekutif Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi
(LTMPT) Budi Prasetyo Widyobroto menyampaikan sejumlah strategi, termasuk
informasi-informasi terkini terkait pendaftaran SBMPTN. Di antaranya, dia menyebutkan
bahwa nilai ujian tulis berbasis komputer (UTBK) sejatinya bersifat rahasia.
Panitia sudah memberitahukan kepada seluruh peserta UTBK.

Nilai
UTBK tersebut seharusnya juga tidak diumbar kepada bimbingan belajar (bimbel).
”Kalau saya tega, saya diskualifikasi (peserta UTBK, Red) yang menyebarluaskan
(nilai UTBK),” jelas guru besar Universitas Gadjah Mada (UGM) itu.

Baca Juga :  CBA Duga Ada Kepentingan Terselubung dalam Kartu Prakerja

Menurut
Budi, upaya bimbel memberikan pendampingan atau panduan dalam mendaftar SBM PTN
tidak menjadi persoalan. Namun, dia menegaskan bahwa prediksi yang dibuat
bimbel tidak bisa menjadi acuan.

Selain
itu, Budi meluruskan kabar bahwa ada pembobotan untuk nilai tes potensi
skolastik (TPS) dengan tes potensi akademik (TPA). Budi menegaskan, nilai yang
diterima siswa adalah sebuah kesatuan. Siswa tidak perlu menghitung terlalu
rumit sampai tiap-tiap subtes.

Dalam
kesempatan itu, Budi memaparkan sebaran nilai UTBK. Misalnya, untuk tes
kemampuan penalaran umum, ada 130 peserta UTBK yang mendapatkan nilai di
rentang 801-900 poin. Sementara itu, yang terbanyak ada di rentang nilai
401-500, yakni 227.037 peserta. ”Dari data itu bisa mengira-ngira secara
nasional berada di ranking berapa,” katanya.

Baca Juga :  Patroli di Natuna, TNI AU Terbangkan 4 Pesawat Tempur F-16

Kemudian,
dipadukan dengan data kuota di prodi yang dituju dan peminatnya tahun lalu.
Sistem nanti memformulasikan skor UTBK di tiap-tiap subtes dengan prodi yang
dilamar.

Informasi
passing grade yang beredar, kata Budi, adalah tidak benar. Menurut dia,
informasi passing grade untuk prodi-prodi tertentu berpotensi menyesatkan dan
merugikan pelamar sendiri. Dia mengingatkan, pendaftaran SBM PTN dibuka hingga
24 Juni.

PERUBAHAN
terkait penerimaan mahasiswa baru perguruan tinggi negeri (PTN) membuat siswa
harus jeli menentukan pilihan dalam SBMPTN 2019. Sabtu (15/6) tidak kurang dari
25 ribu siswa dan orang tuanya memadati Balairung Universitas Indonesia (UI)
untuk mengikuti kegiatan SBMPTN Day.

Dalam
kegiatan itu, Ketua Pelaksana Eksekutif Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi
(LTMPT) Budi Prasetyo Widyobroto menyampaikan sejumlah strategi, termasuk
informasi-informasi terkini terkait pendaftaran SBMPTN. Di antaranya, dia menyebutkan
bahwa nilai ujian tulis berbasis komputer (UTBK) sejatinya bersifat rahasia.
Panitia sudah memberitahukan kepada seluruh peserta UTBK.

Nilai
UTBK tersebut seharusnya juga tidak diumbar kepada bimbingan belajar (bimbel).
”Kalau saya tega, saya diskualifikasi (peserta UTBK, Red) yang menyebarluaskan
(nilai UTBK),” jelas guru besar Universitas Gadjah Mada (UGM) itu.

Baca Juga :  CBA Duga Ada Kepentingan Terselubung dalam Kartu Prakerja

Menurut
Budi, upaya bimbel memberikan pendampingan atau panduan dalam mendaftar SBM PTN
tidak menjadi persoalan. Namun, dia menegaskan bahwa prediksi yang dibuat
bimbel tidak bisa menjadi acuan.

Selain
itu, Budi meluruskan kabar bahwa ada pembobotan untuk nilai tes potensi
skolastik (TPS) dengan tes potensi akademik (TPA). Budi menegaskan, nilai yang
diterima siswa adalah sebuah kesatuan. Siswa tidak perlu menghitung terlalu
rumit sampai tiap-tiap subtes.

Dalam
kesempatan itu, Budi memaparkan sebaran nilai UTBK. Misalnya, untuk tes
kemampuan penalaran umum, ada 130 peserta UTBK yang mendapatkan nilai di
rentang 801-900 poin. Sementara itu, yang terbanyak ada di rentang nilai
401-500, yakni 227.037 peserta. ”Dari data itu bisa mengira-ngira secara
nasional berada di ranking berapa,” katanya.

Baca Juga :  Patroli di Natuna, TNI AU Terbangkan 4 Pesawat Tempur F-16

Kemudian,
dipadukan dengan data kuota di prodi yang dituju dan peminatnya tahun lalu.
Sistem nanti memformulasikan skor UTBK di tiap-tiap subtes dengan prodi yang
dilamar.

Informasi
passing grade yang beredar, kata Budi, adalah tidak benar. Menurut dia,
informasi passing grade untuk prodi-prodi tertentu berpotensi menyesatkan dan
merugikan pelamar sendiri. Dia mengingatkan, pendaftaran SBM PTN dibuka hingga
24 Juni.

Terpopuler

Artikel Terbaru